Mengenal Kalguksu, Kuliner Asal Korsel yang Dijuluki Mie Pisau
Kalguksu, siapa yang sudah pernah mendengarnya? Kalguksu adalah kuliner mie yang berasal dari Korea Selatan. Kuliner ini memang tidak sepopuler kuliner mie asal Korea Selatan lainnya seperti ramyun, jjajangmyeon, hingga jjampong. Tapi keberadaannya cukup menarik perhatian karena rasanya yang berbeda jika dibandingkan dengan kuliner mie asal Korea lainnya. Kalguksu sangat cocok disantap oleh orang yang tidak suka makanan pedas karena memang tidak ada campuran bubuk cabai maupun pasta cabai di dalamnya seperti kebanyakan kuliner khas Korea Selatan lainnya. Oleh karena itu bisa disantap oleh semua kalangan usia, baik itu anak-anak hingga orang dewasa. Supaya Teman Kuliner lebih mengenal kalguksu, kita coba lirik dulu beberapa fakta unik dan sejarah dari kuliner asal Korea Selatan ini.
Sumber: Twitter.com/@KTO
Julukan Mie Pisau
Kalguksu dikenal oleh masyarakat Korea Selatan sebagai mie pisau. Namanya unik bukan? Bukan karena penyajiannya bukan pisau atau bentuknya yang seperti pisau. Penamaan mie pisau karena pembuatan mie kalguksu ini menggunakan pisau. Kalguksu termasuk dalam kuliner khas Korea Selatan yang mienya dibuat secara manual. Setelah adonan mie tercampur rata, mie akan ditipiskan dan digulung lalu dilipat sebanyak empat hingga lima kali, baru kemudian adonan mie dipotong menggunakan pisau sehingga nanti hasilnya akan mendapatkan mie yang panjang. Penggunaan pisau untuk memotong mie membuat mie kalguksu dijuluki sebagai mie pisau.
Awalnya Hanya Dikonsumsi Bangsawan
Menurut sejarahnya, kalguksu ternyata sudah ada sejak berabad-abad tahun yang lalu, yakni sekitar tahun 918-1392 Masehi. Di masa tersebut, kalguksu tidak bisa dinikmati oleh sembarangan orang. Ini dikarenakan bahan dasar pembuatan mie, yakni tepung gandum masih terbilang mahal di masa tersebut sehingga hanya orang-orang yang memiliki uang banyak alias para bangsawan saja yang bisa menyantapnya. Di sekitar tahun 1670, resep dari kalguksu diungkap ke publik sehingga semua orang bisa mengetahui resepnya. Tapi masih beberapa kalangan saja yang membuatnya. Barulah di tahun 1953, tepatnya setelah berakhirnya Perang Korea, gandum mulai banyak diimpor dari negara-negara Eropa. Dari sinilah pembuatan mie kalguksu jadi lebih mudah dilakukan oleh semua kalangan. Harganya juga jadi lebih murah sehingga mulai banyak yang mengonsumsinya.
Sumber: Olivia-yi.com
Ada Banyak Jenisnya
Selain mie gandum, kalguksu memiliki isian daging ayam dan sayuran seperti mentimun, wortel, hingga daun bawang. Kalguksu awalnya hanya menggunakan kuah kaldu yang agak bening. Tapi seiring dengan perkembangan zaman, jenisnya jadi lebih beragam tergantung dari kaldu dan toppingnya, sementara untuk mienya tetap menggunakan jenis mie gandum. Ada kalguksu yang diberi tambahan isian seafood seperti udang, kerang, dan sebagainya. Ada juga yang menambahkan jamur shitake hingga kimchi ke dalamnya sehingga rasanya jadi bervariasi.
Menjadi Simbol Panjang Umur
Layaknya siu mie yang dalam kepercayaan orang Tionghoa melambangkan panjang umur, di Korea Selatan, kalguksu ini juga dianggap sebagai simbol panjang umur. Jadi tak heran kalau dalam perayaan ulang tahun di Korea, selain sup rumput laut, ada kalguksu yang juga sering disajikan, terutama pada ulang tahun pertama anak. Kalguksu disajikan saat ulang tahun tidak hanya ditujuan sebagai kuliner simbol panjang umur, tetapi juga dianggap sebagai kuliner yang bisa memberikan kesehatan dan kebaikan.
Itulah sekilas mengenai kalguksu yang mie pisau dari Korsel. Buat Teman Kuliner yang suka menyantap kuliner khas Korsel, di bawah ini ada beberapa tempat makan yang menyajikan beragam menu makanan Korea Selatan. Yuk, coba kita cek bersama-sama!