@tinynata

Datang kesini sore2. Tmptnya cukup luas ada area outdoor dan indoornya. Ketika masuk awalnya bingung karena suasana spt coffee shop krn memang ada coffee shopnya. Saya sampai tanya ke mbaknya untuk resto ramennya dimana dan ternyata benar disitu, saya kirain toko kopinya terpisah dg resto ramennya. aroma kopinya sangat kuat sekali. Sebagai bukan peminum kopi, agak memberi nilai - ke saya. Krn tidak terbayang makan ramen tapi suasana kopi. Untuk pemesanan dilakukan lgs di kasirnya. Saya pesan gyoza, mazesoba dan tsukemen. Minumnya pesan tea nya yg earl grey dan dragon2 apa gt saya lupa.
1. Gyoza
Isinya 6 pcs, ada taburan daun bawangnya di atasnya. Gyozanya kulitnya sangat coklat spt agak gosong menurut saya. Adonannya cukup tebal dan chewy, untuk isiannya spt isian standar gyoza. Namun rasanya sangat asin..
2. Mazesoba
Mie kering yang disajikan dengan berbagai macam topping spt telur, breadcrumbs, nori, bwg putih, dll. Makannya saya campur. Namun, lagi2 rasanya sangat asin dan juga bawang putihnya mentah sangat berasa. Sbnrnya saya termasuk pencinta bawang putih, namun spt nya terlalu banyak dlm 1 mangkuk shg agak overwhelming.
3. Tsukemen
Pesan yang topping beef sous vide. Trnyata ham wkwk. Toppingnya selain daging ada noti, telur, dll. Makannya dg cara dicelupkan pada kuah tsukemennya. Dan lagi2 sangat asin. Kuahnya sangat2 asin menurut saya. Tidak ada rasa bonito/katsuobushi nya sama sekali. Rasanya spt kuah ramen biasa yang sangaaaat asin.
4. Ear grey coffee jelly
Enak! Sangat dominan dengan rasa earl grey. Sebagai non peminum kopi, sangat enak krn tidak berasa kopinya. Manisnya juga pas dan wangi earl grey.
5. Dragon tea
Teh chamomile dengan campuran buah peach. Rasanya enak, fresh dan manisnya pas. Berasa wangi chamomilenya juga. Enak! Buah peachnha dipotong kecil2 dan enak.

Overall, saya kurang rekomendasi untuk ramennya & gyoza krn rasanya sangat asin. Tp untuk minumanya boleh dicoba.

Untuk harga, saya rasa tidak worth it, krn rasa kurang authentic namun harganya serasa ramen authentic

Cobain makan karena tertarik ramen “collagen”. Ketika tanya ke mba2 resepsionis di depan diinfo kalau ada 2 versi, ramen polos / +keju. Karena saya agak picky untuk masalah keju, saya putuskan pesan yang tidak ada keju. Ramen polos nya ada 2 versi, niku2 / 10 topping. Ketika tanya ke waitress perbedaan versi niku2 dan 10 topping, waitressnya spt tidak tahu menahu, akhirnya tanya ke waiter dan dijelaskan apa perbedaannya dan isi 10 toppingnya (wlpn tidak bgitu menjawab). Yang saya kaget, daun bawang termasuk dihitung topping🤦🏻‍♀️. Akhirnya karena makan berdua dan disarankan pilih yg 10 topping. Saya pesan sambil menunjuk menu collagen hotpot ori. Saya juga pesan ocha dingin. Ketika hotpot ramennya disajikan di meja, orgnya langsung blg “kejunya ditunggu ya”, saya pikir “oh keju termasuk dalam 10 topping”. Ketika tiba, menurut saya seperti asal heheh krn saya bandingkan dengan ramen2 lain biasanya toppingnya tidak spt ini, topping disini spt kurang authentic. Toppingnya ada katsuobushi (yg biasa di atas takoyaki), ayam fillet potong, daun bawang, bakso2 ikan, oden, dll. Menurut saya kombinasi topping2 tersebut kurang nyambung & tidak harmonis. Untuk kuah collagennya juga sangat berminyak, amis dan rasanya kurang enak di lidah saya. Lalu, ketika mau bayar, ternyata kita di charge untuk menu yang ada keju nya🤦🏻‍♀️. Pdhl jelas2 pesan yg original. Sangat mengecewakan dari segi rasa, pelayanan dan tempat. Untuk ochanya, tidak ada rasa ochanya sama sekali. Wlpn warnanya hijau tpi tidak ada rasa ocha, spt rasa air biasa. Tempatnya juga sangat sempit sekali, jarak antar meja hanya sekitar +-50cm