Darsehsri

Saya bukan pecinta jus mangga seperti ini, tapi jadi penasaran beli karena pernah dengan sengaja beli di salah satu kompetitornya yang baru buka dekat rumah dan rasa minumannya ya gitu deh.
Agak ketinggalan memang karena baru nyoba King Mango Thai dan ternyata ngga mengecewakan. Rasanya jauuuh lebih segar daripada kompetitornya yang alhamdulillah kebanyakan air dan mangganya asem.
Kalau ini bayar idr 50k tersenyum bahagia deh karena emang enak, mangganya manis dan porsinya banyak.

Sempat lihat foto-foto cha kun ini seliweran di instagram, saya pun penasaran beli. Ngga jauh beda dengan minuman bubble drink yang sudah ada, cha kun authentic japanese drink ini pakai bahan mirip pasta, lengket dan diberi tambahan air panas sewaktu diseduh. Saya pesan White Cofee idr 25k, rasanya lumayan enak, manis dan packingnya lucu pakai plastik bening plus pita yang selain berfungsi sebagai pemanis packingan juga sebagai tentengan.

Kalau lagi kangen berat sama luti gendang, boleh juga beli. Rasanya hampir mirip dengan luti gendang yang suka saya beli kalau di batam, meskipun yang aslinya lebih yummy dan ukurannya lebih besar, tapi Mr. Ollie ini not bad kok.
Saya beli yang tuna, chicken curry dan keju. Luti rasa tunanya lumayan enak, kurang pedas aja. Luti rasa curry lumayan enak juga, yang rasa keju juga ngga kalah enak.
Pelayannya ramah, kita nunggu luti di goreng terlebih dahulu sekitar 5 menit aja.

Awalnya ngga ada niat mampir karena saya lagi dadakan jalan di sekitar cikini, rupanya teman saya lagi nongkrong disitu, akhirnya meluncur dan ternyata tempatnya gampang dicari. Berlokasi di gedung golkar, paradigma merupakan salah satu cafe yang ada di gedung golkar ini. Tempatnya spacious, penuh tanaman menjuntai di bagian mukanya. Karena masih baru jadi masih rapihin sana sinj kelihatannya. Beberapa menu yang kami pesan cukup pocket friendly, soal rasa ada yang enak dan ada yang butuh improvement. Seperti Pisang Goreng Madu idr 28k pesanan saya, enak banget. Pisangnya gemuk dan crunchy, caramelnya ngga terlalu manis tapi pas sekali. Sementara minuman yang saya pesan Sekar Kedaton idr 35k keluaran savis, sangat aromatic dan kalau yang suka teh tradisional harus coba menu satu ini.
Karena teman saya sudah datang terlebih dahulu, pesanannya semua sudah habis dan menurutnya nasi goreng dan cafe latte-nya enak, sayangnya untuk cake-nya terlalu biasa menurutnya. Next time saya pengen coba menu makanan beratnya kalo kesini lagi.
{Ika Nurhayati}

Seingat saya hampir dua tahun ngga mampir kesini, dulu sering banget mampir karena dekat rumah mertua. Ngga pernah bosan beli mie kocok disini, mau siang malam, cuaca panas dingin tetap enak rasanya. Mie yang dipakai disini mirip mie basah tapi sekilas mirip mie ayam juga, favorit saya banget. Daging baksonya lembut, gurih dan kuahnya selalu dalam kondisi panas. Ngga lupa pesan es campur jadoel dan alpukat kocok.

Wihhh ke mall ini pas weekend rame parah, untungnya pas mampir ke seirock ya langsung dapat meja, setelah saya masuk lalu waiting list. Tempatnya panas banget, gerah mungkin karena open kitchen. Pelayanan ramah dan cepat.
Tiga jenis ramen yang saya order enak tapi bukan yang enak banget. Mungkin karena saya lebih suka kaldu sapi dibanding kaldu ayam atau ikan yang dipakai disini, kurang nendang di lidah. Sementara tekstur ramennya agak kenyal, baik yang ukurannya kecil maupun yang besar.
Saya pesan Nikumori Paitan Ekstrim idr 89.6k
kuahnya kental dan asin, chicken sliced-nya tebal dan lebar, ditambah selembar nori dan ukuran ramennya lebih besar.

Toripaitan Miso Pedas idr 68.2k
meskipun di dalam kuahnya sudah diberi sambal kental tapi tetap ditawari irisan cabe rawit, buat yang suka pedas mungkin cocok. Ramennya kecil-kecil dan kenyal.

Tokyo Ramen Special idr 80.3k
Ini paling authentic, kuahnya bening mirip kuah soyu. Ada bakso dan nori juga potongan ayam, saya kurang suka tapi menurut anak saya enak.

Gyoza idr 31k
Gyoza disini boleh di goreng atau di bakar (torched), saya pilih di goreng. Cukup enak,isinya daging ayam cincang.