Fannie Huang||IG:@fiehuang

Mutiara terletak di depan dekat elevator lantai 2 China Town Point, tepatnya di samping food court. Saat ini restoran beroperasi hingga pukul 8 malam.

Restoran ini merupakan restoran favorit saya dan keluarga karena harganya yang affordable dan porsi yang mengenyangkan. Resto ini juga menerapkan protokol kesehatan di mana setiap meja dibatasi hanya 2 orang dan kursi diletakkan secara diagonal. Berhubung saya datang bersama ortu, kami masih boleh duduk bertiga.

Selain itu peralatan makan juga direndam dengan air hangat dan disediakan tisu basah beralkohol.

Saya mencoba :

1. Gurame Tahu Tausi

Menu ini merupakan salah satu menu favorit saya. Ukuran ikannya besar dan bisa share 3-5 orang.

Ikannya sendiri digoreng tepung dan saya biasa request difillet. Terkadang ikan gurame berbau lumpur, namun tidak dengan gurame di resto ini. Tepungnya juga renyah dan tidak alot.

Selain itu juga ada beberapa potong tahu goreng yang sangat lembut dan terasa aroma maupun rasa kedelainya saat digigt. Benar-benar lezat.

Tausinya pun cukup banyak dengan rasa saus yang terasa asin gurih. Potongan jahenya cukup banyak dan menambah cita rasa serta terasa sedikit pedas dan hangat.

2. Cumi Goreng Tepung

Pertama kalinya saya memesan cumi goreng tepung di resto ini. Sebetulnya rasanya enak dan tepungnya juga renyah meski tidak berminyak.

Sayangnya karena cuminya tidak dipotong model ring, jadinya sedikit alot menurut saya. Namun rasanya cukup gurih dan disajikan dengan saus asam manis.

3. Kangkung Seafood Hotplate

Menu ini sedang promo, jadi cuma 45 ribu seporsi. Seporsi juga bisa sharing dan kangkungya terasa renyah dan segar dengan cita rasa yang asin gurih dan semakin nikmat saat disantap dalam kondisi panas bersama nasi hangat.

Seafood yang digunakan pun cukup segar dan terdapat beberapa potong telur puyuh.

Satu hal yang saya sukai dari resto ini, penyajian makanan cepat. Semua makanan tersajikan kurang dari 20 menit, berbanding terbalik dengan cabang mall Ciputra.

Udah lama ga minum teh yang sempet nge-hits satu ini. Ternyata menu ini juga ada di Kopi Dari Pada, jadinya langsung cus mesen deh.

Thai Tea nya seharga IDR 14k per gelas ukuran standar dengan rasa yang nikmat. Rasanya memang lumayan manis, namun nggak manis berlebihan.

Thai Teanya wangi dan beneran terasa rasanya yang khas dibanding teh lain. Dan rasanya pun nggak kalaj dengan Thai Tea di kedai yang memang spesialis Thai Tea.

Pertama kali mencoba kopi yang satu ini setelah melihat menunya yang agak unik dibandingkan kedai kopi sejenis lainnya. Di kedai kopi ini menjual minuman kopi rasa alkohol, yakni Kopi Irish dan Dalgona Rum.

Saya sendiri menyukai kopi dengan cita rasa alkohol dan saya mencoba :

1. Komisaris (IDR 22k)

Merupakan kopi susu dengan sirup Irish dengan aroma yang cukup wangi. Secara keseluruhan rasa pahit dari sirup Irishnya cukup dibanding rasa kopinya, namun justru itulah yang membuat rasanya malah jadi unik.

Kalau kalian kurang suka manis dan pengen mencoba kopi rasa alkohol, lebh direkomendasikan mencoba kopi ini kerena lebih pahit ketimbang Dalgona Rum.

2. Dalgona Coffee Rum (IDR 22k)
Berbeda dengan kopi Dalgona pada umumnya, kopi Dalgona ini tidak terlalu creamy dengan rasa sirup rum yang cukup terasa. Saya suka aromanya yang lebih wangi ketimbang si kopi Irish ini.

Rasa sirup rumnya sendiri lumayan manis, secara keseluruhan merupakan perpaduan rasa manis dan pahit dari sirup rum dan rasa kopi susunya sendiri.

Menurut saya rasa manisnya masih pas setelah dikocok hingga merata. Kalau suka manis saya lebih menyarankan yang ini.

Lagi kangen ayam geprek dengan topping mozzarella dari kedai ayam geprek yang satu ini. Sebelumnya pernah coba, namun yang nasi biasa. Kali ini saya pesan pakai nasi wangi dengan biaya ekstra.

Saya mencoba :
1. Paket Geprek Sambal Ori Mozza Regular

Meski porsinya terlihat kecil namun sebenarnya cukup mengenyangkan. Nasi wanginya sendiri meski agak pedas menurut menunya namun ternyata malah pedas menurut saya.

Sesuai namanya, nasinya sungguhan wangi dengan potongan cabai dan bawang merah. Rasa bawang merahnya cukup kuat dan sepertinya nasi ini sesungguhnya merupakan nasi yang dioseng dengan sambal matah sehingga cenderung gurih dan pedas namun tidak terlalu berminyak.

Untuk ayam gorengnya sendiri sebenarnya biasa saja, agak keras meski cukup renyah. Namun karena digeprek hingga hancur dan berupa potongan kecil jadi tidak terlalu keras dan masih bisa dinikmati.

Yang membuat rasanya enak justru kremesan dan mozzarellanya yang gurih. Kremesannya gurih dan juga tidak mengendap minyak sehingga tidak membuat mual meski dimakan begitu saja.

Satu hal lagi, kalau kalian suka timun mungkin bakal menikmati timunnya. Saya sendiri tidak suka timun jadi tidak mencoba, namun dari aromanya sepertinya timunnya segar. Tidak semua timun yang disajikan di kedai semacam ini cukup segar.