Fannie Huang||IG:@fiehuang

Polan Bakery merupakan salah satu bakery yang sudah beroperasi lebih dari 10 tahun di LTC. Karena penasaran, saya akhirnya nyoba moccha roll di sini.

Surprisingly ternyata rasanya enak juga. Kuenya empuk da bolunya cukup lembut dengan krim rasa moccha .

Rasa krimnya lembut dan rasa kopinyablumayan terasa. Jadi cenderung bittersweet.

Harganya punnsangat terjangkau. Aku beli ini + 1 roti daging buat mamaku & totalnya cuma 18 ribu.

Awalnya tertarik mencoba roti di sini sesudah baca review di Pergi Kuliner. Kebetulan saya juga butuh palate cleanser sesudah makan makanan yang kurang enak.

Di kedai ini menjual minuman, selai, roti biasa, roti berbahan kentang hingga roti vegan. Ada beberapa rasa roti yang unik, yakni es kopi susu dan bulgogi cheese.

Berhubung mau take away, saya beli kantung kain seharga Rp. 4.500.

Saya mencoba :

1. Roti Es Kopi Susu (Rp. 16.000)

Saya udah expect rasa isian rotinya bakal super.manis dan adonannya alot karena ditaruh di dalam chiller. Ternyata rasanya jauh lebih enak dari ekspektasi saya.

Jadi tekstur rotinya cenderung ringan & empuk meski sudah ditaruh di-chiller, agak mirip roti kapas.

Isian di dalamnya berupa krim. Namun raaanya bukan sekedar krim rasa kopi biasa. Rasanya sungguhan mirip kopi susu.

Rasa kopinya cukup strong dan malah cenderung bitter sweet. Namun krimnya agak creamy dan ada hint rasa susu.

2. Roti Tawar Kentang (Rp. 33.000)

Rasanya sangat enak! Teksturnya lembut, namun saat dipencet kembali ke semula dan nggak menempel.

Rasanya udah agak manis dan enak meski dimakan begitu saja. Entah gimana ada sedikit rasa gurih yang agak mirip cheese.

Rotinya juga cukup banyak, super worth dibanding harga.

Amez merupakan salah satu dari 4 kedai di Ciasem 12. Lokasinya ada di area indoor dan menjual aneka minuman, mulai dari coffee, mocktail sampai air mineral.

Saya mencoba :

1. Ice Americano (IDR 28k)

Imi salah satu minuman yang tergolong murah karena gelasnya besar.

Saya suka karena es kopinya nggak watery meski esnya sudah mencair. Jadi rasa kopinya tetap terasa agak pahit sekaligus sedikit asam dengan after taste yang lumayan bertahan di lidah
.
.
Waktu penyajian minumannya cepat, tidak sampai 15 menit sejak pesan.

Kali ini Limau punya menu baru, yakni Chicken Mentai Rice (IDR 49k).

Buat nasinya ada 2 pilihan :
- Nasi Jeruk
- Nasi Putih

Aku coba nasi jeruk. Isinya ada crispy chicken , potongan crabstick, saus mentai & crumbs gitu.

Crumbsnya nggak terlalu banyak walau cukup renyah. Kombinasi nasi jeruk & mentai beneran unik namun masih oke.

Jadi nasinya beneran aromatic, wangi daun jeruk & gurih. Sedangkan cricpy chickennya renyah dan tepungnya nggak alot.

Saus mentainya bertekstur creamy, rasanya asam, pedas sekaligus gurih. Baik di saus maupun ayamnya ada aroma smokey karena di-torch.

Ippeke Komachi merupakan restoran Jepang yang sudah beroperasi selama lebih dari 1 dekade di Mall Kelapa Gading.

Lokasinya tidak pernah berpindah dalam 10 tahun terakhir, hanya tampilannya saja yang diperbaharui. Namun miniatur makanan yang berada di depan masih dipertahankan.

Salah satu chef restoran ini masih orang Jepang asli. Harga makanannya masih tergolong murah. Sebelum ada Sushi G* dan sejenisnya, restoran ini merupakan restoran sushi conveyor termurah yang saya temukan

Untuk saat ini, harga sushi conveyornya Rp. 13.000 - 30.000 per plate.

Harga plate & warnanya :

Kuning : Rp.13.000
Merah : Rp. 18.000
Biru : Rp. 23.000
Hijau : Rp. 27.000
Hijau & Hitam : Rp. 30.000

Saya mencoba :

1. Inari Sushi (Rp. 18.000)

Saya suka inari sushinya. Inarinya manis sekaligus gurih. Ukurannya juga lumayan besar sehingga mengenyangkan.

Harganya termasuk murah karena isi 2 pcs.

2. Chuka Idako Sushi (Rp. 27.000)

Saya langsung tertarik buat mencoba begitu piringnya melintas di depan saya. Rupanya rasanya benar-benar enak.

Baby octopusnya segar dan renyah, namun tidak alot. Rasa sausnya pas, manis sekaligus gurih. Rasa manisnya pas dan sausnya tidak cair serta sangat meresap.

Octopusnya enak meski dimakan begitu saja maupun pakai nasi sushi.

3. Sushi Roll with Beef (Rp. 30.000)

Penasaran sama sushi ini karena pakai beef. Beefnya nggak alot dan rasanya agak manis. Dimakan begitu saja sudah oke. Namun kalau mau nambah flavour bisa diselingi makan beni soga (acar jahe merah yang gurih sekaligus agak asam) atau pakai sedikit wasabi.

Wasabi di restoran ini berbeda dengan wasabi pada umumnya. Wasabi di sini tidak begitu pedas.

4. Aburi Salmon with Mayo (Rp. 30.000)

Daging salmonnya di-torch dengan saus mayonaisse di atasnya sehingga lebih creamy.

Saya suka karena ukuran sushinya masih cukup bite size dan salmon cukup segar dengan potongan yang tidak berlemak.

Saya mencoba pakai wasabi di antara ikan dan nasi. Rasanya jadi lebih segar dan enak.

5. Ebi Tamago Roll (Rp. 23.000)

Di bagian tengahnya ada ebi crunchy yamg segar dan gurih. Di permukannya ada telur yang di-slice tipis.

Saya suka tobikonya. Teksturnya crunchy, rasanya gurih dan tidak berbau amis.

6. Chawanmushi (Rp. 13.000)

Dari semua menu, ini yang rasanya paling kurang memuaskan.

Telurnya memang lembut, namun rasanya sungguhan hambar. Flavour hanya dari daging ayam dan jamur di dalamnya.
.
.
Untuk ocha di sini bisa refill dan gratis. Mereka juga ada program mengumpulkan stamp. Kalau mengumpulkan 10 stamp (kelipatan 50 ribu), bonus voucher makan 50 ribu.

Sesuai namanya, kafe yang satu ini menjual minuman dan dessert serba matcha.

Lokasinya ada di seberang SMAK 5 Penabur dengan fasad serba putih yang justru tampak mencolok dibanding bangunan sekitar.

Buat seating areanya sendiri seluruhnya indoor, terdiri dari 2 lantai dan tidak terlalu luas. Di lantai 2 ada 2 meja lesehan yang mampu menampung maksimal 4 orang.

Matchanya menggunakan matcha impor dari Jepang & ada 3 jenis berbeda

×. Tama (IDR 35k) : 1st Brew
×. Wakana (IDR 25k, paling favorite) : 1st - 2nd Brew
×. Uki (IDR 20k) : 2nd - 3rd Brew

Setiap jenis matcha memiliki karakteristik yang berbeda. Kalau kalian mau matchanya nggak terlalu strong, recommend buat cobain yang uki.

Sistem pemesanan minumannya, pertama milih dulu jenis matchanya. Lalu pilih mau dbuat latte, shake, atau pilihan lainnya.

Sesudah itu, bisa pilih tingkat gulanya juga.

Saya mencoba :

1. Matcha Latte (Wakana, 0% sugar) : IDR 40k

Saya mencoba meneguk matcha di bagian atas sebelum diaduk. Rasanya sungguhan pahit dan pekat.

Waitress sendiri menginformasikan kalau kami bisa tambah gula seumpama terlalu pahit. Setelah diaduk, meski tanpa gula, menurut saya rasanya sudah cukup manis.

Setelah diaduk, rasa matchanya masih terasa dan lumayan pekat. After tastenya nggak terlalu creamy & saya suka rasanya. Mungkin lain kali saya mau coba pesan yang Tama.

2. Matcha Injeolmi Cake : IDR 58k

Saya langsung tertarik mencoba kue matcha yang satu ini. Rupanya ada bubuk taburan kacang yang gurih dan krim matcha serta krim mocha di bagian bawah.

Saya suka kuenya karena teksturnya pas, cukup padat namun nggak terasa kering dan terlalu kasar.

Krimnya lembut , rasa manisnya juga oke. Krim matchanya beraroma matcha yang wangi dan gurih.

Saya kira slicenya kecil, rupanya cukup besar. Saya share berdua teman dan rupanya cukup mengenyangkan.
.
.
BTW, saya pernah mencoba kue matcha di M*ison Kitsune. Kalau dibandingkan, saya jauh lebih recommend kue di sini karena lebih murah dan lebih enak.

Mamitoko merupakan salah satu brand yang menjual aneka produk premium. Berhubung Mamitoko juga menjual gelato dan ada rasa Musang King, kedai ini auto jadi wishlist buat saya kunjungi bersama mama saya yang memang pecinta durian.

Harga gelatonya start from 60 ribu dan ada additional 10 ribu buat rasa premium. Menurut saya nasih cukup worth karena satu scoop pun cukup banyak.

Lokasinya ada di West Mall lantai Ground. Tempatnya berupa kios dengan tempat duduk yang bisa menampung sekitar 6 orang. Desain kiosnya oke banget karena ada kursi sekaligus tempat sampah dan tempat antri beli makanan dengan space terbatas.

Saya mencoba :

1. Marmer Cake Slice (Rp. 35.000)

Ini marmer cake terenak yang pernah saya makan. Meski terlihat sederhana, namun rasanya beneran worth dibanding harga.

Coklatnya sangat terasa dan kuenya moist. Butternya cukup banyak, sedangkan rasanya sedikit gurih dengan rasa manis yang pas.

Selain itu kue ini juga memakai rhum. Kebetulan, saya memang suka kue yang pakai rhum dan kue seperti ini yang sesuai preferensi saya.

Pada gigitan pertama, rasa rhumnya sungguhan sangat terasa. Sedangkan pada bagian yang banyak coklatnya, rasa coklatnya lebih dominan.

2. Medium Gelato (3 Scoop) : Musang King (Rp. 75.000+ 30.000)

Berhubung mama saya suka durian, saya sengaja pesan gelato yang seluruhnya rasa durian musang king.

Saya sendiri cuma icip sedikit dan ternyata rasanya sungguhan mirip buah durian asli. Rasanya manis dengan aroma durian asli.

Ini recommended buat pecinta durian.

3. Medium Gelato (3 Scoops) : Pistachio, Rum Raisin & Cherry (Rp. 75.000 + 30.000)

Ini pesanan saya yang di foto. Tiga rasa ini sangat cocok buat yang kurang suka manis dan sangat worth dibanding harga karena 1 scoop pun banyak.

Gelatonya ada waffle dari cone yang renyah dan menetralisir manis.

Untuk pistachionya sungguhan nikmat dengan serpihan kacang pistachio yang terasa di setiap gigitan dan cukup gurih.

Rum raisin juga sangat enak. Rasa rumnya cukup strong dan rasanya cenderung bitter sweet ketimbang manis.

Selain itu juga ada potongan kismis segar yang empuk dan besar. Kismis menambah rasa asam mamis.

Saya juga mencoba rasa cherry yang unik dan wangi.
.
.
P.s : Ini notes buat kalian yang akan berkunjung dengan memakai voucher kolektif lebih dari 1. Kalau kalian pergi ke sini, kalian nggak bisa pakai semua voucher kalian dalam satu bill.

Saya sendiri punya 3 voucher dengan total 195 ribu. Saya lalu beli 2 gelato medium (3 rasa) yang seluruhnya premium flavours, totalnya 210 ribu (105 ribu per cup).

Saya kira, saya cuma perlu nambah 15 ribu aja dari nominal voucher saya. Saat itu saya juga sudah redeem langsung 3 voucher. Namun ada kendala di sistem MOKA untuk penginputan voucher.

Endingnya, saya terpaksa bayar 40 ribu buat gelato pertama dan 40 ribu buat gelato kedua. Berhubung saya masih ada voucher 65 ribu yang terlanjur keredeem, saya terpaksa beli 2 slice kue marmer total seharga 70 ribu dan nambah 5 ribu.

Selama pengalaman saya memakai voucher kolektif, saya sudah 2x mengalami kendala karena sistem MOKA. Namun ini pertama kalinya saya harus nambah lebih dari ekspektasi saya.

Saya kecewa karena harus nambah 85 ribu ketika sudah expect cuma nambah 15 ribu.
Rasanya malah lebih mengecewakan ketimbang kalau saya nggak pakai voucher karena dari awal saya udah expect bakal bayar dengan nominal sekian tanpa potongan apapun.

Namun saya mengapresiasi pihak Pergi Kuliner yang cukup responsif. Staf di toko juga helpful dan bahkan sampai menghubungi atasan soal kendala ini.

Sejak pertama kali mencoba Cinnabon di Sunway Putea KL, brand ini auto jadi merk cinnamon roll favorit saya . Setiap saya ke KL, saya pasti bakal ke Cinnabon & bahkan bawa pulang ke Jakarta saking sukanya.

Begitu tau brand ini bakal buka di Jakarta, saya beneran excited buat nyobain. Siang ini, saya akhirnya mampir ke cabang MKG.

Pas saya berkunjung sempat antri lumayan panjang. Di dalamnya ada beberapa meja, jadi bisa duduk sambil menikmati cinnamon rolls & minuman.

Sistemnya open kitchen gitu. Jadi pengunjung bisa melihat langsung proses pembuatan di toko.

Saya mencoba :

1. Original (IDR 36k)

Rasanya beneran sangat enak, bahkan sama enaknya kayak yang biasa saya beli di KL.Rotinya empuk dan lembut, di setiap lapisannya ada rasa cinnamon yang kuat.

Rasa manisnya pun pas & di atasnya ada cream cheese yang creamy sekaligus menetralisir rasa manis.

Ukuran rotinya juga super besar. Saya share berdua & masih kenyang.

Rotinya bahkan masih empuk meski saya makan lebih dari 3 jam sesudah beli.