Fannie Huang||IG:@fiehuang

Sebelumnya udah pernah ke sini pas tahun 2020 & tempatnya memang nyaman buat WFC karena ada stop kontak + nggak ramai.

Kali ini berkunjung lagi ke ou tu cafe karena mamaku kepengen ke sini. Rupanya sekarang udah ada menu-menu baru dibanding kunjungan terakhirku.

Aku mencoba :

1. Pempek Bangka

Sekarang opsi pempeknya cuma bisa digoreng semua atau direbus semua. Kalau dulu, bisa mix goreng dan rebus. Aku sharing ini berdua mamaku dan milih goreng. Buat sausnya pilih cuko dan saus merah khas pempek Bangka.

Rasa pempeknya standar menurutku. Ikannya masih lumayan terasa. Sayang rasa saus merahnya kurang enak. Sausnya terlalu asin buat aku yang suka asin. Jadi dominan pedas asin. Biasanya kuah pempek Bangka nggak begini harusnya.

Buat cukonya lumaya enak.

2. Coffee Sangria

Aku mencoba kopi yang satu ini. Aku suka kopinya yang cukup strong dengan rasa asam segar. Namun potongan sejenis jeruk (?)nya beneran pahit yang meninggalkan after taste.

Udah lama nggak mampir ke Hokben, rupanya sekarang udah ganti konsep baru. Tampilan jadi lebih modern & sistemnya ambil sendiri & tray harus ditaruh di tempat tertentu.

Sayangnya pas aku datang sepertinya mereka lagi kurang staff. Di meja-meja banyak peralatan bekas makan tamu sebelumnya berserakan. Namin sesudah kulihat, di tempat taruh tray juga numpuk nggak diangkat (bisa liat foto kedua).

Aku mencoba :

1. Miso Ramen Regular

Ini pesanan mamaku yang aku coba. Surprisingly ternyata rasanya enak juga. Di dalamnya pakai butter yang potongannya besar.

Kuahnya terasa gurih dari buttee dan misonya terasa. Mie berukuran besar dengan kematangan pas.

Ayamnya juicy dan seasoning manis gurih. Dimakna pakai kuah miso yang creamy, gurih dan manis jadi lebih enak.

2. Hoka Hemat 1

Kali ini mencoba paket Hoka Hemat 1, isinya nasi + 3 egg roll dan 1 ekado. Nasinya sepertinya biasa pulen.

Ekadonya renyah dan gurih. Egg rollnya enak juga. Seasoning daging meresap. Aku suka banget sama saladnya. Mayonaissenya kerasa bawang putihnya.

Choux Cream merupakan kedai yang menjual kue soes dan sudah lama beroperasi di Gajah Mada Plaza. Sekarang lokasinya pindah ke dekat Hypermart.

Aku mencoba :

1. Rhum Soes

Ukuran kue soesnya besar dengan kulit yang gurih dan tidak terlalu kering.

Isian krimnya pakai rhum dengan aroma khas rhum. Rasanya sedikit bitter sweet dengan krim tebal.

2. Choco

Kue soes coklatnya enak juga. Krim coklatnya lembut dan tidak terlalu manis.

Sebelumnya udah pernah nyobain es krim Three Folks yang non alkohol dan menurut saya rasanya enak. Siang ini saya berkunjung ke cabang Tanah Abang II.

Buat lokasinya ada di sebelah Bale Lombok dan tempatnya cukup nyaman. Untuk pembayaran di sini hanya bisa menggunakan QRIS.

Dari segi pelayanan di sini staff cukup ramah dan informatif. Sayangnya, sempat ada miscomm. Jadi saya berdua mama saya ke sini. Berhubung baru ngeh payment cuma bisa QRIS pas baca tulisan + saldp QR cuma cukup buat orderan saya, saya akhirnya cancel orderan mama saya & cuma pesen punya saya aja; machiatto & 1 scoop ice cream Choco Berry.

Tapi ternyata yang dipayment punya mama saya & punya saya nggak. Staff bertanggung jawab dengan tetap memberikan pesanan saya meskipun ada selisih harga.

Saya mencoba :

1. Earl Grey Machiatto 

Saya suka earl grey machiattonya. Krimnya lembut dan manisnya pas. Rasa teh earl greynya cukup terasa. Memang nggak super pekat, namun justru pas kalau diminum sama machiattonya.

2. Seasonal 1 Scoop Ice Cream
Sebelumnya udah pernah coba versi non alkohol dan saya suka banget sama rasanya. Jadi kali ini saya cobain yang alkohol, varians choco berry.

Ternyata saya beneran nggak cocok sama rasanya. Mungkin kalau suka coklat bakal suka es krim ini. Coklatnya memang cukup terasa namun too creamy Aftertaste meninggalkan rasa creamy di mulut yang kurang nyaman. Kurang paham apa sekarang formulanya jadi begini atau khusus rasa ini aja, soalnya yang dulu saya makan ga begini.

Untung ada berry buat menetralisir dan rasa alkoholnya light.

Mlinjo Cafe merupakan salah satu restoran yang terletak di kawasan perumahan daerah Tomang. Restoran yang satu ini asalnya dari Semarang & menjual aneka makanan khas Jawa.

Harga menunya mostly sekitar 40 ribuan dengan porsi yang sangat mengenyangkan, bahkan bisa buat share berdua.

Saya mencoba :

1. Risoles (Rp. 11.364)

Risoles yang satu ini isi ragout ayam. Risolesnya masih panas karena baru digoreng sehingga masih renyah dan kulitnya tidak terlalu tebal.

Sayang risolesnya sangat over price dibanding harga. Rasa risolesnya persis dengan risoles frozen yang harganya sekitar 3 ribuan. Saya ngeh sama rasanya karena saya sendiri pernah beli di toko online.

Ragoutnya kurang berasa dan nggak ada perpaduan manis gurih khas risoles ragout. Isiannya aneka sayur dan sedikit daging.

2. Tempe Goreng Mendoan (Rp. 16.818)

Seporsi isi 4 tempe. Tempenya nggak mengendap minyak dan tepung nggak terlalu lembek.

Tempe disajikan pakai sambal kecap. Sayangnya saya kurang suka kecap manis. Rasanya dominan manis saja, bukan manis dengan after taste gurih.

3. Nasi Ayam Spesial (Rp. 47.727)

Ini menu pesanan saya. Rasa kuahnya manis gurih dengan potongan ayam yang cukup banyak. Santan cukup terasa.

Telur kecapnya meresap dan terasa meski dimakan begitu saja. Labunya menambah rasa gurih dan tahunya juga cukup meresap. Tekstur tahunya berkulit dan cocok dipair sama lauk lainnya. 

Kalau mau lebih pedas bisa pakai sambalnya. Rasa sambalnya pedas namun menurut saya masih pas karena nggak super pedas sampai membuat rasa makanan jadi tertutup.

4. Nasi Megono Nangka Komplit Ayam (Rp. 45.000)

Ini pesanan mama saya dan saya suka banget. Porsinya sangat besar sampai kami nggak habis.

Isinya ada nangka yang gurih. Saya suka karena nangkanya nggak keras. Ayam suwirnya super banyak dengan serundeng gurih.

Selain itu ada telur kecap, kentang balado yang meresap dan empuk serta tempe orek.