Jadi gini, coba kalau turun di MRT Fatmawati exit melalui pintu yang barat, seberangan sama Koi, dan turun ke Jalan Taman Cilandak. Jalan sekitar 200m, ada gang kecil, and you won't know inside this tiny alley lies one of, if not the best Mie Ayam in Jakarta. Mie Ayam RR.
Mie Ayam RR ini humble banget di presentasi, namun gue menemukan rasa yang sangat kuat di campuran mienya. Manisnya sangat pas, ga medhok, ga over, just perfect. Walau sayang, kuah yamiennya polos banget ga asin, tapi mienya sangat juara. Harganya pun ga mahal, beneran ga mahal, cuman 15 ribu untuk Yamien Ayam Bakso. Kalau gue main ke daerah Fatmawati, gue pengennya ke sini lagi sih.
Bebek Pak Joko Putra di Petogogan. Salah satu kuliner deket stasiun MRT lagi, jalan ga jauh dari Blok A (suwer, lebih deket jalan ke sini daripada jalan ke Pelaspas).
Makanannya pun ga ribet, cuman bebek, ayam, dan sate satean. Gue pesen bebek dan sate kulit. Pas dateng, bebeknya montok sekali saya suka. Dan bener dong pas dicoba rasanya meresap banget, dan sambelnya dikasih 2. Sambel kacang sama sambel goreng. Yg dadak pedesnya nendang, menantang buat yg suka pedas. Harga pun reasonable, ga murah sih, tapi ga semahal nasi uduk-nasi uduk di review gue sebelumnya.
Dimsuming ini ada di Cempaka Putih, ga jauh dari halte Pulomas Bypass. Konsepnya self service, ambil ambil bayar. Tapi karena new normal kali ya, jadi pesen dulu baru diantar sekarang.
Termakan hype, gue pesen monster dimsum dengan mozzarella. Dan pesanan gue ga salah, ukurannya gede banget segede kepalan tangan, jadi puas banget makannya. Minumannya pun bisa free refill so it's a win.
Setelah kemarin gue mencoba curry ricenya Tokyo Belly di Kuncit, gue poised untuk mencoba ramennya di cabang mereka di GI.
Seperti biasa, gue pesen Ocha Lemon, my favorite drink. Untuk makanannya gue coba Tokyo Belly Classic Ramen, rasanya sih kalau dibandingin sama ramen halal yang high end, kalah sih, tapi ini bukan ramen abal-abal. High in taste, but not that high.
Suasana sih, ya ini poin lebihnya TB di GI dibanding Kuncit, ada sky view menghadap Teluk Betung hehe.
Menu yang dipesan: tokyo belly classic ramen, Ocha Lemon
Adem Ayem. Dari luar nampak kaya jadul gitu, tapi pas masuk modern kok. Gue pesen Ayam Goreng dan Nasi Gudeg Telor.
Pas makanannya dateng, gue impressed, sangat impressed. Ayamnya kelihatannya langsung digoreng dan nggak kaya dipanasin, fresh banget. Gudeg Telornya pun rasanya fresh. Ingat loh gue dateng jam 7 malem, 1 jam sebelum RMnya tutup. Pantes aja enak. Quality oriented.
Menu yang dipesan: Nasi Gudeg Telur, Ayam Goreng 1/4 Ekor
Locarasa adalah kedai gelato yang unik karena rasa-rasanya, merakyat banget. Pertama nyoba pas di FJB tahun lalu, sekarang kesempetan nyobain aslinya di Kemang!
Tempatnya nyatu sama Warpas, dan suasana udah gue jelasin di Warpas, jadi sama lah ya. Gue pesen rasa Klepon dan Capuccino (awalnya mau Vanilla, tapi ntar deh di cabang lain ya.). Rasanya ga mengecewakan kok, sama banget dengan yang gue coba setahun yg lalu.
Warpas. Gue ga expect kedai pasta yg ada di daerah Ganesha ini would open up shop di Kemang, of all places. Walau tempatnya nyempil dikit sekomplek sama Haka Dimsum.
Suasananya ok sih, dan pas gue coba makanannya ga berubah loh dari saat gue di Bandung.
Kopi SSS ini ada di pintu keluar MRT Benhil yang kearah Satrio. Disebut SSS ya, karena depannya Sampoerna Strategic Square, nothing more, nothing less. Gue pesen kopi susunya mereka dan it's just good. Ga strong, ga creamy juga. Ya ditengah-tengah lah.
Nilai jualnya kopi SSS ini ada di lokasinya, sekitarannya bersih dan tempatnya strategis jadi bisa ngopi setelah sepedaan di CFD (well, kalau CFD boleh ada lagi. Pas gue nulis review ini belum boleh) hehe.
Kopi Toko Djawa. Sebuah nama yang ikonik dari sebuah coffee shop yang awalnya menggunakan tempat eks Toko Buku Djawa di Braga, sekarang sudah mempunyai 4 cabang dan salah satunya ada di Jakarta.
Kopi Toko Djawa ini ada di Satu Communal Space. Agak jauh memang, tapi mengingat tempatnya sangat dekat dari Halte Transjakarta Tanah Kusir Kodim, perjalanan terasa tidak lama.
Gue pesen Es Kopi Awan, yang berupa kopi susu dengan creamy foam. Dan nyobain kopi disini masa sih gak ditemenin sama kuenya, untuk itu gue pesen juga Mocca Bread. Mencoba kedua kombinasi tersebut ditemani nyamannya tempat itu sendiri adalah sesuatu yang, feel so right.