Tori shio dan menu terbaru, tempura ramen adalah menu yang paling sering saya pesan. Sejauh ini tidak pernah mengecewakan, harga cukup oke, dan servis selalu baik. Ramen terenak di Jakarta sejauh ini, dengan kombinasi harga yang pas di kantong.
Hampir semua makanan di sini enak dan proper, serta minuman kopi, teh, bahkan yang mengandung alkohol tersedia. Suasana oke, servis oke, namun ada harga yang harus dibayar... Jadi nggak bisa sering-sering ke sini hehe.
Ini warung makan jual sate yang no-nonsense. Jangan cari suasana cozy, dll - cuma buat makan sate dan teman2nya doang. Saya bisa bilang sate kambing dan gulainya salah satu yang terbaik, empuk, rasa dagingnya kentara banget, segar, dan properly cooked. Nasi goreng kambingnya juga juara sih :)
Menu yang dipesan: Nasi Goreng Kambing, Sate Kambing, Sop Kambing
Saya sudah lama menjadi pelanggan Kopikina, sejak dulu di tempat lama di KH. Syafei. Seperti biasa, fokus ke kopi memang jagonya kedai ini. Sekarang dengan tempat yang lebih lega, bisa menampung lebih banyak orang dan lebih nyaman. Jangan lupa pilih manual brew dari 50+ biji kopi arabica dan robusta pilihan dari seantero nusantara. Fully recommended!
Paling susah cari mangut yang bener terutama di Jakarta, Bandung. Di Gudeg Yu Nap, selain gudegnya yang enak, mangut ikan parinya paling juara. Suasana restonya juga sepoi-sepoi enak gitu ada halaman rumah. Juara!
Espresso-nya seperti biasa enak, dan beans-beansnya enak sekali terutama untuk dibawa pulang. Namun suasana di outlet Pacific Place ini entah kenapa ada yang kurang nyaman, panas, berasap, dan service kurang memuaskan dan cenderung lambat.
Menu yang dipesan: Espresso, Award Winning Beans at Australian International Coffee Award 2015
Kembali ke desa! Kalo nggak bener-bener niat dan suka kopi, nggak bakal blusukan ke lokasi barunya Ranin deh. Tapi begitu sampai di sana, kerempongan menempuh jarak terbayar lunas. Suasana pedesaan, lengkap dengan rumah panggung, padi yang benihnya dari petani, hingga kerbau. Udara sangat segar, jadi menyesap kopi nusantara dan penganan tradisional jadi sangat nikmat! Cari Mas Tejo dan Mas Uji (owner) untuk ngobrol-ngobrol soal kopi dan praktik pertanian berkelanjutan. Rekomendasi penuh!
Seperti biasa, kalau ke cafe yang baru pertama kali didatangi saya selalu coba kopi hitam mereka (espreso, americano, atau manual brew) - atau yang milk-based yang paling standar: piccolo atau cappuccino. They have a nice piccolo, juga ada halaman belakang yang saya suka. Kabarnya sering ada kongkow-kongkow di sini dengan musik tentunya. Arem-aremnya kurang enak ya, kering gitu daleman ayamnya. Oh tambahan: sayangnya, staf kurang senyum hehe.
Sudah hampir coba semua mulai dari resto seafood hingga warung tenda, namun Pondok Mutiara 68 ini adalah yang terbaik se-Tebet. Ikannya lengkap mulai dari porsi sendiri hingga rame-rame, dan teknik masaknya yahud. Saya paling suka koleksi menu kerang dan keong, karena oyster dan keong macan juga tersedia. Sayurnya juga segar dan crunchy, terutama genjer. Harga ya so-so resto seafood lah ya, yang penting kesegaran dan kelezatan terjaga. Ownernya juga tukang mancing, jadi kita percaya...
Menu yang dipesan: Ikan pecah kulit bakar mutiara, Keong macan saus tiram, Genjer tumis bawang putih, Teh Manis Hangat