liviacwijaya

Sehabis makan, pasti ingin dessert. Mampir ke Pipiltin Cocoa bisa jadi suatu pilihan yang menarik jika lagi muter2 di senopati. Tempatnya rada kecil, cuman ya untungnya agak sepi juga waktu itu.

Kami pesan beberapa dessert disini:

 [Pizza Macadamia Rp.55.000]
Definitely my favorite! Ini cookies betul2 enak banget! Oey-gooey chocolate, dengan karamel dan marshmallow on top, dan chungky macadamia nuts. Bener2 sweetness and sugar overload bgt emang tapi enaknya so worthed. Karamelnya agak sedikit bkin lengket di gigi, cuman waktu nyicipin kriuknya kacang dan boldnya coklatnya, lengketnya jadi ga terlalu berasa :)

[Another Egg No Rp.65.000] 
Ini egg no so cute sekali penampilannya. Porsinya agak kecil, cuman rasanya enak. Panna cotta nya cukup dense dan konsisten, rasanya juga pas, tidak terlalu manis atau asam. Kuning telur rasa markisa: asam, manis dan kenyal. Kombinasinya unik.

[Berry in Time Rp.48.000]
Fresh and delightful. Creamy, manis, dan asamnya pas. Berrynya juga cukup melimpah jadi segar.

 [Chocolate Soup Rp.55.000]
Dessert yang lagi hype belakang ini. Sejenis bola coklat, disiram coklat panas supaya meleleh. Coklatnya lumayan bold, a bit milky tapi tidak terlalu manis. Ada sedikit crunch juga di dalemnya. 

Lagi ingin cemal cemil yang sehat, lalu lewat restoran yang cukup menarik ini. Kamipun kesini nyobain cauliflower mornaynya. Sebenernya dari segi penampilan agak gak menggoda ya, cuma apa daya lagi diet jadi kami pesan nyobain. Ini isinya adalah brokoli dan kembang kol dibumbui krim dan keju. Bumbunya betul2 rich dan tasty. Sayangnya, brokoli dan kembang kolnya agak sedikit kelembekan. 

Mau pulang menghadapi macet, saya kira hot tea is not a bad idea. Starbucks ya bisa dibilang tempatnya cukup nyaman, dan kopinya enak2, teanya juga cukup berkualitas. Packaging mereka cukup baik sehingga buat dibawa pulang, lumayan tahan lama panasnya dan gak tumpah2. Tehnya cukup pekat, rasanya okelah. Hot tea for the ride is not a bad idea.

Dapur Bangjo Sunter ini terletak di deretan ruko2. Tempatnya tidak terlalu besar, tapi lumayan rapih. 

Kami pesan beberapa menu, pertama saya pesan Kangkung Plecing. Ini kangkung terpedas yang pernah saya makan. Cabainya segar, dicampur tomat juga, cuma wah kalau makan ini sendiri, pasti gak tahan. Perpaduan kacang diatas kangkung dan cabai dan tomatnya cukup unik.

  Saya juga pesan Ayam Penyet. Untuk porsi, ayam dan nasinya porsinya lumayan. Cabainya cukup banyak tapi disebar dibawah ayam. Ayamnya cukup lunak, kulitnya garing, bumbunya meresap, dan pedasnya pas. Actually, lunaknya betul2 terasa sampai ke tulang, dan waktu mau disiwir, mudah sekali kulit dan dagingnya terlepas dari tulangnya.

  Next stop, Rawon. Rawonnya cukup tasty, tapi sangat teramat asin. Cuma kalau dicampur dengan nasi dan makanan lain mungkin agak nyaru ya. Minyaknya juga banyak, cuma hal tersebut cukup lumrah buat rawon.

  Terakhir, Es Murbei. Kalau rawonnya terlalu asin, es murbeinya terlalu manis. Saya sampai harus menambah air kelapa setengah gelas, itupun masih kemanisan. Esnya juga agak berbeda warnanya dari di gambar. Di gambar warnanya kemerahan, ini agak lebih gelap.

  Overal makanan disini sebenarnya cukup tasty semua, harga standar. Cuma perlu diperbaiki tingkat keasinan / kemanisan dari beberapa makanan dan minuman. Dan bagi yang suka pedas, rekomen banget coba kangkungnya :)

Sehabis gereja, kami mampir ke Lippo Mall Puri. Turun dari lift, langsung berpas-pasan sama restoran yang ramai pengunjung ini.

Pelayannya menurut saya kurang banyak untuk handle customer yang lagi ramai begini. Kami sebenarnya sudah makan sebelumnya, cuma karena lagi ngidam Thai Food, yaudah kami nyemil lagi.

Berikut makanan yg kami pesan:
[Green Curry]
Bold and delicious! Currynya bold, rempah2nya berasa, dan aromanya cukup kuat, tapi tidak sampe terlalu tangent. Dagingnya juga empuk dan banyak dan cukup besar2.

 [Kai Yang]
Ini adalah ayam goreng Thailand. Ayam gorengnya juga enak. Kulitnya berminyak tapi karena digoreng sampe coklat sempurna, minyaknya malah menambah efek cantik diatasnya. Ayamnya tasty dan bumbunya meresap sampe ke dalam. Cocolannya juga lumayan. Yang agak bikin kaget adalah salad di bawahnya, yang ternyata enak juga.

[Kweetiao Pad Thai]
Sayangnya, Pad Thainya jujur saja, mengecewakan. Mie bihunnya agak lembek, rasanya kurang bold, dan warnanya pun kurang menggugah selera, lebih ke oranye daripada ke coklat. Need a lot of improvement for this one.

Saya coba gurame ala thai dan juga bawang putih kailannya. Pertama-tama, penampilannya lumayan, porsi juga cukup banyak juga. Dari segi tekstur, ikannya agak lembek, menurut saya kurang garing digorengnya. Dari segi rasa, menurut saya saus dan dagingnya sendiri kurang rasa, agak hambar. Bumbunya hanya terasa sedikit pedas jadi agak sedikit off balance. Kailan cah bawang putihnya not bad actually. Rasa bawangnya lumayan berasa dan tasty, sayurnya dimasak sempurna. Enak! Overal disini tempatnya bagus dan pelayanan oke, makanan not bad lah.

It was unfortunate that this Imperial Cakery & Cafe was getting rarer and rarer, most of them were changing on to focus on dimsum and kitchen. I used to buy its cake a lot. The chocolate mousse were very thick and good, right amount of sweetness. And also, I love to buy some of their cute cakes for Christmas' gift to my tutored students. Besides the cake, I loveee to buy their siomay. It's chinese siomay, came in big size. I mean, seriously it was really big. Slightly tinnier than a small apple. And it was full of meat. Very tasty! Their bread was not bad too :)

AMBIENCE: This place has a hip, nice and ambience for middle-high Mexican food restaurant. Playful color, nice sofas, and neat too.

FOOD:

I always love Mexican food! The taste is vacation to me. I went here three times, I tried some of their menus, one of my regular is:

[Classic Nachos Rp.119.900]
Gigantic portion of amazing nachos! Nachos is always been a must if you went to any Mexican food. Back then when I was in Cancun, too, this snack became my addiction. Their nachos with jalapenos, beans, seasoned beef, topped with sour cream and melted cheese, was indeed yummy. I only got one and only wish to make this perfect, more salsa please.

SERVICE:

They got a really friendly and attentive waiter here.

One thing that just made me wondered when I stepped to its 2nd floor was, the wall. It was like undone. It would be super great if they put more effort to finish the wall, and decorate the room a little bit. It was a long time ago, though, hope they now already did something about it.

The food was good. The pudding was fresh, mochi was yummy. We got matcha ice cream. Love the ice cream texture. Bold and dense. The sweet potato was my favorite. I love how gooey and yummy it was.

Karena pecinta bawang, kami lumayan tertarik pergi kesini. Kami kesini beli pizzanya. Untuk ukuran, lumayan lah. Pizzanya sendiri tipis, doughnya not bad, rasanya lumayan lah dan toppingnya banyak sekali. Sayangnya, bau bawangnya kurang berasa karena disini semua bawangnya sudah dimasak matang2 sehingga aromanya kurang nampol. Harganya juga mahal.