Lia Harahap

Cari bakmie bangka di sekitar Poris, cuma rata-rata non halal. Akhirnya nemu bakmie ini.

Bakmie nya sendiri menurut saya tidak terlalu spesial. Potongan ayamnya dan sayurnya cukup. Bakso dan pangsit rebusnya biasa aja. Malah yang enak pangsit gorengnya. Jadi pangsit gorengnya besar, nah bagian ayamnya itu rasanya enak.

Selain itu saya lihat juga jual nasi tim.
Tapi saya tidak sempat coba.

Lokasinya cukup nyempil dan susah banget untuk cari parkir mobil. Tapi di antara tempat makan yang menyediakan bakso lainnya yang di sekitar, ini yang termasuk ramai.

Baksonya terdiri dari 1 bakso besar dan 4 bakso kecil plus bakmie kuning. Baksonya yang besar bakso urat. Untuk 1 porsi sih lumayan kenyang. Harganya juga lumayan murah. Saya makan berdua plus minum dua dan kerupuk cuma 55k.

Pelayannya juga lumayan banyak, jadi lebih gercep.

Jadi awalnya dadakan mau ke sini. Nyampe di Kopiteria udah jam 8 kurang 5 menit. Pas baca tulisan di depannya dia tutup jam 8. Tapi kita tetep dilayani dengan baik!

Dan untungnya karena sampe sini malam jadi kosong banget. Trus baristanya ramah banget jadi bisa sambil ngobrol pas buat pesanannya.

Aku pesan Chocolate sama Mocha. Untuk pecinta non coffee pas banget Chocolate-nya. Rasanya manis. Kalau Mocha agak sedikit pahit kalau yang suka manis.

Di sini pembayaran cashless nya juga cukup lengkap dari mulai OVO, Gopay, Cashbac, dll.

Sebenarnya di AEON JGC itu banyak banget restauran. Sangking banyaknya sampai food courtnya sendiri gak selalu penuh. Jadi pasti ada beberapa meja yang kosong. Karena sudah lapar jadilah aku makan Yoshinoya saja supaya cepat makan.

Kebetulan punya voucher paket berdua cuma 65k yang sudah dapat Yakiniku Beef Bowl, Ayam Goreng Dada plus nasi, ocha dingin free flow, dan miso soup.

Kiosnya di sini ada 2 meja kasir dan karena antriannya tidak banyak jadi lebih cepat dibanding yang lain. Karena ini di area food court jadi lebih nyaman mau pilih duduk di dalam atau di luar.

Letaknya dekat dengan pintu utama. Dibanding gerainya di Mall Kelapa Gading, di sini lebih besar menurut saya. Tapi tetap sih untuk meja dan kursi paling cuma buat sekitar 6 orang. Dan itupun sempit. Jadi gak nyaman untuk minum di tempat.

Kalau ke KOI The sampai saat ini saya selalu merekomendasikan Ovaltine Macchiato. Apalagi kalau tidak suka kopi dan milk tea, maka harus coba yang ini. Kalau tidak suka manis bisa minta less sugar.

Kedai Kita sudah jadi langganan kalau lagi ke Bogor. Akses dari stasiun Bogor hanya dengan satu kali angkot. Dan di sekitarnya banyak pilihan kuliner lain.

Menu favorit kalau ke sini pasti Pizza Kayu Bakarnya. Kalau suka daging-dagingan bisa coba Quatro atau Pepperoni. Tapi kalau mau ada sayuran bisa pesan yang Hawaiian. Pizza nya ini tidak terlalu tebal seperti pizza franchise yang biasa kita tahu, tapi juga tidak terlalu tipis. Pas banget. Satu pan bisa buat berenam.

Menu yang baru saya coba di sini adalah Mie Tom Yam. Rasa tom yamnya berasa banget, pantesan pas makan banyak nemu batang sereh dan daun jeruknya. Selain mie ada juga udang, kerang hijau, dan jamur. Recommended to try.

Saya pesan menu Negi Kara Don (Rp70k) yang merupakan daging dengan potongan tipis dan nasi. Menu ini lebih pedas karena dicampur dengan irisan cabai rawit. Kalau tidak suka pedas lebih baik pesan yang versi tanpa cabai rawitnya.

Saya juga pesan Tori Katsu Don (Rp65k) yaitu nasi dengan chicken katsu. Potongan dada ayam yang dilapisi dengan tepung ini lumayan tebal, jadi terasa mengenyangkan. Rasanya pun juga enak dengan perpaduan bumbu yang asin dan gurih.

Semua menu di atas sudah termasuk kimchi, tofu miso soup, dan cauliflower yang digoreng tepung.

Suasana di restauran sendiri cukup baik. Walaupun saya menggunakan voucher dari Pergikuliner namun tetap dilayani dengan baik. Di sini juga menerima pembayaran seperti kartu kredit, kartu debit, Gopay, Tcash, dan masih banyak lagi.