Putera Bagas Andika

Lagi pengen sushi makanya mampir ke Genki Sushi dan ini kunjungan kedua. Outlet nya memiliki jumlah table yang cukup banyak, dan 1 table bisa menampung setidaknya 6 orang. Keunikan dari Genki Sushi adalah mereka menggunakan Ipad untuk memesan makanan & minuman dan pesanan akan datang lewat kereta kecil di sebelah meja pelanggan. Kalo dilihat lucu juga sih, bisa jadi tontonan selagi nunggu pesanan. Lumayan cepet pesananku dateng, kasih jempol buat service nya.

Aku pesen Egg Triple Flavor, Supreme Spider Roll, dan Hot Ocha. Kalo Hot Ocha cuma dikasih gelas, karena bubuk matcha sudah tersedia di meja jadi kita bisa ngaduk sendiri. Terus kasih air panas yang sudah tersedia di keran.

Egg Triple Flavor terdiri dari Tamago biasa, black pepper mayo, dan spicy mayo. Tamago nya sedikit manis dan aku suka. Masalahnya yaitu tamago ini cukup besar dan nasi nya terlalu kecil, jadi sulit untuk diambil dengan sumpit dan harus ekstra hati hati supaya nasi dan tamago nggak berjatuhan. Rapuh euy. Black pepper dan Spicy mayo juga rasanya biasa sih, nggak ada yang spesial.

Berikutnya adalah Supreme Spider Roll yang berisi soft shell crab, timun, dan taburan wijen. Kepiting nya lunak dan lembut, bikin sushi ini cukup berisi. Tapi yaudah itu aja isinya, nggak ada tambahan saus atau sayur lain. Dengan harga 65rb (belum termasuk tax) bikin agak kecewa.

Overall, menu yang kupesan biasa sih, sedikit lebih banyak ke arah negatif. Meskipun begitu, aku akan tetap kesini sesekali untuk pesan menu yang lain. Yang paling bagus adalah service nya.

Terima kasih.

Udah lama nggak ke Pepper Lunch, terakhir kayaknya tahun lalu, dan begitu kesini agak terkejut karena banyak menu baru. Kapasitas resto nya agak sedikit dan sempit, jadi kalo lagi rame pasti terasa berisik karena jarak antara satu meja dengan meja yang lain deket banget. Disini ada smoking dan non-smoking room.

Karena lagi laper banget, aku pesen menu yg ada dagingnya aja, yaitu Beef Hamburg Curry Rice with Cheese, udah termasuk minuman pilihan. Begitu makanannya dateng keliatan menggugah selera banget. Beef Hamburg nya Pepper Lunch emang gak ada obat alias lezat bukan main, emang signature mereka dengan mentega coklat nya. Porsinya dijamin bikin kenyang bego .

Ternyata didalam plate nggak cuma ada beef hamburg, tapi ada tambahan nasi, beef sukiyaki, roasted onion, dan jagung. Kupikir kejunya bakal ditaruh diatas nasi, ternyata dicampur sama kuah kari. Jadi begitu dituang dan diaduk, kejunya akan meleleh. Perlu diingat karena kuah karinya udah cukup kuat, nggak perlu ditambahin bumbu lain seperti kecap asin atau saus madu karena rasanya akan aneh. Tapi kalo kalian mau coba pake saus lain, berarti nggak usah pake kuah kari.

Overall, cukup puas makan di Pepper Lunch Kokas. Sedikit saran mungkin pihak manajemen bisa mengatur ulang tempat duduk dan meja untuk pelanggan. Terima kasih.

Pulang dari Bandung transit di stasiun Manggarai, kemaren sempet dikasih rekomendasi Loko Cafe sama temenku, yaudah aku kesini aja sekalian makan siang.

Loko Cafe terletak di area luar Stasiun Manggarai, jadi kalo mau kesini harus tap kartu tiket keluar dulu dan belok kanan. Ada bagian outdoor untuk merokok dan indoor untuk non-smoking. Interior dalamnya memanjang, bisa menampung kira-kira belasan pengunjung. Kalo di luar ya sekitar 4-5.

Aku pesen Dory Fillet Steak dan Hot Chocolate Hazelnut. Yang pertama dateng adalah Hot Chocolate Hazelnut. Secara presentasi biasa sih, rasanya agak kemanisan dan kurang terasa hazelnut nya, lebih ke arah artificial banget. Kalo coklatnya menurutku sudah pas. Mungkin perpaduan rasa coklat dan hazelnut nya bisa diseimbangkan dan dikurangi gulanya.

Berikutnya dateng Dory Fillet Steak, yang ini mengejutkan karena dory nya nggak terlihat seperti dibalur dengan tepung. Kupikir bakal kayak dory yang crispy begitu, ternyata hanya dilapisi tepung sedikit dan kelihatannya di goreng teflon langsung. Porsinya juga dikit, jadi dory nya cepet abis. Saus BBQ nya kurang kuat, lebih terasa manis kayak saus BBQ nya ricebox KF*. Meskipun sejauh ini kurang bagus, tapi kentang nya yang bikin aku suka. Panas, panjang, renyah, dan sedikit digaramin. Kayaknya kentang ini yang bikin aku bisa meningkatkan sedikit penilaianku terhadap Dory Fillet Steak.

Overall, aku merekomendasikan Loko Cafe, sekalian ngelarisin usaha PT KAI. Tapi untuk dua menu yang kupesan sebaiknya nggak deh. Buat temen-temen yang pengen kesini coba menu lain aja, harganya cukup reasonable dan pilihannya lumayan banyak.
Semoga Loko Cafe bisa berkembang lebih baik ya.

Kali ini aku nyoba Bake-a-Boo, salah satu outlet dessert yg cukup terkenal terutama di daerah Senopati karena temen2 kantorku banyak yg beli disini. Lokasinya di belakang apotik senopati dan sedikit tersembunyi sama dedaunan & tanaman. Ada tempat duduk outdoor nya sedikit dan tidak ada seat indoor.

Aku pesen Es Kopi Susu Light, request less ice less sugar. Rasanya agak dibawah rata-rata, meskipun light tapi ini kopinya hampir nggak berasa. Dan porsinya berkurang agak banyak karena less ice, nggak terlalu manis juga. Yang aku kurang suka adalah pelayanan terutama dari ibunya yg terkesan jutek & judes gitu, jadi aku mesen merasa kurang nyaman.

Apakah aku bakal merekomendasikan ini kepada kalian? Menurutku biasa aja, mungkin nanti aku bakal coba dessert nya, tapi untuk kopi sepertinya nggak lagi deh.

Selagi nunggu KRL, aku coba ke Fore karena udah lama nggak beli minum disini. Kebetulan mereka punya 2 menu baru yang mengandung oreo, yaitu Oreo Chizu dan Shake Shake Oreo.

Aku pesen Oreo Chizu karena lagi nggak pengen kopi. Harganya 29rb. Isinya mengandung susu, cream cheese, dan oreo. Rasanya biasa aja sih, menurutku kurang worth it karena dengan isi yang terlalu sederhana harganya agak mahal. Yang aku salut adalah pelayanannya yang cepat dan ramah. Lumayanlah buat ngisi waktu di stasiun.

Belum pernah nyobain ini, dan karena aku juga seneng kari makanya kesini aja. Letaknya di foodcourt lantai teratas.

Aku pesen Shrimp Cutler Omelette Curry dan Air Mineral. Karinya bisa ditambah sayur atau keju tapi itu kena biaya lagi. Kemaren pas aku mau minta tambah sayur harganya 19rb, wedehh mahal juga. Kalo udah mesen dikasih bel yang akan bunyi ketika pesenan kalian udah jadi.

Porsinya cukup mengenyangkan, pas di perutlah. Nasinya ada didalam omelette makanya nggak keliatan. Shrimp Cutlet nya baru digoreng dan masih panas, bikin baluran tepung roti dan kulitnya renyah. Apalagi sama udang yang empuk, suka banget deh karena bisa kontras begitu . Tingkat kekentalan karinya pas, nggak terlalu encer atau terlalu kental. Rasanya juga nggak kebanyakan pake micin jadi tenggorokanku masih aman. Telornya lembut malah bisa disedot kayak minuman, secara keseluruhan kombinasi ini cocok buatku.

Kekurangan dari Coco Ichibanya Kitchen adalah nggak ada paket combo yang lengkap dan terjangkau, alhasil agak menguras kantong untuk makan disini. Air mineral nya juga kecil, 10rb pula. Sayur dan keju aja masih kena charge. Terlepas dari itu, soal rasa udah oke.

Dapet invitation makan bareng dari Pergikuliner disini, jadi mesen beberapa menu sekalian tulis review pertama untuk resto ini. Tempatnya terlihat cukup nyaman, ada indoor dan outdoor buat merokok. Sepi juga meskipun jam makan siang, mungkin karena emang Plaza Semanggi juga biasanya sepi. Waktu baca menunya, ternyata resto ini adalah bagian dari Bangi Kopi Tiam Group maka menunya hampir sama persis.

Pertama aku pesen Chicken Chop w/French Fries dan Teh Tarik Gelas Besar Panas. Enaknya disini ada ukuran gelas besar untuk minuman panas, ini poin plus karena minuman panas di sekian resto biasanya pake gelas kecil dan kurang worth it di kantong. Pesanan dateng cukup cepet, kisaran 15-20 menit kalo nggak salah. Chicken Chop ini dilengkapi dengan saus sambel & mayonaise.

Dari pandangan pertama, chicken chop nya kecil juga. Cuma beberapa kali potong langsung abis. Setidaknya masih panas dan renyah dimulut. Rasanya cukup hambar, hanya terasa garam. Anehnya, aku juga ngerasain aroma kedelai. Pikirku apakah chicken chop ini digoreng bersama tempe dan tahu ?? Soalnya temenku pesen Nasi Lemak Ayam Serundeng yang mengandung tempe & tahu di dalam hidangannya. French fries nya sedikit renyah dan berisi, jumlahnya cukup banyak dan justru berasa kenyang dari kentang deh.

Sekarang untuk Teh Tarik. Susunya nggak terlalu banyak jadi nggak kemanisan. Lebih terasa teh nya dibanding teh susu di resto lain. Sekali lagi, ukurannya yang besar bikin Teh Tarik ini worth it.

Terakhir, aku mau pesen Chasiew Pou Tim, sayangnya abis. Jadi pesen Deep Fried Shrimp Dumpling. Sumpah dumpling ini berminyak banget !! Mungkin kalo diliat orang Amerika bakal dijajah kali. Aku jadi merasa kurang nyaman makannya meskipun cukup enak isiannya, yaitu daging udang, sayur ijo dan wortel.

Overall, secara rasa dan penyajian masih perlu ditingkatkan berdasarkan poin yang udah kusebutkan di atas. Yang enak adalah suasana yang cukup sepi jadi bisa merasa lebih private. Apakah aku merekomendasikan dateng kesini? Menurutku 50:50 sih, terserah kalian. Sebaiknya teman-teman icip menu lain aja biar tau juga. Bisa membantu user Pergikuliner dan Restoran.

Terima kasih.