Ke sini gara-gara viral karena katanya ramen di sini resep asli dari Jepang, setiap masakan di awasin sama ownernya supaya rasanya otentik seperti ramen di Jepang.
Pas datang ke tempat, kebetulan lagi ada ownernya dan beneran orang Jepang.
Tempatnya menurutku lumayan nyaman. Sebelum pesan, kita bis lihat menu + harganya di dekat kasir. Abis gitu, pesennya pakai mesin ticketing yang touchscreen. Bayarnya langsung ke mbak yang nunggu di deket mesin tiket. Kalau kita kebingungan juga bakal dibantuin sama mbaknya.
Pelayanannya bagus. Ownernya ramah banget, sampai ikut nyambut pembeli dan ikut berishin piring bekas makan.
Oh iya, menu yang aku pesan saat itu black garlic (kanan bawah). Dua temenku pesen Original (kanan dan kiri atas), satu lagi pesan Curry (kiri bawah). Kalian bisa pesan menu selain ramen ya kalau mau. Ada semacam chicken wings dan dimsum gitu. Minumnya free refill ocha.
Aku suka sama ramennya. Kalau yang aku pesan, Black Garlic, agak pahit dan kerasa bawang putih yang digoreng. Masih cocok buat lidahku dan segar. Semangkuk dapat mie, telur setengah matang, daging ayam, sama jamur kuping. Kalian bisa tambahin bubuk cabe dan garlic cincang.
Hati-hati saat nambahin bumbu. Salah satu temanku ada yang ngga bisa ngehabisin ramennya (dia baru makan 3-5 suapan) entah karena nambahin bumbu kebanyakan atau memang kurang cocok aja sama masakan ini. But, kedua temenku yang lain cocok-cocok aja sampai habis.
Ini aku dan teman-teman minta foto bareng owner Sai Ramen dan bener-bener humble banget.
Overall, tempat ini cocok untuk nambah pengalaman kuliner khususnya kuliner Jepang.
Menu yang dipesan: Black Garlic Special
Tanggal kunjungan: 30 Maret 2021 Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
Jadi penasaran banget sama ramen ini, mana setelah isoman 30 hari udh ngidam banget ramen. Akhirnya setelah dinyatakan negatif aku langsung pergi ke sai ramen ini. Untuk menu yg aku pesan adalah chiken gyoza dan miso ramen special. Jadi untuk menunya masih sederhana jd gampang milihnya (aku kalo milih menu lama). Untuk minum belum ada menunya, jd karena baru buka juga dapet ocha gratis deh. Oke untuk rasanya, menurut aku kuah miso ini enak kental tapi terlalu asin, jadi untuk percobaan pertama enak tp untuk makan selanjutnya jadi keasinan. Untuk chicken gyozanya enaak. Dan ochanya cukup bikin adem. Untuk kamu yg suka spicy disini nyediain chili oil ataupun flake chili alias bubuk cabe jd bisa tambah sesuai selera kalian. Oh iya untuk sistem pemesanannya jd kita antri untuk order di mesin gt, tenang ada mba mbanya yg ngarahin cara ordernya. Suasananya so japan, hanya saja karena temoatnya ga terlalu besar jd yg barnya penuh. Lagu lagunya jepang aku yg wibu suka apalagi lagi muter lagu anime hahaha. So kalian yg pecinta ramen cocok ko kalo mau coba, cuma ya aku ga terlalu suka asin banget jd ngerasa terlalu asin. Tp untuk bumbu dan rasa enak koo.
Menu yang dipesan: Miso ramen special, chicken gyoza
Tanggal kunjungan: 20 Maret 2021 Harga per orang: < Rp. 50.000
pas tau sai ramen ada buka di bandung, ga mikir panjang.. lagi bm juga kn makan rame, pas dateng suka banget liat tempatnya, vibesnya ala2 di jebang, makan ramen di ramen bar gitu kann serasa dedauanan sekura gugur di dekatku, elah lebay, pokoknya suasananya jepang bgt!! dekorasinya juga cucokk, halal pulak, buat kalian yg mau ramen tapi gamau kena bebong ini pas sehh..
next kita bahas primadonanya si ramen itu sendiri, tadi gw pesen katsu ramen yg ori, kuahnya gurih cuy, mayan thick uga, minya springy gtu.. sukak deh, gyozanya just fine for me.. tapi gw bakal balik lagi si..
pesennya juga keren pake pencet2 gitu di layar gw kn nora ya.. keren dah pkknya buat kalian yang di bandung haroos bgt kesini
mereka buka dari jam 10 pagi smp 8 malem, ada di trunojoyo no. 58 bandung cuss my friend..
Menu yang dipesan: Katsu ramen, chicken gyoza
Tanggal kunjungan: 10 Maret 2021 Harga per orang: < Rp. 50.000
Sai Ramen ini berlokasi di Trunojoyo, dari Cups/Buih agak jalan lagi kalau dari arah Riju. Dari luar emang keliatannya cuman ramen bar doang tapi ini extend ke dalam, obviously lebih panjang dari yg di Alsut. Dan sekarang pesennya via touch panel di tengah bar, bisa pake QR payment. Untuk suasananya sendiri ya ramen bar sih, unik dan semi self-service gitu, ga cozy amat buat lama-lamaan. Togarashi, shoyu ada di atas meja tinggal ambil, dan bahkan ada minyak ikan.
Ramen datang dalam porsi yang cukup banyak, cukup lah buat porsinya (FYI, Special sama Biasa bedanya cuman ada telor dan dagingnya lebih banyak). Untuk supnya gue akui, strong tapi ga strong banget. Lovely! Chicken chasunya pun ada rasa-rasa burnt-nya, properly grilled.
Untuk harga, ini sih kemurahan. Untuk ramen dibawah 50 ribu, rasanya bisa menyamai ramen dengan harga 60 ribuan keatas. Bravo!
Menu yang dipesan: Original Chicken Chasu Ramen
Tanggal kunjungan: 27 Februari 2021 Harga per orang: < Rp. 50.000
Wah ada tempat ramen baru di Bandung. Ini menurutku tempat ramen yang unik karena temanya ramen bar, di Indonesia berasa ga pernah liat. Ramennya enak, kuahnya menurutku lumayan rich dibandingkan kedai ramen lain yg pernah aku kunjungi, mienya agak keras di beberapa bagian tapi masih enak. Chasiu ayamnya sayang bgt ditorch-nya terlalu lama kali ya jadi malah lebih ke gosong bukan smookey, dan terlalu kering jadi juice-nya kurang berasa. Highlightnya sendiri sih kuahnya, aku akui ini enak banget. Ramennya sendiri pas disajikan di depan kita, wangi banget. Untuk harga segini, ini bener-bener worth it. Tapi karena lagi nge-hype nih, kalau kesini jam makan siang pasti penuh. Bisa jadi salah satu pilihan tempat ramen yg harus dikunjungi sih ini soalnya enak!!! Apakah aku akan datang lagi utk makan ini? Of course!!! 🥰 Ohiya kalau kesini, bayarnya harus cashless yaa!
Menu yang dipesan: Special Original Chicken Chasiu Ramen
Tanggal kunjungan: 12 Februari 2021 Harga per orang: < Rp. 50.000
Penasaran banget karena akhirnya Sai Ramen buka di Bandung!! 🍲 Yeay
Kali ini saya pesan black garlic ramen, rasanya agak pahit kemungkinan dari black garlicnya, lama lama membuat hangat tenggorokan, bagi yang tidak suka garlic jangan dicoba ya 😆😆
Yang the best adalah tingkat kematangan telurnya, dan sudah ada rasa asinnya
Kabarnya ini adalah cita rasa jepang yang sesungguhya
Disini disediakan free ocha dan bumbu extra jika dibutuhkan, very mindful 🖤🖤 Namun kedai ini tidak menjual extra topping, untuk tim ramen dengan topping banyak sepertinya harus sedikit bersabar
Menu yang dipesan: Black Garlic Ramen
Tanggal kunjungan: 08 Februari 2021 Harga per orang: < Rp. 50.000
Masih gress banget nih tempat baru buka Rabu minggu lalu, mereka masih baru soft opening cuma antusiasme customernya lumayan tinggi. Jam 10 pagi dateng dan waiting list, ga lama sih karena eating time nya terhitung cepat di sana.
- Chicken Katsu Curry Ramen (47k) : Ini aku pesen, karena di banner merupakan chef recommendation, jujur aku kecewa. Kuah curry nya berminyak dan ramennya entah kenapa jadi mirip mie instan, terus ga suka juga chicken katsunya basah / mushy kena kuah, karena di-serve di atas ramen, meskipun rasa daging ayam-nya itu sendiri lembut.
- Original Basic Ramen (37.5k) : Kalau pesen yang basic, dagingnya cuma dikasih 1 slice, jadinya ga puas sih dan ga ada pilihan tambah topping juga di menunya. Daging Charsiu nya lembut banget dan kerasa char nya, kuahnya gurih dan enak sih.
Untuk ocha free bisa ambil sepuasnya, tapi berasa kurang "ocha", cenderung hambar rasanya.
Yang keren di sini servingnya contactless dan bersih sih kalau aku perhatiin, tiap ada customer pindah meja langsung dibersihkan dan di lap meja nya.
Tanggal kunjungan: 07 Februari 2021 Harga per orang: < Rp. 50.000
Restoran ramen ini layak dijadikan sebagai alternatif tempat menikmati ramen yang ngak mahal-mahal banget tapi sama sekali ngak murahan. Tempatnya berada di bekasannya Centro 58 Food Centre, Trunojoyo. Restoran ramen ini merupakan cabang dari restoran yang sama di Alam Sutera Tangerang, yang sebelumnya santer diperbincangkan di media sosial. Restorannya memiliki nuansa Jepang yang sangat kuat, mirip ramen bar di Jepang namun dalam versi semi outdoor. Tempat duduknya personal yang langsung menghadap ke area kitchen-nya. Sejujurnya saya suka konsep seperti ini karena saya sangat senang melihat chef-nya menyiapkan ramennya. Selain itu, menimati makanan sembari mencium aroma masakan yang sedang dimasak menurut saya sangat satisfying. Restoran ini menerapkan sistem self-service dimana dari awalnya pengunjung memesan melalui monitor dan setelah menikmati makanan pun pengunjung membersihkan mejanya sendiri. Sayangnya awareness orang Indonesia terhadap sistem seperti masih sangat kurang.
Food and Beverage: - Chicken Chasu Original Ramen (43K) Ramen di restoran ini diklaim halal dan mengikuti gaya khas Kyoto. Saya memesan ramen dengan kuah original yang dari segi look berada di antara kuah miso dan kuah tonkotsu, namun dalam versi kaldu ayam serta tanpa hint rasa nutty dari kedelainya. Citarasa ayam pada kuah kaldunya sangat noticeable. Kuahnya lumayan gurih namun tidak se-gurih ramen lainnya, mungkin karena mereka ingin mempertahankan karakter original kuah ramen yang memang cenderung lite seperti di negeri asalnya. Sejujurnya saya terlalu ingin untuk menambahkan banyak seasoning ke kuahnya yang sudah nikmat ini. Mienya tipikal yang kurus tapi sangat kenyal, porsinya juga cukup banyak sehingga lumayan mengenyangkan. Ramennya disajikan bersama chasu dengan potongan tebal, chasu-nya lumayan enak, hanya saja agak terlalu kering dan kurang oily. Selain itu ramen-nya juga disajikan bersama ajitsuke tamago yangkematengannya sedikit kelebihan, nori, jagung, dan daun bawang. Untuk ramen dengan harga di bawah 50 ribu, citarasanya sudah sangat OK. Repurchase? Absolutely yes!
Notes: Saat ini metode pembayaran yang tersedia baru pembayaran tunai atau non-tunai dengan QR Code Transfer.
Menu yang dipesan: chicken katsu curry ramen, Chicken Chasu Original Ramen
Tanggal kunjungan: 05 Februari 2021 Harga per orang: < Rp. 50.000
Aku sengaja datang siang karena katanya sehari cuma jual 150 mangkok aja. Awalnya aku ga nyangka dia lokasinya di bekasnya centro 58 soalnya kalo liat foto tempatnya kayak jepang banget gitu hihi. Konsepnya memang ramen bar gitu ya cuma di area depan bisa juga duduk-duduk di meja makan yang bentuknya ga bar gitu. Aku sendiri duduk di barnya karena enak teduh kan tengah hari gitu makan ramen kepanasan kayaknya gerah. Proses pemesanannya itu pake touchscreen besar macem di mcd dan proses pembayarannya cuma bisa tunai atau cashless dengan scan qr. Cukup sophisticated. Aku sendiri pesan katsu curry ramen harganya 47rb belum termasuk pajak. Tampilannya cukup menarik ya cuma yang aku sayangin kuning telurnya agak mateng gitu bagian pinggirannya jadi ga fully runny gitu. Selain itu oke sih. Kalo kuahnya enakkk curry nya tuh ga terlalu kental light tapi rempahnya berasa cuma aku ngerasa kurang gurih dikit lagi aja. Ramennya favorit sih matangnya pas ga lembek. Katsunya full daging ayam tepung luarnya itu tipis. Overall enak banget sih ini untuk ramen di bawah 50rb. Dan aku udah atur jadwal buat balik lagi dan coba menu lain.
Menu yang dipesan: katsu curry ramen
Tanggal kunjungan: 04 Februari 2021 Harga per orang: < Rp. 50.000
Sai ramen merupakan salah satu ramen favorite sy dan teman2 sudah 3x saya kesini tetapi pembelian ke3 saya kemarin bener2 menjadi pembelian terakhir saya. Kenapa?awalnya biasa aja pesan lalu makan, kemudan ketika saya akan mengambil minum TEKO yg isinya penuh itu airnya hanya sedikit yg keluar. Lalu tumpahlah isi teko tersebut keseluruh meja, tas, HP dan celana saya tapi tau ga apa yg pihak resto lakuin? Ya salah satu pegawainya menyalahkan saya karna tidak melihat tutup tekonya terlebih dahulu Padahal siapa sih yg liat tutup teko ketika seseorang akan minum? Dan yg lebih parahnya lagi TIDAK ADA KATA MAAF dari pihak restonya padahal jelas2 itu kelalaian PEGAWAI. Gila ya padahal itu salah kalian loh tp malah saya yg disalahkan. Super duper kecewa. Kalo ga percaya liat aja CCTV tgl 28 januari 2022 sekitar jam 3 sore.
Tanggal kunjungan: 28 Januari 2022 Harga per orang: < Rp. 50.000