Ala Ritus

Suka sekali dengan ambience di ala Ritus ini, dari tampak muka saja sudah kece dengan bangunan bergaya kolonial, nampak kontras antara signage Ritus berwarna merah berlatar dinding putih.
Suasana di area indoor terlihat colorful dengan kursi dan lukisan warna warni, ngga hanya sampai disitu saja, ternyata ada bagian belakang cafe yang lebih spacious, semi outdoor dan indoor. Sepertinya cocok buat acara ultah atau arisan, ada pula pojok-pojok instagramable yang cocok buat foto-foto.

Asinan Jakarta (22k) saya pesan dengan maksud pengen yang seger-seger, ternyata pas datang sayurannya layu, rasa cukanya dominan, lebih mirip karedok tapi pakai sawi asin, jauh dari ekspektasi.

Krim Bakar Sereh (31k) yang di display cuma dalam kotak alumunium foil, ternyata tersaji dengan platting cantik. Ada golden cherry atau ciplukan, potongan buah dan krim coklat. Rasanya enak, cocok memang buat dessert.

Tahu Isi (6k) dan Pastel Ayam (9k) jadi camilan saya dan teman, potongannya besar dan mengenyangkan, tapi rasanya lumayan saja.

Agak kurang puas juga sama Cafe Mocha (31k) pesanan saya, milky dan nanggung banget rasanya. Kopinya tenggelam sama susu dan coklat, jadi rasanya kaya minum susu coklat.
Single Origin Flores Bejawa (27k) di pilih teman saya buat minumannya, saya ngga sempat mencicipi.

Mencoba cafe baru di area pasar baru. Lokasinya di gedung filateli persis seberang pasar baru, sebelah kantor pos dan starbucks. Dari luar exteriornya terlihat jelas kalau bangunan ini dibuat oleh arsitektur belanda pada tahun 1920an, sepertinya tidak ada yang diubah dari dahulu. 

Begitu masuk di dalamnya ada 2 lantai, lantai atas interiornya sangat berbeda jauh dengan di luar, sangat modern dan colourful, nah di lantai bawah berbeda banget dengan lantai atas yang colourful tadi, disini ada area outdoor and indoor tapi interiornya masih klasik seperti rumah jaman dulu, ubinnya juga masih asli tidak diganti, lalu dikelilingi dengan jendela khas bangunan belanda.

Menu yang ditawarkan disini mix asian dan western. Aku dan keluarga coba beberapa menu, diantaranya :
- sop buntut (165k): sop buntut disini belum include nasi jadi harus additional lagi. Buntutnya cukup empuk dan kuahnya gurih banget, tapi menurut aku agak overprice.

- nasi tutug oncom set (65k) : ini paket nasi yang sangat mengenyangkan, selain nasi tutug untuk lauknya ada ayam suwir, karedok, ikan asin dan sambal. Lumayan enak juga.

- nasi kuning (65k) : nasi kuning dengan lauk perkedel kentang, orek tempe, urap, empal, dan sambal. Porsinya cukup banyak dan enak juga.

- soto ayam (45k) : soto ayamnya cukup gurih dan porsinya lumayan banyak.

- mie goreng (65k) : mie goreng dengan sayuran dan teur, enak juga mienya tasty, disajikan dengan ayam goreng, udang dan kerupuk.

- tahu goreng (13k)  : seporsi isinya 2 pcs, tahu goreng dengan isi sayuran. Kurang begitu enak tahunya

- chocolate choux : enak juga ini chouxnya teksturnya lembut ketika digigit, isinya chocolate melted. 

- piccolo (29k) : coffeenya light dan agak milky, enak juga ini.

Well overall untuk tempatnya sih disini cozy dan ambiencenya ok banget untuk casual lunch and dinner bersama teman atau keluarga. Makanannya lumayan enak tapi menurut aku beberapa masih harus ada yang diimprove.

Cafe baru ini lokasinya di ex Kantor Pos Pusat Jakarta di sebuah gedung tua peninggalan jaman kolonial. Terbagi area coffee shop dengan interior kekinian yang colorful dan terlihat sangat ceria. Furniturenya sofa kontemporer yang berwarna warni. Lukisan besar yang ada di salah satu dindingnya juga sangat eye catching dan colorful. Masuk ke bagian belakang ada outdoor area yang sanga terlihat hijau dan asri. Kemudian ada juga area restonya yang cukup spacious dengan interior yang klasik. 
Saya pesan : 
*Nasi goreng ritus (80k) – Nasi goreng dengan Sate udang, ayam bumbu kuning, telor ceplok, kerupuk dan acar. Ayam bumbu kuning rasanya agak datar, bumbunya kurang meresap.Sate udangnya ok.Overall taste belum begitu special. 
*Nasi kuning (21k) – nasi kuningnya tidak begitu tasty, tempe oreknya biasa, sambal goreng hatinya not bad. Ayam gorengnya agak keras sambalnya enak. 
*Tahu gejrot (25k) – tahunya enak, kuah tahu gejrotnya juga enak dan tasty.
 *Cappucino (30k) – kopinya cukup bold, kopi arabica local dengan houseblend. Rasanya enak ada taste earthy, chocolatey dan ada hint spices. 
*Tea cosmopolitan (30k) – Brand tea yang digunakan di sini Tema Tea, brand local dengan 5 varian pilihan. Suka dengan teh cosmopolitan ini karena aromanya wangi dengan fruity taste yang manis tanpa tambahan gula.
Nyobain beberapa macam snack : 

*Dadar gulung ala Carte (7,5k) – plattingnya cantik, rasanya juga enak banget, ada vlanya yang enak juga. 
*Wingko babat pisang (8k) ini juga enak banget. Onde original (10k) onde coklat (10k) – Gorengannya bagus tidak berminyak, isian kacang ijo pada onde original dan coklat pada onde coklat enak banget. Putu ayu labu (7k) teksturnya lembut enak. Saya suka banget semua jajan pasar yang saya coba, pas banget untuk teman ngopi atau minum teh. 
Saya sangat suka dengan ambiance di tempat ini. Servicenya juga sangat baik karena pegawainya sangat rajin dan informatif. Saya pasti akan kembali lagi untuk mencoba menu makanan yang lainnya. 

Hai, jangan lupa untuk subscribe kita di
https://youtube.com/nyokmakan 

Dan follow IG kita juga di
http://instagram.com/nyok.makan 

Hai sobat Nyok Makan, di episode kali ini kita masih menjelajah makanan nusantara nih, tempatnya juga masih gedung tua peninggalan era Belanda, TKM (Tempat Kejadian Makan) kali ini bertempat di area Gedung Filateli loh, kesan pertama ketika masuk berwarna sekali konsepnya, warna warni cerah yang bertubrukan menjadi tema Ala Ritus di bagian depannya yang lebih condong ke arah coffee shop, dan ternyata mereka juga ada lagi area outdoor dan juga area restoran yang lebih formal lagi.

 Karena kali ini kita kembali berdua lagi jadi kita pesan 3 menu saja, yaitu Ikan Kerapu Bakar Jimbaran, Gado-gado, dan Sate Maranggi. Yang pertama kita jajal adalah ikan bakarnya, karena semenjak tiba aromanya menggoda banget. Ikannya cukup fresh dan lembut dagingnya, bumbu-bumbunya menyerap ke ikannya sehingga membuat lebih gurih. Ketika ditambah dengan sambalnya meningkatkan lagi 1 level kenikmatan si kerapu ini, cocok sekali dimakan dengan sepiring nasi hangat.

Lanjut ke gado-gadonya, tampilannya sama sekali tidak sepertinya gado-gado yang biasa kita makan (secara biasanya beli gerobakan punya), presentasinya cantik sekali ala-ala western cuisine gitu dan bumbu kacangnya juga dari kacang mede dan dibuat cukup kental. Sayurannya direbus sebentar saja sehingga masih garing dan segar, dipadukan dengan bumbu kacang yang dibuat agak kasar sehingga kita masih bisa merasakan garingnya kacang itu. 

Menu terakhir adalah sate maranggi, yaitu sate daging sapi yang dibakar dengan rempah-rempah seperti pala, jinten dll dan diberikan kecap sehingga rasa dan aromanya terasa sekali, perpaduan dari rempah dan aroma dari dagingnya berpadu dengan pas dan dilengkapi dengan kecap sambal potong menjadikan makin nikmat lagi. Dagingnya sendiri bukan daging yang empuk tapi tidak keras, lebih ke arah padat. 

Overall kita puas makan di Ala Ritus ini, yang pasti tempatnya asik banget buat kalian yang mau sekedar minum-minum, kongkow2, kerja sampai makan berat bisa semua, dan pastinya cocok nih buat yang buka puasa bareng. Ok sampai disini saja perjalanan kita kali ini, dan kalau kalian suka review kita bisa berikan jempol (like)-nya dan jangan lupa subscribe ya biar ga ketinggalan review-review asoy dari kita. Thanks guys!!!