Beberapa hari yang lalu mampir ke coffee shop ini bareng teman setelah dia ngeshare postingan di IG. Tempatnya sendiri terletak di Jl. Dr. Susilo Raya, sedereran dengan Digital Dimensi.
Meski terlihat kecil, ternyata bagian dalamnya cukup luas dan jarak antar meja tidak berdempetan. Selain itu juga ada sitting area yang semi outdoor (masih tertutup atap) maupun beneran outdoor.
Di sini tidak hanya menjual aneka cake, namun jjga menjual dimsum, light bites dan main course dengan harga di bawah 50 ribu. Semua harga juga hanya menerapkan tax 10% tanpa additional service tax. Jadi dengan uang 50 ribu kamu udah bisa nongkrong di sini. Affordable banget, kan?
Nggak cuma itu, di sini juga menjual minuman alkohol di kulkas terpisah. Jadi kalau mau nyantai sambil minum alkohol juga bisa.
Pelayanan di sini juga friendly banget. Ketika saya ke luar buat foto, bahkan waiter berinisiatif bantu ngebukain pintu. Waktu penyajian juga nggak terlalu lama. Super memuaskan.
Beneran, saya udah seneng nemu coffee shop yang cakep, pelayanan ramah, dan harga murah. Lokasinya deket rumah pula. Kalau rasanya enak, ini beneran perfect dan saya bisa langganan inih.
Sayangnya, coffee shop yang beneran cantik, nyaman, murah dan enak sepertinya too good to be true. Dan memang ... sungguhan too good to be true.
Kalau kalian suka manis, mungkin bakal cocok. Namun buat saya yang kurang suka manis, makanannnya beneran parah sampai saya harus ngasih rating 1. Buat kopinya, masih oke lah.
Saya mencoba :
1. Moccha Nougat Cake (IDR 25k)
Kue Moccha Nougat sebenarnya merupakan kue favorit saya meski saya bukan penikmat kacang. Saya menikmati nougat kalau di kue ini. Jadi begitu saya liat di showcase cake, syaa langsung pesan.
Cakenya lumayan besar dan sebenarnya moist. Lada gigitan pertama masih terasa enak. Namun sesudahnya terasa sangat manis. Ketika saya gigit krimnya, terasa seperti memakan gula karena rasanya begitu manis dan di krimnya terasa seperti ada butiran yang kalau digigit ada sensasi 'krenyes-krenyes'. Rasanya seolah memakan gula halus.
Sayang sekali, padahal Moccha Nougat umumnya identik dengan rasa yang tidak manis. Di sebagian tempat yang pernah saya coba, malah ada yang kacangnya sedikit asin.
Saya sendiri cenderung tidak mau menyisakan makanan. Namun saya berakhir menyisakan kie ini karena tidak sanggup menghabiskannya.
Sebaiknya kadar kemanisan krimnya dkurangi.
2. Pao Telur Asin (IDR 17k)
Harganya sangat terjangkau, dengan harga 17 ribu sudah dapat 3 buah pao salted egg. Ukuran paonya juga lumayan besar dan bahkan bisa buat share.
Dengan harga yang ditawarkan, tentu saya tidak berekspektasi tinggi. Saya memahami harga telur asin tidak murah, bahkan lebih mahal dari telur ayam negeri biasa. Dengan harga rendah, bagaimana bisa saya berharap banyak karena cost seharusnya juga bakal tinggi? Jadi saya tidak berekspektasi tinggi karena dalam menentukan ekspektasi pun saya mempertimbangkan faktor harga.
Ketika datang, rasa paonya sendiri cukup oke. Paomya lembut. Namun sayangnya saus salted eggnya benar-benar tidak terasa. Warnanya pucat dan jangankan rasa asin manis ala saus salted egg yang biasa ada di pao atau sensasi kesat ala kuning telur asin, aroma salted egg nya saja tidak terasa.
Memang sausnya melted, namun benar-benar tidak seperti saus telur asin.
Saran saya, kalau seandainya rasa diperbaiki dan harga sedikit ditingkatkan nggak masalah.
Saya sendiri beberapa kali mencoba salted egg pao dengan harga 20 ribu+ di tempat lain dan saya malah puas dengan rasanya. Kalau saya sendiri prefer nambah uang sedikit namun rasanya enak, dengan begitu saya ga perlu beli makanan lain buat palate cleanser karena makanan yang rasanya kurang merusak mood dan meninggalkan after taste yang kurang enak sehingga saya perlu makan atau minum sesuatu yang enak.
Namun kalau memang harga disesuaikan dengan target market, nggak masalah. Saya memahami kalau penentuan harga dalam usaha juga perlu menyesuaikan pangsa pasar. Sepengalaman saya bertemu orang, tidak semua orang mementingkan rasa. Beberapa justru mengutamakan harga yang terjangkau. Bahkan malah ada yang merasa semua makanan terasa sama saja.
3. Rum With Me (IDR 29k)
Sesuai namanya, kopi ini menggunakan rum. Aku suka kopi rhum dan langsung memesan kopi yang satu ini.
Menurut deskripsi, minuman ini perpaduan susu, espresso, coconut sugar dan rhum sugar. Sayangnya, lagi-lagi saya harus merasa kecewa.
Kopi ini sedikit manis walau masih oke dan setelah diaduk, rasa coconutnya sangat dominan dibanding rasa rhumnya. Rasa maupun aroma rhum.(yang tercium saat diminum) hanya terasa sebelum diaduk, itupun benar-benar light dan baru terasa sebagai after taste.
Sesudah diaduk, dengan harapan bakal merasakan rasa rhumnya kalau diaduk dengan rata, rasa rhumnya beneran nggak terasa lagi dan cuma kerasa coconut sugarnya.
Saya merasa kecewa karena ketika memesan menu kopi rhum, meski di ingredients ada coconut sugar, saya berharap rasa rhumnya lebih strong dan coconut sugarnya lebih kayak additional sehingga after tastenya coconut, namun tetap terasa rhumnya, bukan sebaliknya. Menurut saya, seandainya rhumnya lebih strong mungkim akan lebih enak.
Overall, seandainya rasa diperbaiki, tempat ini bakal oke banget karena dari aspek lainnya udah oke.