Sagaleh

opi ini benar-benar jauh dari ekspektasi. Mulai dari rasa sampai adanya surprise sensatio saat datang langsung ke store yang serasa melakukan mini adventure. Rasa es kopi susunya kurang sesuai dengan perjuangan.
Honestly aku penasaran banget dengan salah satu es kopi susu yang relatively famous akhir-akhir ini, dan setelah adanya banyak review kalau kopi ini enak banget. Akhirnya nyobain untuk beli langsung dari storenya di daerah Petogogan. Untung saja di Google maps sudah ada lokasinya jadi lebih mudah untuk dicari. Ternyata oh ternyata, ketika sudah sangat dekat dengan TKP, saat di persimpangan jalan, menurut navigasi yang ada, aku harus melalui gang yang completely hanya selebar satu mobil. Akhirnya decide untuk parkir di pinggir jalan raya di sekitar mulut gang. Di depan gang ada sign "Sagaleh" jadi aku yakin kalau storenya tak jauh dari mulut gang. Setelah kurang lebih menyusuri gang sepanjang 100 meter, tibalah aku di sebuah persimpangan kecil dan seperti ada kehidupan. Sekitar 15 meter di depanku, ada sebuah area yang dihiasi tanaman rambat yang merambat di kedua sisi tembok yang mengapit jalan kecil ini. Setelah area ini, ada sebuah warung kecil. Sang pemilik warung menyapa dengan ramah dan beliau bisa menebak bahwa aku sedang mencari store Sagaleh. Dan tak jauh dari warung ini, ada bangunan putih dengan sign "Sagaleh". Ternyata kopi ini di jual di rumah, transaksi dilakukan di teras rumah yang terdapat beberapa kursi untuk duduk-duduk. So there's no nongkrong area. And it's someone's house. Very shocking btw (1).
Kopi disajikan dalam kemasan gelas plastik dalam keadaan agak hangat dengan es batu pada kantung terpisah. Cukup mengejutkan juga (2). Karena pada saat pesen, aku minta dibuatkan "ES kopi susu". Heran aja kenapa nggak sekalian aja dimasukin ke dalam gelasnya. But maybe mereka sudah stock yang tanpa es batu so jadi penyajiannya bisa lebih hemat waktu kalau ada customer yang pesan.
Setalah kembali ke mobil, tentunya dengan sedikit olahraga karena harus kembali berjalan kaki dan jalanan menuju mulut gang agak menanjak, aku mulai meracik kopi ini agar menjadi es kopi. Sejujurnya si bener-bener ngerepotin karena harus buat lubang yang cukup besar pada plastik penutup gelas untuk masukin ice cubesnya. Jadi agak riskan tumpah gitu kalau kegoyang. Apalagi pas nyemplungin es batunya, sempet meluber dikit. Untung saja nggak sampai mengotori baju.
And tibalah saat yang ditunggu-tunggu setelah perjuangan ala ala Ninja Hatori, yaitu saat untuk mencicipi rasa kopinya. Dan sangat mengejutkan (3)!! Rasa kopinya bener bener di luar ekspektasi!!! Biasa banget, banget. Cukup kecewa sih karena beda banget sama review yang sempet aku baca kalau katanya creamy and sweet. Waktu aku coba rasanya kayak kopi susu yang keenceran alias kebanyakan air, ga kerasa rasa manisnya malah seperti ada aroma-aroma santan. Rasa kopinya very very bold. Serasa minum kopi hitam tapi dikasi creamer dikit supaya warnanya ga gelap and dikasi air yang banyak biar ga pahit.
Well yang paling mengesankan sih karena selama beli es kopi susu belum pernah nemu tiga hal yang bikin shock seperti ini.