Plaza Blok M kini kembali menggeliat. Semenjak rute dan salah satu stasiun MRT melewati mall lawas tersebut, kini suasananya jadi lebih hidup. Beberapa tenant baru bermunculan menggantikan gerai lama yang telah tutup. Salah satu yang teranyar adalah The Real Holysteak. Mengisi lantai upper ground, The Real Holysteak tampak mencolok dengan tampilan perpaduan warna merah dan hijau. Salah satu dinding ruang ditempel berbagai macam perabot memasak sehingga tampak begitu artistik.
Salmon Steak (Rp.95.000,-) disajikan didalam wajan dengan tingkat kematangan salmon welldone. Salad dressing balsamic yang segar hadir bersama french fries berbumbu garam yang pas dilidah. Kulit salmon renyah dengan lapisan daging yang empuk, lembut, lengkap dengan sensasi juicy bercitarasa asin gurih walau dinikmati tanpa saus teriyakinya. Ketika sausnya dituangkan, rasanya bertambah meriah dan makin menggugah selera makan. Asli rasanya tuh worth it banget deh, kaya makan Salmon Steak 200 ribuan.
Tenderloin Steak (Rp.99.000,-) masih disajikan didalam wadah yang sama, kali ini sekerat daging tenderloin ditemani mashed potato, salad dan saus barbekyu yang ditempatkan dalam wadah terpisah. Karena meminta dibakar welldone, jadi daging yang terhidang matang sempurna. Meski matang saya tetap mendapatkan tekstur daging empuk dan mudah dikunyah, bukan yang kering juga keras. Mashed potatonya lembut, gurih, komtras dengan saladnya yang diberi balsamic sehingga menyajikan rasa segar. Saus barbekyu nya kental, manis, gurih dan creamy.
Minuman pertama yang saya coba adalah Butterscotch (Rp.39.000,-) tersaji didalam gelas bir besar, Butterscotch terbuat dari sejenis soda dan saparila lalu ditambah krim berbusa diatasnya. Rasanya enak banget, wajar si pegawai menyarankan untuk coba minuman ini. Krim-krim diatas gelas menyatu mulus dengan cairan dibagain bawah karena teksturnya yang lembut. Creamy, manis, milky dan ada tambahan kejutan soda lembut yang memanjakan lidah.
Selain itu juga ada segelas Blue Apple (Rp.30.000,-) yaitu minuman mocktail yang terbuat dari soda dan sirup. Irisan apel menjadi garnish cantik selain dari tempelan gula berwarna hijau dibibir gelas tentunya. Rasa sodanya juga engga begitu nyegrak, manisnya sirup juga engga berlebihan, rasanya pas. Tapi karena segalanya terlalu pas, jadi kaya kurang outstanding sih, engga seperti si Butterscotch...