Zelda Lupsita

Zenbu adalah salah satu casual restaurant yang gue suka karena menunya yang beragam dan tempatnya yang cozy. Menu andalannya adalah mozaru, tapi kali ini gue dan pacar mencoba zenbu ramen dan black dragon sushinya. Ramen disini bisa dipilih kuah shoyu, miso, atau zenbu special dan gue pilih shoyu yang mild. Isi ramennya sendiri cukup lengkap ada daging sapi, ayam, dan tempura udang yang disajikan terpisah biar tetep crunchy. Untuk rasa tergolong lumayan, agak jatuh nilainya karena mienya terasa kematengan jadi kekenyalannya hilang.

Black dragon sushi adalah menu berikutnya yang kami coba. Sushinya padat, di dalamnya diisi ebi furai dan diatasnya diberi topping unagi. Presentasinya cantik dengan mayonaise dan unagi sauce menghiasi piringnya. Rasanya juga enak apalagi kalau dimakan dengan saus unagi yang manis dan mayonaise yang creamy.

Tempat kopi ini seperti a hole in the wall. Agak tersembunyi dan kalau kita gak merhatiin, kita akan melewatinya. Tapi tempat ini juga salah satu tempat favorit gue buat ngopi. Tempatnya kecil tapi comfy. Di dalam kita bisa duduk di sofa-sofa empuk, di luar adalah smoking area dengan meja dan kursi kayunya. Favorit gue di sini adalah es kopi kocok. Sekilas mirip americano tapi menurut ini lebih light dan fruity. Pas banget minum es kopi ini sambil people watching di Sabang. Kalau lapar Saudagar Kopi juga punya menu roti bakar dan beberapa pilihan makanan berat.

Casa artinya rumah dalam bahasa Spanyol dan kesan itu lah yang terasa ketika kita masuk ke restoran ini. Ruangannya agak temaram dan banyak sofa-sofa yang pasti bikin betah berlama-lama disana. Pelayanannya cukup ramah dan cepat. Kami memesan chicken kabob, chocolate platter, iced lychee tea dan fresh juice. Minumannya datang duluan dan tampilannya cukup ok. Iced lychee tea pilihan gue segar, gak terlalu manis dan 2 lychee gendut-gendut siap disantap. Chicken Kabob juga tampilannya menarik banget. Juicy chicken pieces ditusuk bersama paprika hijau dan bawang bombay, diatasnya diberi semacam salsa. Rasanya juga enak, kalau kabob biasanya identik dengan bumbu-bumbu ala middle east, kabob disini rasanya lebih mild. Daging ayamnya ada rasa smoked dari panggangannya dan salsa tomatnya bikin tambah segar. Chocolate platter datang pas setelah kabobnya habis kita makan. Di platter ini ada 3 jenis dessert berbahan baku cokelat: chocolate mousse, white chocolate panna cotta, dan chocolate tart. Ketiganya enak banget. Gak bikin eneg karena emang gak terlalu manis. Pacar gue suka banget sama panna cotta nya, kalo gue gak bisa milih karena ketiganya sama-sama enak buat gue.

Suka bingung kalau dateng ke restoran yang menunya beragam dan biasanya rasanya juga enak-enak. Jadi siang itu gue dan teman gue mesannya rada kalap: Tokyo Belly Classic Ramen, Black Pepper Hamburg bibimbap, dan Kinky Kelly sushi untuk dishare berdua. Triple carbo banget, but it's worth it. Pertama kita coba ramennya yang bertopping irisan daging ayam panggang dan telur. Kuahnya gurih banget dan tekstur mienya juga kenyal yang pas. Sedap banget. Lalu black pepper hamburg bibimbap. Nasi dengan topping telur dadar dan daging hamburger bersaus black pepper dan mayonaise ini dihidangkan dalam mangkuk batu panas. Rasanya cukup enak namun agak kering jika dibandingkan bibimbap biasa yang  diberi saus lebih banyak. Terakhir kinky kelly sushi. Sushi ini padat berisi tempura udang dan diberi topping grilled salmon. Sushi ini juga enak, paling suka sama salmonnya yang masih berasa rasa smokednya.

Untuk suasana di sini casual dan ceria. Dining roomnya didominasi perabot kayu dan warna merah. Pelayanannya juga baik dan cukup cepat. Mungkin karena kita datang pada hari weekend kalau weekdays restoran ini padat banget. Overall, makan disini worth it apalagi kalau bareng teman-teman jadi bisa nyobain lebih banyak menu.

Rumate ini masih saudaraan sama Kopitiam Oey, beberapa menunya sama tapi pilihan makanan beratnya ada influence dari daerah Padang. Suasananya asik, biasanya lebih sepi dibanding sodaranya yang masih di area itu juga. Kita bisa pilih duduk di dalam atau al fresco sambil people watching. 

Kali ini gue cobain nasi goreng rendang dan minumnya es teh tarik. Rasa minumannya segar dan kekentalannya juga pas. Nah, gue kira nasinya bakal digoreng dengan bumbu rendang.. ternyata nggak. Nasi gorengnya biasa dengan rasa kecap manis yang kuat disajikan bareng telur goreng (gue minta dibuat dadar) dan rendang daging. Gue suka sama rendangnya karena bumbunya berani pedas Tapi kalau dimakan bareng rasanya kurang sepadan... nasi gorengnya agak manis dan rendangnya pedas. 

Walau restoran ini letaknya agak tersembunyi tapi kayaknya disini gak pernah sepi deh. Tempatnya memang asik buat hangout bareng teman-teman. Suasananya kayak di rumah oma belanda, didominasi perabot kayu dan barang-barang vintage. Pas kesana lagi hujan deras jadi hati langsung memilih gourmet indomie dan gue pesan pedas buat hangatin badan. Indomie rebus ini disajikan di piring a la vintage, lengkap dengan kornet, poached egg, nori, dan cabai rawit. Rasanya ok juga, lebih light dibanding indomie rebus biasanya. Tambahan norinya juga kasih sentuhan yang beda di hidangan ini.