Yulia Amanda

Kesini bareng-bareng temen karena penasaran sama chicken with mozzarella cheesenya. Waktu itu weekdays setelah jam makan siang (jam 2an), tapi pas saya sampai kesini masih masuk ke waiting list. Setelah menunggu lama, akhirnya kami pesan 2 pan of chicken wings rolling cheese (IDR @99k), 2 plate of fried rice (IDR @29k), dan minumnya corn tea (IDR 22k). 

Rolling cheese datang paling pertama, kemudian setelah chickennya selesai diberi cheese, baru nasi gorengnya akan dimasak di pan bekas keju. Rolling cheesenya datang cukup cepat, dan proses melelehkan mozzarella cheesenya juga nggak lama. Proses masak ini dibantu oleh seorang waiter/waitress. Setelah ayamnya sudah digulung keju dan dipindahkan ke piring-piring kecil, baru nasi gorengnya dimasak. Nasi gorengnya keluar agak lama, sampai-sampai ayamnya sudah kami makan duluan saking lamanya. Untuk minta corn tea nya disajikan juga cukup lama. Padahal corn tea merupakan minuman dingin simple yang mirip seperti ocha. 

Untuk rasa 
1. Chicken Wings Rolling Cheese 
: chicken rolling cheesenya enak. Bumbu korea di ayamnya pas banget dan ditambah keju mozzarella yang melimpah, rasanya semakin enak dan bisa diterima oleh lidah orang indonesia sekalipun. 
2. Fried Rice 
: Untuk nasi gorengnya, ini adalah tipe nasi goreng korea dimana rasanya beda banget dengan nasi goreng biasa. Nasi dengan bumbu merah korea (mirip/sama dengan bumbu ayam juga) ditambah dengan nori dan telur, diaduk-aduk dan dimasak di atas pan. Awalnya rasanya cukup menarik, gurih sedikit pedas. Tapi baru beberapa suap setelah itu bisa langsung bikin eneg. Apalagi dimakan tanpa lauk (karena ayam dimasak duluan jadi habis duluan supaya pas dimakan masih hangat). 
3. Rasa corn tea so-so. 

Suasananya biasa aja. Bagian dalamnya mungkin agak lebih menarik dibanding di luar ya, kebetulan saya kemarin duduk di area luar sehingga dekorasi ala korea-nya nggak terasa. Pelayanannya ramah tapi lama. Disini mereka tidak menyediakan teh biasa, hanya ada corn tea, dan beberapa jenis minuman lainnya yang tidak beragam. Will I ever come back again? small chance, since i'm not a fan of korean food + this place has slow service and always crowded...

Pretty excited when I heard that tanamera coffee roastery opens at Pacific Place. I went there to meet up with my friends on Sunday morning. It is not located inside the mall, a bit more on the backside of PP, so you have to walk a bit from outside PP to find this coffee shop. 

I ordered hot latte (IDR 38,5k incl. tax), my friends ordered cold brew and TC iced caramel latte. Both are good, tanamera's coffee is strong even when you order latte but I like the "no acid aftertaste" hehe.. The iced caramel latte is nice since my friend asked the barista to add more caramel and less coffee. Cold brew just so-so. 

The place is decoratred with Tanamera style, black walls and a bit of red color accent. Quite cozy and great place too. Electrical socket available, wifi also available but it requires you to sign up first which took my time quite much so i choose not to use their wifi.

Sudah lama pengen ke common ground, tapi karena males ngejain ke sudriman city walk, jadi nggak pernah kesampean. Akhirnya ke cabang common ground yang di Pondok Indah Mall 2. Saya kesini pas banget masih baru buka, jam 10 lewat jadi masih sepi. Saya pesan hot matcha latte (IDR 40k). Untuk rasanya enak, harga a bit overpriced especially untuk menu brunch nya.. Suasana coffeeshopnya bersih dengan nuansa putih dan color blocks pastel di mejanya. Stopkontak available hanya di beberapa tempat, poor wifi connection (sangat susah untuk di connect dan speed internetnya sangat lambat)

Foodhall kitchen adalah tempat kesukaan saya untuk makan irit di mall, atau kalau lagi pengen makan salad yang nggak overpriced! Saya kesini sama teman-teman sekalian habis selesai ngopi di starbucks sogo.

Pesanan saya adalah cream pasta with mushroom, dan menu lainnya yang kami pesan yaitu angel hair aglio olio with grilled chicken dan potato salad. Rasa pasta2nya enak, tapi potato saladnya nggak fresh, rasanya udah nggak enak lagi. Akhirnya diganti dengan potato salad dressing lain, tapi ternyata potato salad kedua ada hitam-hitam seperti jamuran. Akhirnya kami complain lagi dan diganti dengan pasta.

Menurut saya aneh banget yah dengan kualitas foodhall kitchen yang harusnya menyediakan makanan fresh, tapi malah ada jamurnya gitu. Mungkin ada baiknya untuk nggak mencampur dressing ke salad pas di display ya, soalnya kalau dicampur duluan bisa lebih cepat basi.

Saking bosennya ngopi di cipete, akhirnya saya kembali ke Alska Mig, cafe + toko barang lucu antik ini. Tempatnya as usual sepi, suasananya enak banget. Walaupun sempit, kamu nggak akan bosen karena bisa sekalian liat-liat barang-barang unik yang bisa kamu beli disini. 

Menu yang saya pesan yaitu Lemon Ginger Hot Tea (IDR20k). Cup nya cukup besar tapi untuk rasa personally nggak suka ya.. Bau nya seperti kunyit, jadi terasa seperti minum teh jamu karena bau kunyit-kunyit jamunya terasa banget. Tapi yah saat itu saya minum aja sih karena kebetulan lagi agak flu, jadi nggak bisa minum minuman dingin atau pun yang manis-manis.

Pelayanannya cukup ramah. Tempatnya juga oke. Sayangnya menu yang disediakan disini nggak banyak. Untuk makanan sendiri saya nggak tau apa aja yang dijual, sepertinya sih seasonal. Soalnya waktu itu pernah ada kue-kue kecil tapi kemarin pas saya kesini lagi nggak ada apa-apa di displaynya... Untuk ide kalau mau pesan minuman disini, hot chocolate hazelnutnya cukup enak walaupun sedikit terlalu manis. Ohiya, stopkontak dan wifi available ya. Wifinya cukup cepat hehe

Populate adalah coffee shop baru yang terletak di daerah Cipete, tepatnya di gang asem seberang esmod. Pas saya kesini, tempatnya masih sangat baru dan sepi. Karena tempatnya di ruko, jadi luas tempatnya standard saja, tapi cukup untuk 25an orang. 

Harga makanan dan minuman disini termasuk pocket friendly untuk kelas cafe. Menu yang saya pesan disini yaitu hot cappuccino (IDR 28k) dan cream pasta with grilled chicken (IDR 36.5k). 
1. Hot Cappuccino 
: kopi di Populate ini sangat light, soft, dan nggak ada aftertaste asamnya. Menurut saya untuk cappuccino, kopinya kurang terasa... more like latte. Overall saya suka dengan kopinya sih, karena memang kurang suka kopi yang terlalu kuat/terasa pahit. 
2. Cream pasta with grilled chicken 
: jenis pastanya ada 2, spaghetti dan fetuccini. Saya pilih fetuccini untuk pastanya. Rasa cream pastanya jujur enak dan topping mushroomnya juga nggak pelit. Grilled chickennya empuk dan rasanya lumayan enak tapi sayang kurang fresh. 

Menurut saya rasa dan harga masih oke. tempatnya juga nggak terlalu sempit. Cukup nyaman, wifi available, area parkir available. No tax or service charge diluar harga menu ya dan pas saya kesini payment method masih cash only.

Wasn't really excited when my friends told me the dinner will be at Chopstix. Makanan yang saya pesan di sini yaitu Mie Tek-tek dan minumnya ice tea (refillable). Rasa makanan dan minumannya biasa banget. Untuk Mie Tek-tek rasanya nggak beda dengan yang umumnya ada di pinggir jalan. Nggak ada yang spesial. Tempatnya bersih, tapi sepertinya konsep interior lebih ke makan berat saja dibanding duduk-duduk ngobrol seru disini. Uang yang saya keluarkan untuk membeli mie tek-tek dan es teh yaitu IDR 66k include tax & service. Honestly untuk rasa yang nggak spesial dan tempat yang nggak terlalu cozy, that's overpriced.