Darsehsri

Rice box yang cukup hype di bogor, karena toppingnya bukan ala kadar, tapi memang ada rasa, berbumbu dan menurut saya enak, terutama kalau lagi laper berat.
Tempatnya kecil, hanya menyediakan dua meja di bagian luar resto, memang lebih enak di takeaway siy.
Selain menjual nasi dengan topping, juga ada menu andalan Mamayu, yaitu tom yum.

Saya sudah pernah cobain Nasi Cengli Kepiting (40k) sechuan di cabang lamanya, sekarang pun orderannya sama. Oh ya saucenya bisa dipilih lho, ada 10 jenis sauce yang bisa dipilih sesuai selera, mulai dari yang manis, asin, pedas dan pedas sekali.
Bumbu sechuan ini yang menurut saya pedas sekali, cocok sesuai selera. Kepiting sokanya berukuran sedang, bumbunya royal.
Oh ya, kalau merasa toppingnya kurang banyak, bisa extra kepiting (20k) kok.

Nasi Cingcay Cumi (30k) sambalado pesanan teman saya juga sedap sekali, cuminya empuk, agak chewy sedikit. Bumbunya juga cukup banyak, meresap ke sampai ke nasi yang jadi basednya, enak.

Teman saya satu lagi pesan Tom Yum (22k), cukup memikat dengan udang mengapung di atas kuah tom yum yang menurut saya kurang kental bumbunya dan kebanyakan bihun.

Dapat kejutan dari anak semata wayang, Pudding Cheese Cake yang dia beli sepulang seminar di kampus lain. Mangharukan, karena ingat sama anniversary orang tuanya.

Pudding Cheese Cake berbentuk square dengan tiga layer yang sekilas mirip opera cake. Bagian bawahnya nyoklat banget, bagian tengah cheese cake dan atasnya puding lembut yang lebih mirip gelatine. Enaakk, bukan hanya karena bahagia saat mengunyahnya, tapi juga karena cheese cake lembutnya ngga terlalu manis, balance antara coklat dan kejunya, sesuai selera saya.

Sebetulnya saya suka nongkrong di palmier, makanannya enak-enak dan staffnya pada ramah. Tapi entah kenapa palmier yang menjual menu western ini kurang terasa fancy, entah karena interiornya yang terlalu simple dan agak kaku, atau karena letaknya di food area basement.

Pesan Hamburg Steak (108k) sengaja ala carte dengan sayuran melimpah, terutama togenya. Beef hamburgnya tebal, juicy dan saucenya blackpepper. Karena saya suka sekali pedas, agak sempat kecewa karena disini ngga punya chilli flakes.

Banoffee Pie (42k) dipilih sebagai kudapan buat sharing karena porsinya cukup besar. Pire crustnya cukup lembut, tengahnya penuh cream dan pisang, lalu ditutup taburan coklat bubuk yang menggiurkan.

Minumnya pilih Peach Tea (35k) yang segar dengan buah peach yang kondisinya masih cukup keras, seperti peach segar bukan peach kalengan. Gula cairnya request dipisah.

Sementara Vanilla Latte (45k) disini ternyata bukan seperti vanilla latte umumnya, esnya di blended, rasanya cukup enak.

Sisternya maraca coffee, tampil lebih homey dan cozy kalau buat nongkrong. Arsitektur bangunan bergaya rumah adat, penuh material kayu dan halaman berlantai bebatuan. Ada bangku-bangku juga alat tungku mempermanis area halaman depan.

Menu yang ditawarkan sudah pasti lebih variatif, selain menu kopi yang dijagokan, menu minuman non kopi dan makanan berat juga tersedia disini.
Kalau suka olahan nasi, bisa mencicipi nasi ayam madu, honey chicken ala korea tapi disudah disesuaikan sama lidah lokal.
Juga ada burger yang tampil simple tapi beef pattynya terasa homemade.
Kalau mau yang ringan ada peach cobbler yang bisa juga dijadikan dessert, biscuit crumbs dan buah peach segar juga vanilla ice cream manis diatasnya.

Untuk minuman, andalan saya tetap kopi susu dan taro latte yang tampak unyu.

Brand bakso yang selalu bikin saya penasaran, kebetulan baru buka di area ruko pajajaran. Terdiri dari dua lantai, tempatnya cukup bersih, kalau mau leluasa pilih duduk di lantai dua, lumayan luas tempatnya. Pelayanan selalu oke, staffnya sabar melayani.

Beli bakso daging, seperti biasa, enak, baksonya lembut dan gurih, tapi menurut saya kuahnya kurang sedap kalau dibanding cabang lain yang pernah saya kunjungi, untungnya tertolong sama sambalnya yang pedas.

Es pisang ijo ngga boleh terlewatkan, seporsi bisa untuk sharing. Pisangnya manis, bubur sumsumnya terlalu asin menurut saya, tapi untungnya sirupnya meski sedikit tapi cukup manis.

Posisinya di ujung dekat mezzanine, berseberangan sama musholla. Dibawahtangga tampil simple, hanya ada coffee bar dan bangku panjang yang saling berhadapan.

Selain menjual minuman, juga ada jajanan pasar yang jumlahnya ngga banyak tapi cukup variatif.
Seperti biasa, saya beli Kopi Susu Kampung (18k), enaakk, creamy, tapi rasa kopinya tetap terasa.
Kopi Hitam Kota (29k) juga pekat, terasa aroma fruity dari beans yang dipakai.
Leci Tea (33k) juga segar, buah lecinya mengapung.
Cemilannya pilih Apem Medan (13k), enaak, mirip apem kampung yang biasa saya beli. Lembut dan manisnya sedang, potongannya sekilas mirip bika ambon.