Ika Nurhayati

Untuk ukuran tempat makan di SPBU, Pizza Hut ini luas dan nyaman, banyak bangku sofanya pula. Bahkan jika dibandingkan dengan sebelah-sebelahnya, paling kinclong. Pantas saja beberapa orang tampak betah ngelaptop.

Datang jam 2 siang, pas banget jam promo tea time. Selain pesan cheeseburger pizza ukuran personal, saya pesan toffee coffee yang didiskon 30 persen di waktu tea time. Ini kali pertama saya mencoba makanan dan minuman ini, dan hasilnya keduanya enak. Pizzanya, sesuai judul, rasanya kayak cheeseburger. Lalu toffee coffee itu rasanya hampir mirip minuman favorit saya di Pizza Hut dari entah kapan tahu, cold frappe. Jadilah ini pengalaman makan yang menyenangkan di area SPBU.

Sebelum mengenal cabang Depok, saya tahunya Michelle Bakery adanya di Cibubur dari teman saya. Baru sempat ke sini, letaknya masih di bagian depan Cibubur. Lebih luas yang Depok baik dalamnya maupun parkirnya, tapi pilihan roti sampai camilan tradisional kayaknya lebih banyak di sini.

Makanan Michelle bisa dinikmati di tempat sembari menyeruput kopi atau teh, tapi di Cibubur ini cuma ada 2 meja. Karena salah satunya lagi kosong, sekalian saja saya pesan iced vanilla latte sambil ngemil pastel tutup dan bungkus brownie plus roti. Pastel tutupnya enak, seenak risol, pastel goreng, dan sosis solo yang biasanya juga tersedia. Iced vanilla latte saya juga suka karena sudah biasa minum di Michelle Depok, tapi di Cibubur ini gelasnya lebih kecil yah he he he. Oh ya bulan puasa biasanya banyak orang pesan kue kering.

Kafe yang tenang buat menjauh dari kepenatan dan hiruk-pikuk. Letaknya di kawasan ramai Dharmawangsa namun sedikit tersembunyi di balik pepohonan rindang. Cukup pakai Google Maps kok buat menemukan tempat ini.

Ini tempat yang ideal untuk bekerja dan bersantai. Datang weekend jam makan siang, belum banyak pengunjung dan yang ada sedang sibuk bekerja di depan laptop. Colokan tersedia di kafe yang terbilang luas ini, khususnya area merokok di halaman samping dan belakang. Pelayanan ramah dan yang bikin tambah nyaman, toilet bersih dan ada ruang musala. Lengkaplah segala fasilitas.

Minuman lengkap, selain kopi yang banyak jenisnya dari espresso single sampai latte dengan aneka sirup, ada teh, cokelat, green tea, smoothie, sampai mocktail. Saya pesan iced creme brulee latte (48 ribu belum plus service) mumpung dijual di sini. Namanya creme brulee pasti manis, sayangnya kopinya terlalu ringan buat saya. Mesti ke sini lagi nih buat mencoba kopi tanpa perasa.

Tapi saya bisa bilang, iced lychee tea (34 ribu) pesanan teman saya oke banget. Buah licinya lebih dari 3, belum lagi ada tambahan cacahan lici di dalamnya. Enggak ada nih yang model begini di tempat lain!

Makanannya cukup mengenyangkan buat saya. Di papan menu tertera antara lain tersedia french fries, bitterballen, dan sandwich, di samping itu di etalase ada pastry, cake, dan makaroni. Saya pesan macaroni (39 ribu) dan teman saya chicken club sandwich (57 ribu), keduanya enak.

Barista di sebuah kedai kopi di Depok merekomendasikan kedai kecil ini - karena para baristanya berteman - kepada saya akhir tahun lalu. Rekomendasinya enggak berlebihan, kopi di sini enaknya kebangetan. Dengan bayar 20 ribuan saja sudah dapat iced hazelnut latte (yang standarnya enak di Jakarta harganya minimal 35 ribu) dan kopinya strong. Meski sudah dicampur sirup hazelnut, aftertaste asli kopinya masih terasa.

Selain itu pas saya datang di etalase ada camilan brownies, choco lava cake, dan donat. Harga donatnya saya lupa tapi yang lainnya murah juga, 7 ribu per piece. Saya bungkus brownies dan choco lava cake buat mertua tapi belum tanya rasanya enak atau enggak, tapi sejauh ini sih beliau enggak komplain apa-apa.

Tempatnya sendiri tidak besar dan agak panas sih dalamnya. Juga agak gelap sore, kalau lampunya belum dinyalakan. Apa mungkin karena bukan di kawasan ramai di Depok, kafe ini tidak terlalu ramai walau ada saja sih yang datang. Mudah-mudahan semakin banyak orang yang tahu Kaman soalnya sayang, karena kopinya benar-benar enak.