Eliza Saliman

Saat saya datang ke sini pertama kali, belum banyak menu main course yang ditawarkan, namun saya tertarik dengan Hutong Duck Sandwichnya karena terlihat beda dari menu sandwich yang lain. Untuk minumannya, saya memesan cappuccino. Capuccino nya disajikan dengan 2 buah cookies green tea kecil sebagai teman minum kopinya. Ide yang menyenangkan, tentunya untuk pengunjung karena tidak semua cafe menyediakan hal yang serupa. Rasa cappuccino nya menurut saya biasa saja, tidak ada yang istimewa begitu juga dengan cookies nya. Namun, setelah saya mencicipi sandwich, I was like "so goooddd!" The best sandwich rendition I've ever tasted. The duck was marinated and cooked into perfection! Empuk dan well seasoned of course. Roti sandwichnya pun enak, sedikit garing di luar dan lembut di dalam. Pelayanan di sana juga cukup baik, tempatnya tidak besar, namun suasananya cozy, cocok untuk casual business meeting atau doing assignment untuk pelajar.

Saya datang ke Baywalk Mall ini saat masih baru buka, jadi belum banyak restoran yang buka. Mall nya pun masih sepi. Setelah keliling - keliling cari restoran, akhirnya saya dan keluarga mencoba Paradise Inn. Restorannya cukup besar dan cukup ramai juga waktu itu. Di sana saya pesan Coffee Pork Ribs (IDR 55k), Hot Plate Tofu with Minced Pork (IDR 48k) dan Fried Rice with Chinese Sausages (IDR 58k). Okay I know my meal full of pork LOL. But anyway, semua makanannya enak! Especially pork ribs nya, walau ditumis dengan saus tetap terasa garing tepungnya. Ya walaupun memang rata - rata porsi makanannya tidak banyak. But it's all good!

Kalau lagi ngidam makanan Italia pasti yang saya ingat Pepenero, otentik, reasonably priced and taste good of course! Pepenero sudah ada beberapa cabang di Jakarta dan yang biasa saya kunjungi itu ada di Energy Building. Seatnya ada yang indoor dan juga outdoor yang ada di tengah - tengah taman, jadi kanopi nya juga nuansa kayu dan taman. Pada malam hari di sana gelap, jadi susah untuk foto - foto, tapi suasananya jadi romantis.

Seperti biasa di setiap meja di sediakan bread basket as a complimentary, jadi tujuannya biar tidak bosan saat menunggu makanan yang dipesan datang. Bread basket yang disediakan Pepenero ini termasuk yang paling banyak di banding resto itali yang lain yang menyajikan hal yang sama. But, it's only free until the 2nd basket. Sisanya harus pay extra. Makanan utama yang saya pesan waktu itu adalah risotto portabella e porchetta (IDR 69k) dan ravioli di carne al funghi (IDR 61k). Risotto nya enak, lebih enak dari yang isinya seafood. Gurih nya pas, namun kurang creamy. Kalau ravioli nya juga enak, creamy nya pas, pasta nya juga ketebalannya pas.

Overall, it's one of my favorite restaurant!

Biasa nya saya kurang suka soto mie dan lebih memilih soto daging yan bersantan. Namun, bukannya saya tidak mau makan lho, karena yang saya suka dari soto mie adalah risol nya yang ditambahkan ke dalam soto nya, jadi menambah tekstur yang lain di dalam soto mie. 

Soto Mie Karang Anyar ini buka cabang di kelapa gading tepat nya di ruko boulevard. Kalau dulu saya makan langsung di karang anyar, kedai nya di buka di dalam rumah yang dijadikan tempat berjualan dan selalu ramai pengunjung. Begitu juga di cabang yang kelapa gading, semakin mendekati jam makan siang semakin banyak yang datang. 

Saya pesan soto mie yang porsi kecil (IDR 20k), itu pun sudah sangat cukup untuk saya karena porsi nya normal seperti soto mie lainnya. Soto mie nya yang saya pesan hanya pakai bihun lengkap dengan daging dan sayur kolnya. Berbeda dengan kedai soto mie lain, risol di sini (kalau tidak salah ingat IDR 2k/pc) dijual dan dihidangkan terpisah, namun sudah di potong - potong. 

Kuah soto mie nya nikmat! Bahkan tanpa tambahan apapun, namun ditambah kecap dan cuka atau jeruk nipis adalah wajib untuk menambah kaya rasa soto nya. Jangan lupa risol nya di celupkan sebentar atau direndam lama di dalam kuah sotonya. Yum! 

Sahara ini sebenar nya lebih ke tempat untuk menikmati sisha tapi adik saya itu selalu rekomen nasi goreng nya di sini kata nya enak. Tapi karena waktu itu saya tidak mau makan banyak - banyak, saya memesan appetizer, Chicken Basket (IDR 35k). Untuk harga segitu cukup worth it lho, porsi nya juga cukup banyak, disajikan dengan french fries. Ayam nya juga lumayan gede - gede, empuk dan lembut.

Ternyata tempat ini semakin sore semakin ramai, padahal waktu saya datang tidak banyak customer nya. Mungkin kebanyakan customer ke lantai 2 nya, which is smoking area. Tempat nya memang cozy banget untuk sekadar ngobrol - ngobrol dengan teman.

Gua beranggapan kalo The Goods Cafe itu lebih menonjolkan dessert dan kopi. Namun, ternyata mereka punya beberapa variasi makanan juga dari appetizer, main course dan tentu saja dessert. Waktu itu menu yang gua santap adalah Mac & Cheese (IDR 55k). Mac & Cheese nya disajikan bersama salad dan diatas tatakan kayu. Mac & Cheese nya enak, creamy dan cheesy banget tapi ga bikin begah dan walau makan sampai habis pun ga bikin enek. Pokoknya enak! Sementara itu, suasana restonya cozy dan cocok untuk dating ataupun hang-out group.

Kalau bicara soal makanan Jerman yang pasti muncu di benak saya adalah, bratwurst, mashed potato dan tentu saja pork knuckle. Nah, Paulaner Brauhaus ini menyajikan salah satu Pork Knuckle terenak di Jakarta. Oleh karena itu saya memesan Bavarian Sausage Platter for One (IDR 120k). Porsinya sangat besar untuk satu orang. Didalamnya terdapat pork knuckle, beberapa jenis sosis, sauerkraut dan mashed potato. Sauekrautnya dan mashed potatonya sangat enak. Mashed potato dibuat sangat lembut dan creamy dan rasa asam sauerkrautnya terasa namun tidak berlebihan. Apalagi pork knucklenya, the best! Sausage yang lain pun juga terasa enak. Untuk harganya pun saya rasa reasonable dengan rasa dan porsi yang diberikan. Untuk suasana, karena saya datang hari Jumat, dan juga bertepatan dengan hari valentine, maka restoran pun sangat ramai. Selain itu, biasanya ada pertunjukan live music juga di Paulaner.

Dari dulu Angke sudah menjadi restoran favorit keluarga saya. Memang harganya tidak murah, tapi dengan rasa yang enak dan porsi yang cukup besar, saya rasa pantas memasang harga di atas rata - rata. Makanya tidak heran juga Angke selalu padat pengunjung. Makanan yang kali ini saya pesan adalah lumpia udang, salad dingin, angsio tahu, udang goreng telur asin dan deep fried baikut. Salad dinginnya terdiri dari ubur - ubur, telur pitan, dan aneka daging yang diiris tipis. Daging bebek nya luar biasa enak! Empuk dan gurih. Selain itu, angsio tahu nya juga sangat enak, gurih dan tahunya lembut. Begitu juga dengan baikut dan udang gorengnya terasa enak. Namun sepertinya lumpia udangnya tidak seenak dulu. Secara keseluruhan yang menjadi makanan favorit saya malam itu adalah salad dinginnya.

Hutong Ducknya Dill Gourmet memang sangat enak. Makanan tersebut yang selalu membuat saya ingin kembali ke sana. Namun, kali ini saya akan review menu yang lain yaitu, BLT Egg Sandwich (IDR 35k). Walaupun Hutong Duck masih jadi favorite saya, BLT Egg Sandwich juga lumayan enak. Yang saya suka dari Dill Gourmet adalah roti sandwich nya yang crispy outside and moist inside. Selain itu saya juga memesan fresh juice nya, yaitu tropical storm, yaitu campuran ginger, pineapple, lemon dan honey; terasa segar dan tentu saja menyehatkan. Another good experience dining here!

Saya membeli chocolixir ini atas saran teman saya. Dia bilang rasanya sangat enak dan cokelat banget. Karena tergoda dengan saran teman saya, akhirnya saya beli juga chocolixir dark chocolate with raspberry. Rasanya sangat enak! Ada rasa asam dari raspberry nya yang menyegarkan. Mungkin kalau godiva di Jakarta dibuat konsep cafe dan ada hot chocolate nya, I will be their frequent customer!