Dill Gourmet Cafe berada di Plaza Indonesia, tepatnya di Lower Basement. Restoran ini terbuka di dua sisi, tanpa ada pintu pembatas, sehingga berkesan seperti mini foodcourt dimana pengunjung lebih bebas datang dan pergi. Dill Gourmet Cafe telah mengubah konsepnya dari grab-and go outlet menjadi sebuah cafe atau restoran yang menyediakan menu-menu makanan a la minute. Konsep baru ini didukung dengan suasana restoran yang nyaman dan homey sehingga cocok untuk menikmati makanan bersama teman atau keluarga. Area cafe tidak terlalu besar, hanya memuat sekitar 30-35 orang, dengan interior didominasi material kayu yang berkesan hangat. Pernak-pernik cantik di berbagai sudut menjadikan suasana lebih "hidup" dan membuat kita betah di tempat itu.
Berikut menu yang saya coba:Â
Dill's Chef Salad with Gochujang Dressing (IDR 55k)
Saladnya enak, menggunakan bahan-bahan segar dan bermutu baik, namun tidak terasa istimewa di lidah saya. Mengapa? Jujur saya berharap banyak melihat embel-embel "Gochujang dressing" pada menu. Saya bayangkan dressing yang benar-benar terasa ala Korea sehingga salad ini menjadi hidangan fusion western-Korea yang unik. Ternyata... dressing-nya justru hanya seperti spicy mayo biasa, dengan seberkas rasa Gochujang yang sangat malu-malu, hampir tidak terasa. Jika boleh memberi saran, sebaiknya di-improve lagi Gochujang dressing yang seharusnya menjadi "kekuatan" dari hidangan ini agar rasanya lebih mantap. Rasa yang mantap disini bukan berarti hanya ditambah pedas saja, namun citarasa Gochujang itu sendiri harus benar-benar terasa.
Nasi Goreng Maranggi (IDR 60k)
Sebagai penggemar nasi goreng, saya cukup menyukai nasi goreng maranggi versi Dill Gourmet Cafe. Khusus nasi gorengnya ya, bukan pendampingnya. Bumbu nasi gorengnya enak, pas, dan nasinya sendiri tidak terlalu keras/kering. Justru telur dadarnya yang terlalu kering (dan tipis!), rempeyeknya agak hambar dak kurang renyah karena sesedikit terlalu tebal. Tiga tusuk sate maranggi cukup enak karena masih juicy dan tidak sampai kering karena saya lihat bagian tengahnya masih sedikit pink, sekitar tingkat kematangan medium-well. Secara keseluruhan nasi goreng ini terasa "Indonesia sekali" namun sebaiknya diperhatikan komponen pendampingnya agar semuanya terasa enak dan benar-benar melengkapi rasa nasi gorengnya yang sudah enak.
Three Treasure Noodle Soup (IDR 65k)
Rasa kuahnya sendiri enak dan pas, sedikit unik, meskipun belum dapat dikategorikan istimewa. Tingkat kematangan mie pas dengan selera saya, yaitu sedikit empuk tidak kenyal. Agar rasanya lebih mantap memang harus ditambahkan sambal yang menyertainya, -tentunya sesuai selera masing-masing, dan yang terpenting harus disantap selagi hangat.
Chicken Confit Penne with Soto Cream (IDR 54k)
Menu perpaduan Italia-Indonesia yang menarik, dengan rasa bumbu soto yang cukup kuat terasa. Penne dimasak pada tingkat kematangan al dente, namun secara keseluruhan rasanya sedikit hambar. Jika ditambahkan sedikit garam dan perasan jeruk nipis baru terasa pas untuk selera saya, dan bagi yang suka pedas jangan lupa ditambahkan sambal soto yang menyertainya.
Miso Gindara with Potato Puree (IDR 95k)
Semua komponen yang ada dalam hidangan terasa enak dan saling melengkapi, juga dimasak pada tingkat kematangan tepat. Dari segi presentasi, kombinasi warnanya terlihat menarik, namun tampilan asparagusnya memang agak mengganggu karena terlihat tidak segar lagi (walaupun ketika dimakan teksturnya masih terasa pas menurut saya pribadi). Potongan ikan gindara cukup besar, masih moist, tidak terlalu amis, dan dibumbui secukupnya. Mashed potatoes terasa lembut tetapi tidak sampai creamy sehingga tidak akan membuat machtig.Â
Cold Pressed Juice (IDR 35k)
Minuman segar yang menyehatkan karena dibuat dari buah segar, tanpa pengawet, dan tanpa tambahan gula. Cocok untuk segala usiaTersedia empat varian yang dapat dipilih: - Happy Go Lucky (passsion fruit, strawberry, red apple) - Power Booster (green apple, arugula, lime) - Energy Charger (orange, carrot, pineapple) - Forever Young (beetroot, green apple, pear) Semua varian terasa menyegarkan dan terutama enak diminum dalam keadaan dingin.
Mango Island Cake (IDR 50k)
Warnanya cerah ceria menarik perhatian saat pertama melihatnya. Ketika dicicipi, saya kecewa karena rasa mango yang diharapkan terasa segar dan harum justru tidak saya dapatkan. Cake-nya sendiri menurut saya kurang moist, agak terasa kering dan kurang lembut dari segi tekstur.
Coffee Pistachio (IDR 50k)
Cake terasa agak dry, kurang moist, dan teksturnya tidak tidak terlalu lembut. Manisnya pas, aroma kopi cukup jelas terasa meskipun tidak terlalu kuat, namun sayangnya rasa pistachio justru tidak keluar.
Banana Nutella Cake (IDR 50k)
Nutella memang jarang mengecewakan, dan cake ini salah satunya. Perpaduan rasa nutella dan aroma pisang terasa balance. Tekstur cake yang ini lebih lembut dan lebih moist dari dua cake lainnya, sehingga rasanya lebih enak di lidah saya.
Black Diamond Waffle (IDR 48k)
Dessert ini adalah bintangnya! Biasanya saya tidak begitu antusias dengan aneka waffle, tapi kali ini saya tak menyesal mencobanya. Waffle yang masih hangat ketika disajikan terasa renyah di bagian luar dan empuk di dalam, cocok dipadukan dengan es krim coklat yang dingin. Bagusnya keseluruhan hidangan ini tidak terlalu manis dan memiliki beragam tekstur ketika dimakan semua komponennya dalam satu suapan. Highly recommended!
Kunjungan pertama saya cukup memuaskan. Suasana restoran yang homey dan bersih, makanan tidak mengecewakan dan keluar cukup cepat, serta pelayanan yang baik menjadikan saya tidak kapok untuk datang lagi.Â