Lydia Fatmawati

Menyuguhkan suasana Jepang pinggiran dalam mall adalah keunikan tersendiri dari Ikkudo Ichi di Grand Indonesia. Walaupun terlihat kecil, tapi bisa menampung lebih dari 30 orang di dalamnya. Menu ramen yang disajikan tidak terlalu banyak, tapi jenis mie dan kuahnya ada beragam. Ikkudo juga saya anggap lebih spesial dari ramen lainnya racikan kaldunya lebih kental dan menyerap ke mienya, plus pilihan topping tambahan dari jagung, tamago (telur), chasu, dan pilihan daging cincang lainnya itu juga enak enak, apalagi daging cincangnya yang kalau digigit, ada rasa babi panggang yang menyebar di mulut. Menu kari-nya juga lumayan nikmat sebagai alternatif kalau kurang begitu suka dengan ramen.

Marutama ramen adalah tempat ramen pertama yang saya tau sebelum ramen ramen lainnya terkenal. Disini, kuah ramenya tidak terlalu kental sih, tapi agak berminyak. Sedangkan untuk dagingnya sendiri teksturnya kenyal padat dan walaupun sudah direndam di dalam kuah ramen, bumbu dagingnya tetap berasa. Jangan lupa pesan tamagonya sebagai extra topping karena kuning telurnya rasanya manis. Marutama ramen juga menyajikan shabu shabu sebagai pilihan lain selain ramen. Suasana tempat disini juga nyaman sih, terkesan remang remang tapi tidak terlalu gelap, dan ochanya refill jadi bisa tambah minum terus sambil ngobrol lama lama

Siapa sih yang ga kenal Kamseng? The famous porridge place in town. Pilihannya buburnya yang variatif dan rasanya yang sangat lezat bikin Kamseng jadi rumah makan bubur favorit. Bubur favorit saya adalah Bubur Babi Pitan. Bubur yang terasa agak manis yang menurut saya (semoga aja benar hahaha) ini datangnya dari daging babi yang sudah direndam bersamaan dengan buburnya dan beberapa potong telur pitan. Cakwenya juga luar biasa garing tapi tidak berminyak, bikin makan bubur jadi makin nikmat. Jangan lupa untuk memesan tambahan babi kecap yang daging babinya lembut banget plus kuahnya yang manis dan ayam rebusnya yang cocok untuk dimakan bersama bubur. Namun, untuk pelayanan dan kebersihan, tempat ini memang tidak terlalu oke sih.

Sumpit Restaurant konsepnya simpel dan penyajian makanannya cepat. Kita juga dapat memilih untuk duduk di dalam (ada sofanya juga) atau di bagian luar dan bisa merokok kalau di luar. Saya suka sekali dengan lumpia kulit tahu jadi saya memutuskan untuk mencobanya disini namun sayang yang disajikan lumpia kulit tahunya agak keras dan alot. Sedangkan untuk nasi goreng tom yum oke sih cuman sayang rasa tom yum kurang berasa. Sedangkan untuk kwetiaunya enak, tidak terlalu berminyak dan juga banyak dagingnya.

Cukup puas rasanya setelah sekian lama mengumpulkan beberapa orang agar bisa memesan Chocolate Fondue disini :D Chocolate Fondue ini memiliki topping 16 scoop kecil es krim + brownies + astor + bolu + cookies + buah buahan yang ukurannya mini tapi karena digabungkan Chocolate Fondue ini cukup untuk lebih dari 5 orang. Sayang coklat yang digunakan rasanya kurang kental dan bukan menggunakan dark chocolate. Bagi yang tidak terlalu suka dengan es krim juga bisa mencoba pilihan kuenya yang cukup variatif. Saya mencoba red velvet oreo yang agak mengecewakan karena rasanya agak hambar. Nampaknya, Haagen Dazs hanya bisa dipercaya untuk kreasi es krimnya saja.

JJ Royal ketika pertama kali dibuka sangat fenomenal, walaupun katanya harganya agak over price. Saya pun penasaran dan tertarik untuk mencoba. Begitu melihat menunya, well saya setuju sih kalo pada bilang over price. Karena saya masih kenyang, akhirnya saya hanya memesan Marshmallow Sweet Potato Gratin. Begitu Marshmallow Sweet Potato Gratin disajikan, saya sangat excited karena sudah membayangkan manis dari marshmallownya, tapi begitu dimakan ternyata marshmallow yang moist karena dipanggang hingga beberapa bagian meleleh hanya di bagian atas saja sedangkan bagian bawahnya adalah ubi yang dimashed sehingga sangat lembut teksturnya.

Saya yang iseng ingin mencoba restoran di sekitar senopati tertarik untuk mencoba tempat ini. Dari luar tempatnya terlihat homey dan green karena desainnya menggunakan tema rumah kaca dengan beberapa tanaman tapi begitu masuk, desainnya langsung modern dan agak seperti pub. Saya memesan Salmon Aglio Olio yang not spicy. Rasanya enak banget, daging salmonnya banyak dan ga oily. Sayang java chicken wings yang saya pesan habis. Kebetulan ketika saya datang, saya bertemu dengan ownernya dan dia merekomendasikan burger, sayang karena sudah kenyang saya ga pesan lagi. Well, should visit this place again for sure.

Tempat yang cozy dan suasana yang luxury membuat kita serasa sedang tea-time dengan gaya high class, tapi dengan menu yang masih cocok dengan dompet menengah. Menu favorit tiap kali makan disini tuh Spaghetti Aglio Olio, the best I found so far! Karena Aglio Olio disini rasanya masih tetap agak khas Indonesia, agak spicy dengan cabe rawit dan tidak terlalu berminyak. Menu desserts nya juga asik dinikmati sambil menikmati secangkir teh hangat. Mau cari tempat untuk bersantai dan tea time sambil ngemil desserts atau mau makan dengan menu western ketika jalan-jalan di mall? Bakerzin adalah jawaban untuk lokasi yang bisa memberikan menu yang tepat sesuai dengan keinginan di atas.