Lydia Fatmawati

coffee shop mini dengan suasana nyaman ini cocok menjadi salah satu tempat santai di hari libur. suasananya bikin betah dan juga ada ayunan khas di bagian outdoor di pekarangan belakang.
Retorika Coffee hanya menyajikan minuman dan makanan ringan seperti pastry snack. Saya mencoba Cafe Latte & Cheese Sticknya. Kopinya harum dan rasanya lumayan light sedangkan untuk cheese sticknya crunchy banget dan juga wangi kejunya bikin ngiler deh!

Semuanya enak disini menurut saya dan menunya tuh agak khas, berbeda dengan resto lainnya.
Buat yang suka asin, saya rekomen Nasi Bakar Cumi Gurih, sesuai dengan namanya, rasa cumi emang gurih banget dan asinnya tuh nagih gitu. Sedangkan buat yang suka agak berkuah santan bisa cobain Nasi Opor Sambal Goreng / Lontong Cap Gomeh. Kuah santan untuk keduanya dipisah sehingga kita bisa menuang sendiri banyaknya kuah yang kita inginkan.

My newest fav place!

Kalau soal rasa sih uda terjamin enak karena aku uda pernah pesen online, tapi dengan ada tempat offlinenya, aku jadi merasa semakin comfort. Kita bisa cobain langsung kue kuenya, karena fresh from the oven. Aku paling suka sama Olivier, dari penampilannya aja udah kelihatan eksklusif dan menggoda banget! Dari bagian dalamnya itu rasanya kayak melted banget di dalam mulut. Buat yg pengen coba yg lain, boleh cobain Helena, rasanya ga terlalu manis tapi emang bikin nagih, ditambah lagi ada crunchynya.

Aku suka banget nongkrong disini, walaupun baru datang pertama kali, tapi tempatnya bener bener nagih buat didatengin terus.

Ombe Kofie ini merupakan sentuhan baru di daerah Pluit yang biasanya hanya terkenal akan makanan Medan. Saya suka dengan kenyamanan yang ditawarkan di tempat ini walaupun tempatnya agak kecil dan masih belom ada WiFi. Pilihan menunya juga tidak terlalu banyak, hanya beberapa kopi dasar seperti Espresso, Cold Brew, Cafe Latte dan juga beberapa menu ringan seperti kue bolu atau roti saja. Saya memesan Cafe Latte, kopinya lumayan harum dengan perpaduan dari beberapa jenis kopi dan perpaduan susunya juga pas.

As a big fans of Japanese Food, I've been craving for this place!
Begitu hari pertama buka buat umum, saya langsung meluangkan waktu untuk mampir kesini. Jam berkunjung saya sekitar jam 8.30 malam, jadi udah ga terlalu ramai, dan untuk last ordernya di jam 9.15.
Begitu masuk, saya puas dengan dekorasi ruangannya yg terlihat mewah tapi nyaman, pelayanannya juga oke.
Sedangkan untuk makanannya, menunya informatif banget. Apa yang kita pesan itu sesuai dengan yg ada pada gambarnya.
Sushi disini fresh banget dan kreasi fusion sushinya juga menarik. Saya memesan Salmon Sashimi, Chawanmushi, Rice Curry with Chicken Chop, dan juga Supreme Eel yang menjadi andalan mereka.

Belum lengkap rasanya ke Bandung kalau belum mampir ke Two Hands Full buat sarapan atau brunch.  Disini selain hidangannya lezat, kopinya enak, tempatnya yang vintage industrial ini juga instagrammable banget setiap ruangannya.

Hidangan favorit saya disini adalah Big Brekky dan Pulled Pork  Bene. Untuk minuman biasanya saya suka pesan antara White Tea, atau Chai Lattenya.

[Big Brekky]
Big Brekky terdiri dari 2 telur (bisa request rebus, goreng, atau scrambled), bacon (beef/pork), half roasted tomato, spinach, sauteed mushroom, sosis dan 2 pcs toasted bread. Ini porsinya besar banget sih. Pork baconnya juga crunchy dan gurih banget.

[Pulled Pork Bene]
Pulled Pork Bene ini merupakan hidangan yang cukup simpel, hanya terdiri dari roti panggang, daging babi yang di masak dengan bumbu racikan sendiri, dan poached egg di bagian atasnya. Saran saya kuning telornya dibelah dan dibiarkan menyatu dengan daging babinya, rasanya tuh gurih telur dengan daging, enak deh pokoknya.

[Chai Latte]
They have the best Chai Latte in Bandung, I should say. Wangi rempah rempahnya berasa banget, ketika diminum, rasa rempah rempahnya yang agak pedas menyatu dengan rasa susu yang agak manis.