Marisa Aryani

Di sana saya memesan Latte. Persembahan Latte Monks punya preferensi yang nyaman di mulut ditambah rasa manisnya pas. Sementara teman saya memesan teh dengan varian "Namaste". Teh ini punya rasa peppermint yang menyegarkan. 

Sementara berbicara mengenai interior, saya berani memberikan penilaian 4,5 untuk dekorasinya. Penataan yang simple dengan warna dominasi yang terang membuat Monks nampak instagenic untuk difoto. Belum lagi pelayanannya yang cekatan, mulai dari greeter, server, dan barista.

Berada di kawasan Kelapa Gading, coffee shop yang saya datangi kala itu ialah Portafilter. Coffee shop ini termasuk pemain baru di sini tapi tempatnya selalu ramai dikunjungi para caffeine hunter. Dari sisi interior, Portafilter terbilang besar untuk ukuran coffee shop. Ditambah dengan elemen kayu dan lampu-lampu khas, makin menambah kesan nyaman yang mumpuni.

Di sana saya memesan secangkir Latte dengan bubuhan latte art di atasnya. Bagi saya, latte yang saya minum lebih menonjol kesan "bitter" ketimbang manisnya susu. Entah karena sudah malam atau persembahan latte di sana memang menampilkan ciri khas yang mengunggulkan rasa "bitter" ketimbang manis. 

Di sini layaknya surga bagi pecinta sushi. Bayangkan saja, seporsi Sashimi (6 buah) hanya seharga Rp. 36.000. Tentu harga ini tergolong "manusiawi" karena biasanya Nigiri hanya terdiri dari 2 potong sushi. Selanjutnya saya memesan maki sushi. Agar lebih nikmat, cocolan sedikit shoyu jadi pendamping yang mumpuni.

Memanjakan para pencinta kopi di kawasan Kelapa Gading membawa saya pada Paul Ed yang berlokasi di Boulevard Raya. Saat saya berkunjung ke Paul Ed, minuman yang saya pesan adalah Red Velvet Latte dengan ukuran "art" di atasnya. Minuman ini tergolong favorit karena punya kadar manis yang pas dengan sedikit rasa chocolaty. Tak jauh berbeda, Green Tea Latte juga mempunyai preferensi yang tak jauh berbeda dengan Red Velvet Latte, Overall, saya suka dengan sajian kopi yang ditorehkan oleh Paul Ed.

Pada malam kunjungan saya ke Sushi Tei PIM akhirnya (lagi-lagi) membawa saya pada sepiring Sashimi. Torehannya begitu fresh di lidah belum lagi saat dicocol dengan sedikit shoyu. Selanjutnya saya mengambil Baby Octopus. Teksturnya kenyal dan kaya akan bumbu. Menyusul kemudian Aburi Salmon Roll dengan gulungan crab meat dan tamago di dalamnya. Sajiannya benar-benar memanjakan lidah.