Marisa Aryani

Menu yang saya pesan di Kitchenette adalah Calamari yang mana punya tekstur sangat crunchy. Calamary ini bisa dijadikan menu sharing sebagai teman minum bir. Ini juga yang saya lakukan di Kitchenette kala itu. Untuk mengimbangi, saya juga memesan healthy juice, namanya Mangolicious yang terdiri dari campuran buah mangga, strawberry, lemon, dan daun mint yang jadi recommended di sana. 

QQ Kopitiam punya andalan Roti Bakar yang garing, seperti pesanan saya kala itu dengan isian Nutella. Berikutnya saya juga mencicipi Singkong Goreng dengan sambal terasi. Menurut saya kombinasi ini 'kurang greget' sehingga saya pun meminta saos sambal kepada waitress. Untuk minuman, Es Jeruk dan Teh Kopi Tarik jadi pilihan. Jus jeruknya murni dengan rasa asam yang mendominasi sementara Teh Kopi Tarik hadir dengan 'kelegitannya'.

Di Fook Yew, saya memesan The Return Of The Condor Heroes yaitu minuman yang memadukan antara black tea dan buah strawberry. Agar semakin nikmat, tambahan topping bubble pun tak boleh ketinggalan. Ingin mencoba varian rasa yang lain, saya pun kembali memesan The Last Emperor yaitu persembahan taro milk tea. 

The Last Emperor cukup menyegarkan mana kala sentuhan bubble yang kenyal menambah kenikmatan minuman ini. Sekedar informasi, Fook Yew juga menyediakan menu alcoholic bubble tea yang jarang ditemui di gerai bubble tea manapun. Silakan mencoba!

Preferensi rasa makanan Jepang memang tidak pernah mengecewakan dan pas di lidah. Sebut saja Tenya Tendon, restoran fanchise asal Negeri Sakura. Dan Gyudon jadi salah satu menu yang sayang untuk dilewatkan. Seperti menu yang saya pesan, yakni Beef Gyudon. Daging sapi yang disajikan kaya akan rasa. Saya suka dengan persembahan menu yang satu ini. Sementara porsinya pas untuk mengenyangkan perut di jam makan siang. 

Masih dalam kategori yang sama, saya juga menyertakan Egg Chicken Gyudon di dalam daftar pesanan. Menu ini makin nikmat dipadukan dengan telur setengah matang. Jika ingin menu berbasis gorengan, Anda bisa mencicipi tempura yang garing dan cocok dijadikan makanan selingan.  

Toast yang saya pesan merupakan variasi tradisional dengan tambahan kaya dan butter sebagai filling. Satu alasan lain yang membuat saya tertarik datang ke Killiney adalah cita rasa kopinya. Cukup strong, tidak terlalu manis, pas di lidah, sehingga Anda tidak perlu menambahkan gula ke dalamnya. Bagi Anda yang lapar, Killiney juga menyediakan makanan berat seperti Mee Goreng, Kway Tiao Goreng, Nasi Lemak, Nasi Goreng, dan lain sebagainya.

Han Gang mempunyai spesialisasi menu grill yang menggoda. Untuk itu, saya pun memesan Chadol Baki. Menu ini adalah irisan daging sapi yang biasa dinikmati bersama selada dan dicelupkan ke dalam saus khusus.

Ada lagi Haemul Jeongol. Perlu diketahui, Haemul berarti makanan laut dalam bahasa Indonesia. 

Sedangkan Jeongol adalah sup khas Korea yang disajikan di dalam panci besar. Menu ini biasanya dinikmati bersama-sama dalam keadaan hangat. Umumnya Jeongol punya karakter rasa yang pedas dan gurih. Sementara untuk harga baik beef dan sup cukup mahal menurut saya jika merujuk pada porsi yang disajikan.

Menu yang selalu saya pesan di Hong Tang berbasis kuah susu. Grass Jelly 25 yang berisi qball dan pearl jadi pilihan. Saya suka dengan sensasi kenyal qball dan pearl yang menggemaskan. Ditambah kuah susu yang jadi pemanis. 

Menu lain yang juga masuk di daftar menu adalah Soya Series, yakni Soya 35. Tidak berbeda jauh dengan menu sebelumnya, hidangan penutup ini juga menyertakan qball dan pearl sebagai bahan dasarnya. Perbedaannya terletak pada kuah soya dan penambahan topping es krim vanilla. Keduanya mampu memanjakan indera perasa saya.