Marisa Aryani

Georg Peck sebenarnya lebih mengutamakan produk fruit smoothie yang menyegarkan, hanya saja saya saat itu saya lebih tertarik mencicipi olahan oolong tea di sana. Buat saya, oolong tea yang disajikan cukup sesuai dengan kriteria yang saya inginkan. Entah kenapa, saya selalu suka sensasi bitter yang ada di akhir pengecapan saat menikmati oolong tea. Not bad!

Berkunjung ke Haikara, menu wajib yang saya pesan adalah Avocado Roll. Menu ini cukup menggoda dengan fresh tuna sebagai filling serta irisan alpukat di bagian topping. Jika ingin menu yang basic fillingnya digoreng, Anda bisa memesan Karaage Roll. Temukan sensasi kelezatan pada daging kaarage yang digoreng crunchy dengan balutan nasi pulen. Menu lainnya ada Soka Roll berisi daging kepiting goreng dan kyuri. Buat saya magnetnya ada pada siraman spicy mayonnaise yang spesial. Ditambah dengan porsinya yang cukup banyak, yakni berjumlah 8 sushi.

Sepotong Chicken Katsu menjadi menu makan malam saya saat berkunjung ke Gokana Ramen and Teppan. Ebi Maki pun tak boleh ketinggalan. Menu ebi di sini terasa segar dan "nagih". Jika dirasa menu katsu dan ebi kurang, Anda juga bisa memesan variasi tempura yang tersedia di Gokana. Hidangan-hidangan tersebut cocok bagi Anda penyuka gorengan bertekstur renyah. Sebagai penutup, saya pun menyeruput Hot Chocolate dengan rasa manis yang pas. Sementara dari sisi interior, ciri khas Gokana adalah pencahayaan dengan lampu kuning dan dominasi warna merah yang terkesan "mewah".

Saya suka kopi yang manis dengan sedikit acidity yang bergelayut. Untuk mendapatkan karakter yang saya inginkan maka saya memesan secangkir coffee latte. Preferensinya tidak jauh dengan rasa yang saya harapkan. Cocok diseruput untuk menenangkan hati di sore hari. 

Setelah menyeruput secangkir kopi, saya pun tertarik dengan teh yang diembannya. Jika memesan teh di sini, Anda bisa mendapatkan refill sebanyak 3 kali. Namun sayang, teh yang disajikan terlalu watery sehingga rasa tehnya kurang keluar.

Sekedar info, Turning Point hampir selalu penuh baik di hari biasa maupun akhir pekan.
Pertama kali menginjak kaki ke sini, saya tidak terlalu terkejut dengan interior berdominasi elemen kayu dan warna putih yang tampaknya lagi tren di kalangan coffee shop. Tak lupa dengan pajangan futuristik yang menunjang dekorasi.

Nyatanya, ada 4 buah coffee shop yang berada di kawasan ruko Graha Boulevard, salah satunya Asagao Coffee House. Mengambil segmen anak muda, saya tak cukup kaget melihat desain minimalis dari Asagao yang memang menjadi ciri khas dari coffee shop. Tampilannya moderen dengan dekorasi yang menyesuaikan. Mengambil posisi di sofa, saya pun betah berlama-lama di sana. 

Melengkapi sore itu, ada dua menu yang saya pesan, yakni latte dan cappuccino. Dua kopi yang saya pesan terlalu watery sehingga saya hampir tidak bisa merasakan sentuhan yang di highlight. Bagi saya sangat disayangkan mengingat saya sedang butuh asupan kafein saat itu.