Marisa Aryani

Saya suka kopi yang manis dengan sedikit acidity yang bergelayut. Untuk mendapatkan karakter yang saya inginkan maka saya memesan secangkir coffee latte. Preferensinya tidak jauh dengan rasa yang saya harapkan. Cocok diseruput untuk menenangkan hati di sore hari. 

Setelah menyeruput secangkir kopi, saya pun tertarik dengan teh yang diembannya. Jika memesan teh di sini, Anda bisa mendapatkan refill sebanyak 3 kali. Namun sayang, teh yang disajikan terlalu watery sehingga rasa tehnya kurang keluar.

Sekedar info, Turning Point hampir selalu penuh baik di hari biasa maupun akhir pekan.
Pertama kali menginjak kaki ke sini, saya tidak terlalu terkejut dengan interior berdominasi elemen kayu dan warna putih yang tampaknya lagi tren di kalangan coffee shop. Tak lupa dengan pajangan futuristik yang menunjang dekorasi.

Nyatanya, ada 4 buah coffee shop yang berada di kawasan ruko Graha Boulevard, salah satunya Asagao Coffee House. Mengambil segmen anak muda, saya tak cukup kaget melihat desain minimalis dari Asagao yang memang menjadi ciri khas dari coffee shop. Tampilannya moderen dengan dekorasi yang menyesuaikan. Mengambil posisi di sofa, saya pun betah berlama-lama di sana. 

Melengkapi sore itu, ada dua menu yang saya pesan, yakni latte dan cappuccino. Dua kopi yang saya pesan terlalu watery sehingga saya hampir tidak bisa merasakan sentuhan yang di highlight. Bagi saya sangat disayangkan mengingat saya sedang butuh asupan kafein saat itu.

Sepotong Chicken Katsu menjadi menu makan malam saya saat berkunjung ke Gokana Ramen and Teppan. Ebi Maki pun tak boleh ketinggalan. Menu ebi di sini terasa segar dan "nagih". Jika dirasa menu katsu dan ebi kurang, Anda juga bisa memesan variasi tempura yang tersedia di Gokana. Hidangan-hidangan tersebut cocok bagi Anda penyuka gorengan bertekstur renyah. Sebagai penutup, saya pun menyeruput Hot Chocolate dengan rasa manis yang pas. Sementara dari sisi interior, ciri khas Gokana adalah pencahayaan dengan lampu kuning dan dominasi warna merah yang terkesan "mewah".

Berkunjung ke Haikara, menu wajib yang saya pesan adalah Avocado Roll. Menu ini cukup menggoda dengan fresh tuna sebagai filling serta irisan alpukat di bagian topping. Jika ingin menu yang basic fillingnya digoreng, Anda bisa memesan Karaage Roll. Temukan sensasi kelezatan pada daging kaarage yang digoreng crunchy dengan balutan nasi pulen. Menu lainnya ada Soka Roll berisi daging kepiting goreng dan kyuri. Buat saya magnetnya ada pada siraman spicy mayonnaise yang spesial. Ditambah dengan porsinya yang cukup banyak, yakni berjumlah 8 sushi.

Kin No Torikara kini hadir di Indonesia. Resto franchise asal Jepang ini hadir dengan persembahan menu Karaage yang menggugah selera. Ayam Karaage besutan Kin No Torikara begitu memanjakan di lidah dengan tingkat kematangan yang pas. Renyah dan lembut pada saat bersamaan. Selain itu, ada berbagai saus yang bisa Anda pilih sebagai penambah rasa, seperti original spicy, keju, mayonnaise, pedas, dan banyak lagi. Anda pun bisa meracik saus sesuai dengan selera. Original spicy sejauh ini adalah favorit saya.

Ketika melewati Roti O, Anda disambut dengan aroma wangi kopi yang semerbak. Apalagi tulisan cashback yang membuat semakin ingin mencicipinya :). Mexican Bun yang jadi pesanan saya. Lembut dan kopinya lumayan berasa. Terlebih, roti ini cukup mengenyangkan.
.
#basilicha.com

Dengan banyaknya gerai membuktikan Bebek Slamet begitu dicintai para penggemar bebek di tanah air. Mendatangi salah satu gerainya, saya memesan Bebek Goreng bagian paha dan tentunya dengan sambal korek khas Bebek Slamet. Daging bebeknya lembut dengan cocolan sambal yang super pedas.

Agar mengurangi rasa pedasnya (karena bukan pecinta pedas), saya pun menuangkan kecap yang membuat citarasanya pas di lidah saya. Saya pun akan kembali lagi mengunjungi Bebek Slamet untuk mencoba beberapa menu andalannya seperti Bebek Opor dan Bebek Bacem yang pada malam itu tidak bisa saya nikmati karena sudah habis. 

Anda tentu sudah sangat familiar dengan Tamani Café yang tersebar di beberapa tempat di Jakarta. Ya begitu pula dengan saya. Mendatangi gerainya yang berlokasi di Kota Kasablanka, saya memesan beberapa menu. Dua di antaranya Crispy Calamari dan Onion Rings di bagian makanan pembuka. Cumi dan bawang yang digoreng tepung ini hadir dengan tekstur yang renyah, tapi sayang porsinya sangat sedikit.

Berlanjut ke menu berikutnya ada Mac & Cheese. Tampil cukup baik dengan saus creamy yang gurih, tingkat kematangan macaroni pun terbilang pas. Tipikal menu yang wajib dimasukkan ke dalam daftar pesanan. But still, Nasi Goreng still at the top of my list. Performa menu yang satu ini sangat menguggah selera. Gurih dan manisnya sangat terasa dan tambahan tomato cherry jadi ‘pemanis’ yang pas. 

Bagi yang terbiasa hang out selepas pulang kerja, Bakoel Koffie bisa jadi pilihan. Baru saja tiba di sini, saya langsung membayangkan makanan dengan kombinasi rasa manis dan asin. Tak pelak Martabak pun jadi pilihan saya kala itu dengan isian antara lain kacang, cokelat, dan keju. Biarlah mulut ini tak berhenti mengunyah menikmati tekstur lembut dari Martabak.

Ditambah taburan gula halus memberikan warna tersendiri di menu ini. Sementara untuk black tea yang saya pesan, ternyata Bakoel Koffie menggunakan teh bermerek T*ng T*i yang biasa saya nikmati di rumah. Rasanya kurang “wah” untuk resto sekelas Bakoel Koffie.

Georg Peck sebenarnya lebih mengutamakan produk fruit smoothie yang menyegarkan, hanya saja saya saat itu saya lebih tertarik mencicipi olahan oolong tea di sana. Buat saya, oolong tea yang disajikan cukup sesuai dengan kriteria yang saya inginkan. Entah kenapa, saya selalu suka sensasi bitter yang ada di akhir pengecapan saat menikmati oolong tea. Not bad!