Review Dika & Opik (@go2dika)

Kokumi baru buka di Kemang Village. Berhubung antrian minuman Boba ngga tahan panjangnya, ya sudah kesini aja cobain. Walaupun antri juga tapi masih bisa ditoleransi.

Warna dan logonya yang cerah ceria jadi bikin daya tarik tersendiri. Apalagi posisinya depan playground anak anak. Walaupun Kokumi hanya bentuk gerai saja, tapi persis disebelahnya banyak kursi yang bisa digunakan sambil nunggu atau menikmati minum.

Pesan Green Tea yang less sugar, maklum haus banget. Manis  serta wanginya pas, dan ngga ada efek pahit di mulut walaupun es batunya sudah mencair. Masih banyak sebenernya varian menu lain yang harus dicoba.

Kalau suka makanan ala Mamak (masakan India Muslim) yang banyak dijumpai di Malaysia, pasti bakal suka makan disini. Walau ngga mirip banget, tapi boleh dibilang ini yang hampir mendekati.

Menempati halaman sebuah Ruko dengan parkiran luas. Tempat makannya hanya tenda sederhana model outdoor, ngga terlalu panas sebenernya tapi juga jangan berharap sejuk ya.

Mba yang melayani cukup ramah dan banyak senyum, penjelasan soal menu juga komplit. Kami pesan Mie Tarempa Seafood Basah/Nyemek (20k), Nasi Goreng (20k), Mie Tarempa Kuah (20k), Es Teh Tarik (12k), dan tak lupa Luti Gendang (3k/pc) yang tersohor.

Oya, ada beberapa makanan yang punya level pedas ya. Selama kami menunggu, banyak orang dan driver ojol yang ambil pesanan. Setelah cukup menunggu, datanglah pertama Mie Goreng Basahnya. Porsinya sedang aja dan ada kondimen cumi, udang, toge dan telur kocok. Tekstur mienya lebar tapi pipih dengan kematangan yang pas. Di tiap meja disediakan sambal dan acar rawit. Tapi karena level pedasnya saya minta sedang, dan ternyata pas tanpa perlu tambahan sambal. Rasanya enak, ngga terlalu strong layaknya Mie Aceh tapi masih lebih light dibandingkan Mie Goreng Mamak.

Untuk Mie Kuah datang dalam semangkok besar. Isiannya ada Bakso Ikan dan Udang. Kuahnya bening segar dengan tumisan bawang putih berlimpah. Cocok bila ditambah lagi rawit dan sambal. Untuk Nasi Gorengnya standar aja, kurang berani bumbu dan tidak ada Wok Hei (rasa smoky dari wajan).

Es Teh Tariknya pun biasa aja, kurang strong. Untuk Luti Gendangnya lembut dengan isian abon ikan yang berlimpah. Lebih enak disantap hangat dengan kucuran sambal. Next, kami mungkin akan kembali untuk mencicipi menu jagoan mereka, Mie Goreng Kering.

Lokasinya di area Food Hall sebelum pintu keluar dekat Kedai Pretzel. Yang disuka disini disediakan banyak meja dan tempat duduk serta colokan.

Order yang Suisse Molten Chocolate, yang pesanan sudah siap bahkan saat kami masih di kasir. Jadi kalau kesini dan pas lagi antri, jangan khawatir karena pelayanan mereka cepat kok.

Kami menempati kursi bentuk kotak lucu yang warnanya gemes & di bawahnya ada colokan. Untuk minuman coklatnya kesukaan banget, karena nyoklat abis tanpa kemanisan. Highly recomended for Chocolate Lover.

Sukiya yang menempati gedung sendiri. Parkiran dan kapasitas pengunjung cukup besar. Ada ruangan smoking yang juga indoor. Di beberapa meja juga disediakan colokan, walau disini tidak tersedia wifi. Namun ada juga fasilitas beberapa Baby Chair yang dalam kondisi baik & bersih.

Pelayanan ramah dan banyak senyum. Setiap yang datang langsung disambut dengan sapaan khas dan dipersilahkan langsung duduk. Ternyata di tiap meja sudah disediakan buku menu yang holdernya terbuat dari kulit. Disediakan juga bel untuk memanggil waiter. Suka banget deh konsep resto seperti ini, segala sesuatunya udah dipersiapkan secara detil.

Kami pesan Gyudon, Beef Yakiniku, dan tambahan Set Puas Japanese Chikuwa. Kemudian satu persatu pesanan diantarkan. Semua porsinya termasuk cukup besar, baik nasi maupun dagingnya. Gyudon hadir dengan irisan tipis & lembut, sementara Beef Yakiniku tampil dengan potongan tebal dan efek smoky yang samar. Chikuwa adalah sejenis bakso ikan yang digoreng, meskipun termasuk makanan savory, tapi ada semburat rasa manis dari ikan yang digunakan. Untuk salad dan spicy mayo tersaji pas dan segar. Tempat ini cocok untuk bersantap santai dengan tenang dan ramah di kantong.

Dekat rumah Nenek ada yang jual Pizza rumahan. So let's give it a try. Eits, biarpun skala rumahan, oven & kemasannya serius lho!

Lokasinya di pinggir jalan perumahan padat, udah pasti ngga ada parkiran mobil. Menempati satu lokasi dengan gerai terkenal asal Garut. Hanya tersedia 2 meja dan beberapa bangku karena tempatnya memang kecil.

Order Meat Lover Pizza, yang terdiri atas +/- 8 slices. Rotinya tebal dan empuk, toppingnya termasuk 'sepi', dan Saus Mayo-nya terlalu banyak. Karena rasanya agak asam, lebih enak dimakan dengan Saus Sambal untuk menetralkan. Untung hal tersebut tertolong oleh service yang memuaskan dari sang penjual.

Kelar belanja keperluan di supermarket, akhirnya kami memutuskan makan malam di daerah terdekat, Cempaka Putih.

Waktu itu pas malam minggu, tanggal muda pula, yang pastinya resto di area ini rame dan penuh. Akhirnya keliling cari yang agak sepi, nemu lah tempat ini. Untungnya lagi naik motor, jadi bisa parkir dengan leluasa. Kalo lagi bawa mobil mungkin ini bukan pilihan, karena tidak tersedia parkir mobil.

Tempat makannya sederhana, dilengkapi 3 meja dengan beberapa kursi. Pesen Mie Goreng (tanpa sayur) dan Mie Masak Ayam. Wah ternyata pesanan datang dengan porsi besar. Lebih cocok ala meja tengah daripada personal. Tekstur mienya agak tebal, tapi untuk Mie Gorengnya bumbu kurang berani dan tidak ada aroma Wok Hei (alias rasa smoky yang berasal dari wajan).

Mie Masak Ayam sendiri adalah Mie Rebus berkuah dengan isi sayuran yang banyak. Buat pecinta sayuran dengan kuah segar bakal cocok aja sih. Namun saya tidak sanggup menghabiskan sendirian untuk porsi tersebut. Oya, poin plus makan disana adalah para pegawainya yang ramah saat melayani.

Biarpun jaman sekarang Susu udah bukan lagi kategori minuman sehat, tapi apalah daya masih suka banget sama susu dan semua olahannya.

Termasuk minuman susu yang sekarang naik kelas jadi minuman kekinian di pusat perbelanjaan. Dengan aneka macam varian rasa, serta didukung kemasan yang praktis & cantik.

Salah satunya Susu Mbok Darmi ini, yang Uniqe Selling Pointnya terletak pada Susu rasa buah asli. Jadi nantinya susu segar akan diblender dengan buah asli sesuai rasa yang kamu mau. Namun, karena kami kurang suka susu aroma buah, jadi pesenannya standar aja Darmi Chocolate (alias susu soklat).

Yang ukuran Monster lumayan tinggi juga cupnya, dilengkapi dengan plastik jinjing praktis yang siap dibawa kemana pun. Rasa coklatnya termasuk light, lebih kuat susunya. Jadi minum sebanyak itu juga ngga bikin blenek. Next mungkin bakalan coba yang menu Premium.

Satu lokasi sama kedai Pizza. Parkiran cuma bisa motor, karena lokasinya di jalan sempit permukiman padat. Dan disini hanya tersedia 2 meja aja buat yang mau makan di tempat.

Pesen Es Alpukat karena berasa udah lama banget ngga makan Alpukat. Pastinya Es Serutnya luar biasa tebal, dan akhirnya kita bisa temukan isiannya jauh di dalem sana. Ternyata request gulanya sedikit malah manisnya pas lho. Kirain bangkalan ngga manis sama sekali. Potongan alpukatnya sih ada yang besar dan imut, tapi porsinya lumayan pas aja.

Cheese Chicken lokasinya sebelahan sama gerai minuman. Udah 2 kali kesini, dan ngga ada akamsi yang mintain uang parkir. Hamdalah

Walaupun kecil, tapi lumayan kok ada beberapa meja buat dine in yang terlihat bersih.

Pas kesini ada Paket Ayam yang ekonomis sebenernya, tapi lihat di display ayamnya agak kering dan kurang fresh. Akhirnya kami putuskan untuk pesen Burgernya aja.

Premium Black Cheese Burgernya berwarna hitam yang berasal dari Charcoal. Rotinya lebih lembut dari Burger Super Cheese. Tapi keduanya dipujikan karena beef pattynya tebal dan gurih, dengan saus keju melimpah. Rekomen banget lah buat yang lagi pengen Burger buat cemilan.

Kedai Roti Bule masih satu grup dengan Fat Bubble, makanya mereka mau pindah ke halaman Fat Bubble Tebet. Sekarang mereka masih di seberangnya, yang parkiran terbatas. Bahkan disini hanya disediakan kursi plastik untuk menunggu pesanan dibuat.

Kami pesan yang Roti Steak Bule, dengan pilihan Roti biasa (42k). Disini mata kita bisa dimanjakan dengan melihat proses pembuatannya. Tahap pertama roti di pan dulu dengan mentega, kemudian daging ditumis dengan bawang bombay, diberi keju cheddar slice, dituang saus keju, dan terakhir ditaburi keju diatasnya.

Kemasannya eye catching dengan warna kuning. Begitu dibuka, ternyata sudah dipotong menjadi 4 bagian. Saus Kejunya berlimpah dan enak, begitupun porsi dagingnya. Ini rekomen sekali buat penyuka Philly Steak Sandwich seperti kami.