UrsAndNic

Platinum Grill di MKG 1 ini tempatnya spacious dan nyaman.Baru sekali datang ke Platinum Grill sejak berubah konsep. Penasaran dengan beberapa menu terbarunya, langsung order Spaghetti Creamy Carbonara (72k) – Jadi ini spaghettinya dinikmati di hot plate. Hot platenya tidak terlalu besar. Spaghettinya al dente, carbonara sausnya dituang ke hot plate, dapet sih sensasi sizzlingnya tapi meskipun sudah diaduk dengan cepat, spaghettinya banyak yang jadi kering karena suhu hot plate yang panas. Saus carbonaranya juga kurang creamy dan jadi kering juga. Dikasih extra sauce baru jadi agak basah. Saya kurang suka dengan menu ini.Serving timenya juga lama, menu yang lain sudah mau habis baru makanan ini datang.

Double Beef & Egg Pepper rice (50k) – Beefnya berlimpah dan beef slicenya juga lembut. Enak tapi bukan yang istimewa juga, jangan lupa tuangin honey garlic sauce supaya lebih tasty.

Sudah punya banyak outlet di berbagai Mall terkemuka dan mereka buka juga di Chillax.
Outletnya termasuk salah satu yang ramai didatangi di sini tapi nga usah khawatir karena serving timenya tergolong cepat. Kali ini order Kwetiau goreng pilihannya ada daging/ sapi campur/ seafood dan ayam. Kali ini saya pilih kwetiau goreng ayam karena sudah beberapa kali pesen kwetiau siram di outlet lain. Kwetiawnya cukup tebal kenyal sekaligus lembut. Daging ayamnya banyak, sayuran seperti tauge dan sawinya terasa fresh. Tapi secara keseluruhan rasanya datar saja, kurang gurih dan terasa kurang kecap. Kurang sesuai selera, lebih suka kwetiau siramnya. Next time mau cobain nasgornya kelihatannya enak.

Salah satu booth yang banyak diantri pengunjung Chillax. Menunya simpel hanya minuman Sari tebu murni dengan beberapa campuran bahan lain seperti jeruk nipis, sonkit, kiamboi, lemon, cincau, jeruk baby, aloe vera , yakult dan nanas. Cobain menu Tebu Lemon (27k). Rasa tebunya memang nga terlalu dominan, manisnya natural tanpa tambahan gula dan tanpa pengawet. Rasa lemonnya juga mild aja. Secara keseluruhan minumannya rasanya lumayanlah dan menyegarkan. Kebetulan ke sini siang jadi minum ini refreshing banget deh. Harganya juga cukup affordable.

Outletnya kecil dan terlihat cute. Tempat ini punya seating area yang terbatas. Sesuai dengan namanya menu utamanya Beer, minuman beralkohol rendah. Beer selectionnya tidak terlalu banyak ada yang local dan import seperti Singaraja Pilsener, Prost Lager Pint, Konig Ludwig Weissbier, Budweiser, dan Corona. Di sini juga ada Soju dan Anggur merah Lokal. Iseng mampir dan ternyata di sini juga ada menu non alcohol dan mineral water juga. Saya order Lychee Breeze (30k) – minuman non alcohol dengan campuran buah lychee, lemon, mint dan Schweppes tonic water. Rasanya asam manis seger dan refreshing banget. Saya suka banget, tapi agak keaseman untuk suami, jadi minta ditambahin lychee sirup. Ternyata rasanya jadi lebih enak, recommended untuk chilling time.

Hang Tuah adalah salah satu tenant di Chillax yang berlokasi di Backyard area. Di dalam outletnya ada seating area yang terbatas dengan 3 meja kecil, tapi kita bisa duduk di meja2 yang ada di common area.
Di outlet ini kita order dan langsung bayar dengan cara pembayaran cashless. Setelah bayar kita dikasih table locator. Jadi kalau orderannya sudah ready table locator devicenya akan bunyi dan orderan langsung bisa kita ambil. Karena sudah makan di tempat lain, di sini saya hanya order Iced teh Tarik dan Butter sugar toast. Iced teh Tarik - biasanya rasanya bold dan creamy dengan komposisi teh dan susu yang balance, rasanya autentik. Tapi di sini lebih encer jadi rasanya biasa aja bukan yang autentik. Tadinya mau order kaya butter toast tapi selai srikayanya sold out jadi order Butter sugar – rotinya tebal dan empuk, simpel karena hanya diolesi dengan butter dan ditaburin gula tapi rasanya enak cocok untuk temen ngopi atau ngeteh.

Lagi di Chillax lihat ada Pisang Prima Rasa, biasa beli di outlet Grand Lucky SCBD. Kali ini beli Pisang Goreng Pontianak, lemper goreng, combro, gandasturi dan tape goreng. Mereka punya Pisang goreng madu tapi sold out. Agak kecewa dengan pisang gorengnya karena pisangnya keras, nga manis dan gorengannya juga keras. Gandasturinya juga alot, isiannya kacang ijonya cukup padat tapi hambar. Combronya pedes berminyak banget. Lemper gorengnya lumayan. Yang terasa enak kali ini hanya Tape gorengnya aja, bentuknya bulat, ukurannya seperti pisang goreng. Tapenya manis, adonannya enak dan gorengannya crunchy. Mungkin kalo kapan ke Chillax lagi mau cobain pisang goreng madunya aja.

Cobain Ayam Bakar Djaya, dulunya mereka punya online store dan sekarang buka store di Chillax di area the Backyard. Pilihan menunya ada Original Djaya, Creamy butter chicken dan African grill spice. Saya cobain Original Djaya (40k) – menu ini sudah termasuk nasi putih. Daging ayamnya tanpa kulit, fillet dipotong kecil, dibakar sambil diolesin bumbu, setelah itu baru disiram sauce khasnya. Ayamnya cukup banyak sekitar 100gr. Kita juga bisa melihat cara pembuatannya. Daging ayamnya lembut dan juicy tapi saus kacangnya agak encer dan kepedesan untuk saya. Untuk rasa cukup unik karena saus kacangnya sangat kaya rempah dan ada sedikit taste mirip gulai juga. Sayang kepedesan untuk saya. Mungkin kalau datang lagi mau cobain creamy butter chicken yang waktu itu ga available.

Lokasinya di Food Court Area 51 PIM. Varian roti keset ini cukup banyak ada yang savory dan sweet. Ada versi mini juga. Saya cobain Chocomaltine cheese atas rekomendasi masnya. Roti dengan resep jadul ini teksturnya lembut, toppingnya keju, bagian dalamnya ada potongan keju dan chocomaltinenya juga banyak dan crunchy. Enak deh, cocok untuk dijadikan snack, dinikmati dengan teh atau kopi. Packagingnya rapi dan bagus bisa dijadikan gift. Recommended.