YSfoodspottings

Baru tau akhir-akhir ini kalau ini ternyata punya-nya Glenn Alinskie. Untuk tempatnya sih kecil banget dan biasa aja dekornya, tp nama restorannya memancing rasa penasaran, dan enaknya lagi tempat ini buka 24 jam!
Pas deh, malem-malem laper dan bosen sama nasgor tek-tek, akhirnya nyobain pesen ini. 

Aku pesen menu Nasi Teri Lengkap level 0, karena aku ga suka pedes sama sekali. 
Kalau yang suka pedes, mereka punya level 20 dan level 50.

Satu paket ini isinya: nasi satu tangkup, telur dadar, timun 2 potong, ikan teri, dan kuah daging polos. 

Suapan pertama, rasanya menarik banget. Cukup enak! Ikan terinya kaya dikasi bumbu asem-asem gitu dan garing banget. Telur dadarnya pas dan kuah dagingnya juga lumayan oke. Untuk harganya menurutku masi agak kemahalan, karena nasi-nya terlalu sedikit. Coba nasinya ditambahin, pas deh. 

Rasanya nagihin dan beda dari yang lain. Kapan-kapan mau pesen lagi. Kesimpulannya: harga dan rasa bersahabat! 

Tempat ini sebenarnya toko peralatan dapur yang kegiatan sampingannya cafe. Interiornya lumayan asik dan cukup instagenic, untuk cafenya nyempil di pojok depan dengan beberapa kursi untuk duduk, dan ada barstool persis di depan baristanya gitu.

Kita pesen Signature Kocchaus Javalacoffee, ini ala2 kopi kampung yang dibuat kebarat2an, rasanya cukup ok, bisa request yang satu shot atau dua shot.

Untuk caffe lattenya, rasanya standard aja nothing special. Susunya agak kebanyakan tp masih lumayan raaanya. Yang ga enak Mocchachino smothiesnya! Rasanya aneh, sirupnya kebanyakan sampai jadi pait, dan ga ada smoothiesnya, cuma kopi encer aja.

Servis sigap dan cepat, baristanya juga ramah. Ga akan mampir khusus balik kesini, tapi kalau yang lagi di deket2 alsut dan mau ngopi, boleh nyobain menu Signature Kocchaus Javalacoffee-nya.

Dulu aku ga percaya bisa nemuin rawon enak di Jakarta, tapi rawon dari Pawon Solo ini mungkin salah satu yang terbaik di Jakarta.

Kali ini aku pesen go-food, tapi sebelumnya uda berkali-kali makan disana. Makanan-nya yang lain juga enak2 tapi memang paling recommend ya paket Nasi Rawonnya ini. Yang didapet dalam satu paket standar: toge, telur asin, kemangi, dan kerupuk udang. Bumbunya kerasa, dagingnya juga empuk. 

Untuk suasana interiornya cukup cozy, tapi agak gelap remang2 ya...tempat duduknya banyak, luas dalamnya. Gayanya khas restoran-restoran Indonesia yang autentik. 
Tip: Untuk pelayanan menurutku kurang, karena disini cuma bisa bayar cash! Mungkin ga mau kena pajak, tapi aneh aja untuk restoran sebesar ini ga bisa bayar pake kartu. Jadi siapin cash ya yang mau kesini. 

Pesen Barboni lagi untuk pizza-nya, dan kesimpulannya lagi-lagi rasanya Italian banget karena memang owner-nya orang Itali asli! Authentic! I love it tapi rasanya bukan buat semua orang.

Yang aku pesen Capriciossa Pizza, isinya tomato, mozarella, smoked beef, roast paprika, dan mushroom. Buatku sih bumbunya pas banget, manis tomat berpadu dengan keju dan daging yang juga melimpah. Roast paprikanya harum dan pas banget level bakarannya. Ohya, karena ini dimasak pake wood oven, pizzanya juga ga terlalu berminyak. 

Untuk rotinya sendiri, temen kantorku ga suka karena alot, tapi memang ini gaya Italian banget ya jadi mereka memang rasa pizza-nya begini. Personally, I don't mind it. It's quite good and the taste of the bread is also great. Still a thumbs up from me to the chef. 

Kali ini cobain warteg gaya kebarat-baratan di warung pedes. 
Meskipun namanya warung pedes, kalau yang ga doyan sambel/cabe, mereka tetep ada pilihan menu yang ga pedes kok.

Pertama masuk, wah interiornya bagus. Ada banyak tulisan di tembok yang lucu-lucu dan tempatnya cukup cozy ya, gaya anak muda kekinian banget deh. Untuk makanannya kita bisa langsung pilih dari deretan pilihan di balik kaca. 

Pilihan makanannya kelihatan seperti cukup banyak, tapi ternyata kebanyakan cuma variasi menu tempe dimasak berbagai cara 

Satu piringku isinya:
Tempe Orek Kering, Ayam Goreng ala KFC, Sayur Toge, Capcai, Telur Dadar.
Dari semua ini ayam gorengnya biasa aja, capcai-nya hambar dan terlalu berair, toge dan telur dadarnya juga biasa aja, yang paling enak tempe orek keringnya (memang mereka jagoan tempe ternyata). 

Pas mau bayar kaget karena harganya 44,000! Kemahalan sih, sebagus apapun tempatnya makanannya biasa aja ala warteg. Ga akan balik lagi kecuali terpaksa. 

Gofood ke kantor for lunch. Temen kantor pengen spaghetti dan kita cari yang ga terlalu mahal harganya jadi nyobain Toodz House. Cepet banget nyampenya! 

Menu yang dipesen:

- Spaghetti cheese burger and egg 44,000
Ini enakkkkk. Isinya ada daging burger kotak ditangkup dan pake keju di tengah-tengahnya, plus telur setengah matang yang pas lelehnya, plus spaghetti aglio olio. Spaghetti-nya agak hambar tapi kalau dimakan pake daging dan kejunya jadi pas. Untuk harganya menurut aku sangat worth-it ya.

- Carbonara beef and broccoli penne 44,000
Ini dagingnya dikitttt tapi masih enak dan worth it, rasanya pas dan mateng pastanya juga pas. Brokolinya juga masih seger-seger. Recommend juga.

P.S Semua orang kantor yang lain langsung ngiler liat pesenan kita dan browsing untuk Toodz House karena keliatan enak.