Albertus Wisnu

*review untuk take away

Outletnya berada persis di depan Outlet Vespa, di seberang Velodrome sebelum stasiun LRT Velodrome. Outletnya cukup mudah dikenali dengan warna dominan ijo toskanya. Ada beberapa meja dan kursi di outlet mungil ini jika ingin minum di tempat.

Saya order Godzilla Latte karena penasaran dengan mix yang tertera di menunya. Pelayanannya cukup cepat untuk take away. Rasanya segar sekali ketika diminum saat siang hari yang panas. Kopinya enak dengan komposisi yang balance antara charcoal, espresso, fresh milk dan brown sugarnya, tidak terlalu manis dan pahit dari kopinya masih keluar. Rasanya cukup unik sih karena tastenya seperti makan brownies cuma ini berbentuk kopi. Mungkin next time akan coba menu-menu yang lain

Pas waktu lagi ada urusan di daerah Pasar Modern Intermoda BSD, saya mampir kesini karena mencari tempat untuk buka laptop. Tempatnya enak untuk kerja remote dan desain interiornya unik. Disini saya pesan Kopi Single Origin dan Gelato dengan rasa pistachio.

Kopi Single Origin

Metode yang digunakan memakai V60 dengan bean banana whiskey dari daerah Jawa Barat. Rasanya lumayan fruity dengan aroma pisang yang dominan serta mild body. After taste kopinya ga bikin nyangkut di tenggorokan. Cocok banget buat kopi sambil bekerja.

Gelato pistachio

Gelatonya lembut dan creamy, enak untuk temen nyemil pas lagi siang hari yang panas.

Kalau ada urusan ke daerah sini lagi mungkin akan mencoba menu yang lain di lain waktu.

Coffee shop mini ini terletak di sisi kanan jalan persis di persimpangan pertama setelah jalan masuk belok dari bank BCA.

Interiornya cozy dan nuansanya adem serta tenang, kontras dengan jalanan depannya yang cukup sibuk dengan lalu lintas. Sangat cocok bagi yang butuh kerja santai, ngobrol, atau sekedar relax dari rutinitas.

Disini saya memesan Es Kopi Susu Monokrom dan Hot Cappucinno untuk minumannya serta Spaghetti Brulee untuk pendamping kudapannya.

Es kopi susunya enak, kopinya tidak terlalu kuat dan cenderung creamy. Yang paling saya suka adalah disajikan dengan sedotan stainless, sungguh go green

Hot Cappucinnonya juga lumayan enak karena balance antara kopi dan susunya. Yang jelas ketika pertama kali kopinya datang, gelas untuk menyajikannya langsung menarik atensi saya. 

Spaghetti Brulee yang saya pesan merupakan snack yang isinya spageti dicampur dengan daging cincang serta diatasnya diberi melted cheese. Walaupun ukurannya kecil, tak disangka ternyata cukup kenyang juga setelah dimakan, mungkin karena isinya full serta creamy jadi cepat membuat perut penuh.

Two Hands Full di Dago ini belum ada plang di depannya jadi terlihat seperti bangunan putih vintage biasa kalau dari luar, tapi bakal kelihatan kok karena banyak sekali mobil di area parkirnya. Vibe interior didalamnya vintage Bandung Tempo Doeloe dan selalu ramai dengan pengunjung yang meeting atau meetup dalam grup-grup kecil.

Big Brekky
Menu breakfast komplit ala western dimana kita bisa memilih halal atau non halal untuk pilihan dagingnya. Saya memilih non halal karena jarang2 coffee shop menyediakan menu yang seperti ini hehe.

Setiap porsinya terdiri dari 2 poached eggs, pork bacon, chorizo, roasted tomato, mushroom, dan 2 sourdough breads. Pastinya porsi ini besar banget dan super kenyang untuk dimakan seorang diri. Semuanya enak, gurihnya pas, poached eggnya juicy banget. Asam sourdough breadnya cocok untuk mengimbangi rasa bold dari kopi yang saya pesan.

Japanese Style Iced Coffee
Kopi dari THF sudah tidak diragukan lagi punya kualitas yang tinggi dan rasanya pun juga nikmat. Kopi disini lebih enak dinikmati tanpa gula sehingga kita dapat merasakan taste biji kopi yang digunakan secara utuh.

**Kita juga bisa request sparkling water secara free lho, jadi kalau mulut udh terlalu asam/bitter karena kopi, sparkling waternya bisa menetralkan lidah supaya ngobrol2 disininya jadi lebih asik. 

Salah satu tempat di Green Pramuka Square yang selalu saya jadikan tempat buat kerja santai karena vibe outletnya enak bisa bikin fokus.

Triple Peach Americano (27k)
Minuman yang cukup segar buat diminum ketika panas terik. Rasa peachnya lumayan dominan dibanding espressonya. Peachnya sendiri cenderung manis sehingga cukup aman di lambung.

Irish Caffe Latte (32k)
Kopi susu yang lumayan creamy dengan campuran rum yang menyegarkan. Cukup enak sebagai salah satu alternatif pengganti kopi susu aren yang sedang hits dimana2

Salah satu coffee shop hidden gem di daerah Rawamangun. Interiornya klasik dan membuat betah berlama-lama disini. Seating indoornya ada sofa untuk yang datang ramean dan meja bar dengan single seat. Ada juga beberapa seat dan table di outdoor khusus untuk yang smoking. Coffee shop kecil namun nyaman untuk yang butuh kerja fokus.

Polar (30k)
Es kopi susu dengan campuran cinnamon yang rasanya unik banget. Teksturnya agak creamy dengan espresso yang terasa cukup kencang. Taste cinnamonnya membuat kopi ini menjadi smooth dan cocok buat diminum sambil bersantai ataupun kerja. 

Outlet sangat mudah ditemukan, cukup naik eskalator di dekat Main Gate 1 lantai, langsung lihat ke pojok kiri dan voila!

Tempatnya nyaman untuk bersantai ataupun kerja ringan karena terdapat beberapa sofa dan ada colokan.

Saya order Ice Milk Coffee, rasanya segar dan tidak terlalu creamy dengan rasa kopi yang lumayan strong. Manisnya memakai brown sugar, namun tetap kopinya cukup dominan. Sangat cocok bagi penyuka kopi yang ingin bersantai tanpa harus menambah extra shot espresso. 

Ceritanya saya lagi jalan-jalan di MKG 3 dan mau duduk untuk rehat sebentar. Lalu ketemu lah sebuah resto dengan looks vintage yang cukup menarik atensi. Saya lihat ada menu kopinya, jadilah fix saya memutuskan untuk mencoba Kitchenette. Kopi disini diprovide oleh Djournal Coffee yang juga masih satu grup usaha dengan Kitchenette dibawah payung Ismaya Group.

Di era pandemi covid ini, kita sudah mulai terbiasa dengan contactless order dan Kitchenette juga menerapkannya untuk meminimalisir penyebaran virus. Menu, order hingga payment cukup dilakukan dengan scan QR yang disediakan di dalam resto.

Dari menu, saya tertarik untuk mencoba Kopi Rempah Hot karena jarang saya temui menu kopi rempah di resto modern lain. Tak lama, kopi rempah yang saya pesan tiba. Aroma cinnamonnya sangat dominan ketika datang, aromanya mirip seperti masuk ke brand bakery yang masih satu grup dengan bioskop itu.

Overall saya suka perpaduan antara rempah dengan espressonya, terasa balance. Saya masih bisa merasakan pahit kopi dibalik rasa rempah yang ditawarkan. Manisnya juga sudah pas, jadi saya tidak menambahkan gula lagi, walaupun diberikan extra berbagai macam gula sebagai compliment.

Jika ingin rasa rempahnya lebih keluar lagi, saran saya coba aduk anistarnya (dikasih sebagai garnish). Kopi rempah ini cocok untuk bersantai atau sambil kerja2 ringan. Maybe next time saya akan mencoba menu makanannya.

Penasaran banget sama cafe yang jadi satu komplek sama tempat cuci mobil, vape store dan barbershop ini. Sebagian pengunjung disini saya amati adalah orang-orang yang sedang menikmati kopi dari Major sambil menunggu mobilnya selesai dicuci. Beberapa juga ada yang sedang meeting dan mengerjakan tugas. Seating lumayan banyak baik itu untuk yang ramean ataupun untuk sendiri.

Menunya lumayan beragam, mulai dari kopi, berbagai macam rice box, snacks, beer hingga gelato. Kali ini saya order yang ringan-ringan aja karena plannya cuma mau duduk sebentar disini. 

Kopi Susu Warga Sekitar
Rasa kopi susunya unik, tidak seperti kopsus gula aren pada umumnya, sedikit creamy tanpa menghilangkan rasa kopi dan gula arennya. Cup packagingnya bagus dan kuat, kalau untuk pesen via ojek online sepertinya ga akan penyok walau keteken2.

Dory Sambal Matah
Sambal matahnya seger banget, walaupun agak sedikit berminyak. Aroma jeruknya lumayan dominan dan pedasnya juga mantap, tidak sampai bikin kepedesan banget, jd enak dinikmati pelan2. Dorinya crispy dan dagingnya lembut di mulut. Untuk ukuran porsinya sendiri standar rice box seperti cafe-cafe di Jakarta pada umumnya. 

Next time mungkin akan coba menu yang lainnya

Nasi Goreng Kemangi
Agak kaget ketika Pancious mengeluarkan menu lokal, jadilah nyobain. Ternyata menu lokalnya juga seenak menu western mereka. Nasi goreng dengan aroma kemangi yang strong serta berisi campuran teri dengan ditemenin telur 1/2 matang yg juicy serta potongan ayam fillet yang crispy. Bumbu fillet ayam gorengnya meresap sampe ke daging yg dalam. Semuanya enak dan pastinya kenyang, emang udah ga diragukan lagi memang resto ini.

Iced Shake Latte (hazelnut)
Menu kopi di Pancious diserve oleh Tanamera Coffee, sudah dapat dipastikan rasanya tidak akan mengecewakan. Kopi susu yang seger dan smooth dengan perpaduan espresso, susu, dan sirup hazelnut yang balance. Additional topping es krimnya juga enak, bener2 temen minum yang pas buat hangout.