Ana Farkhana

Tempat baso ala chinese food yang ada di sekitar Pasar Cihapit ini masih tergolong baru tapi ramai sekali. Tak tanggung-tanggung sampai waiting list.

Mari kita cobain yuk. Aku memesan paket baso halus yang berisi 4 bakso, lalu pilihan mie aku pilih kwetiaw sama pakai tauge. Selain menu bakso, banyak banget pilihan menu lainnya sampai pusing milihnya. Di sini semuanya racikan sendiri dan buat sendiri. Kalian bisa lihat pembuatannya langsung karena open kitchen.

Nongki sambil lihat kereta lewat. Yap tempat nongki ini sesuai dengan namanya Railway Coffee. Letaknya ada di seberang rel kereta di dekat Stasiun Bandung.

Cocoknya ke sini itu sore ke agak malam dikit karena jam-jam sore ke malam banyak jam keberangkatan. Dari jam 17.40-20.00. Rangkaian yang lewat adalah rangkaian kereta eksekutif dan ekonomi premium. Atau bisa juga ke sini pas pagi ada beberapa kereta pagi yang lewat. Tempat ini sudah buka dari pukul 08.00

Tempatnya ada di dalam dan di luar di bagian teras. Menu yang ditawarkan sangat beragam. Ada makanan ringan dan berat, ada coffee dan non coffee. Pencahayaan waktu malam hari menggunakan lampu temaram.

Tempat ini sudah buka dari jaman dulu. Jauh sebelum tempat sarapan pagi viral. Letaknya ada di Jl. Bagusrangin. Begitu Belok dari Jl. Singaperbangsa nanti akan nemuin tenda ini di sebelah kanan.

Bukanya dari pagi sampai siang. Kalau pagi banyak sekali menu sarapan yang menggoda seperti lontang sayur, bubur kampiun, kue lupis, sala lauak, teh talua, sate padang, soto padang, lontong pical. Tapi kalau udah jam 10an ke atas menu sarapan sudah mulai habis, yang ada tinggal menu makan nasi dan lauk seperti warung makan padang pada umumnya.

Aku memesan lontong sayur dengan telur. Harganya 15.000. Selain itu aku juga beli ketan srikaya. Harganya 6000/porsi. Bisa beli campur warna coklat dan putih. Gula merahnya manis banget.

Bandung itu terkenal dengan tahu susu dan keju yang lembut. Kalau ke Bandung wajib beli tahu. Tahunya beda sama daerah lain. Nah Tahu Yunyi ini salah satu produsen tahu legend di Kota Bandung.

Tahu Yunyi ini sudah ada sejak tahun 1940. Tahu ini memproduksi tahu putih, tahu kuning, tahu sutra, tahu tawar, aneka produk olahan kedelai. Rasa tahu enak-enak.

Nah produk tahu Yunyi ini bisa ditemukan di supermarket-supermarket yang ada di Bandung. Kalau mau ke tokonya langsung, ada di Jl. Sudirman. Cabangnya ada juga di Laswi dekat Stopan Laswi-Riau, tapi stoknya g selengkap di Sudirman.

Kedai minuman yang sudah berjalan sejak tahun 1962. Sudah lama sekali ya. Tempatnya memang mungil memanjang dan bangunan lama. Dari luar hanya terlihat gerobaknya saja.

Menu esnya adalah es campur sekoteng. Harga seporsinya 20.000. Rasa esnya manis dan segar. Penyajian esnya pun masih otentik dengan digosrok. Kedai ini buka mulai pukul 11.00 sampai habis. Kadang nggak sampai sore sudah habis.

Salah satu kedai mie yang sangat sayang untuk dilewatkan. Tempat ini selalu ramai pembeli. Mungkin karena letaknya strategis juga di dekat Kampus UNPAD.

Selain di Teukur Umat, bakmie ayam 58 ini juga buka cabang di Jl. Dalem Kaum. Areanya memang tidak terlalu luas, makanya kalau makan di sini nggak bisa lama-lama. Spesialnya di sini tu selain bamie original, ada juga bakmie kalong yang berwarna hitam. Warna hitamnya itu dari charcoal yang berasal dari arang bambu yang bermanfaat bagi tubuh, yakni membantu menyaring racun dalam tubuh dan menambah kandungan serat.

Aku pesen yang bakmie kalong jamur. Untuk kuahnya otentik enak. Harganya juga masih nyaman di kantong. Seporsinya juga cukup banyak.

Ada tempat nongkrong di Bandung yang tergolong baru. Berada di daerah kawasan perbukitan Bandung Utara dengan konsep yang sangat cozy dipadukan dengan nuansa tradisional. View yang ditawarkan di tempat ini adalah Kota Bandung dari ketinggian.

Untuk menuju ke sini, bisa melalui dago resort. Lalu ada jalan kecil di belakang indigo, masuk ke dalam nanti akan bertemu dengan tempat ini. Atau bisa juga lewat Rancakedal.

Area tempatnya luas. Ada di serambi dan juga di Joglo. Sistem pesannya order dan pay langsung di meja kasir. Area bar coffeenya luas. Menu

Aku duduk menghadap Kota Bandung. Cuman cuaca agak kurang bersahabat. Hujan. Menunya bervariasi. Harganya standar cafe kelas menengah ke atas.

Salah satu roti legend yang ada di Bandung sejak tahun 1974. Sudah lama sekali ya. Tempatnya ada di Jl. Astana Anyar setelah stopan perempatan Astana Anyar-Sudirman. Waktu aku ke sini nyari-nyari kok udah tutup. Ternyata oh ternyata tempatnya pindah maju dikit dari arah stopan. Aku nggak lihat papan atasnya, aku cuman fokus lihat tulisan di pintu. Dan pintu yang tertutup itu di tengahnya ada tulisan Djieseng. Makanya kupikir sedang tutup.

Tempat yang baru selain ada etalase rotinya, ada juga beberapa meja kursi untuk dine in. Di tempat ini juga menyediakan minuman coffee dan non coffee. Rotinya juga bisa pesen dalam bentuk roti bakar. Harganya sangat-sangat terjangkau. Ada juga roti rasa dan tawar. Aku beli roti nanas, susu keju dan baso sapi ayam. Rotinya lembut banget.                 

Dari jaman kapan pengen ini tapi baru kesampaian. Di sini menyediakan berbagai varian donut. Harganya memang agak mahal. Kalau beli satuan harus sama bundle minum.

Berhubung aku g akan banyak-banyak karena pas bulan puasa dan daripada nggak kemakan aku beli 1 dan sama minumannya. Aku beli yang biscoff cheesecake sama artisan tea. Rasanya lembut dan kaya rasa tapi nggak bikin eneg.

Kalau mau sambil dine in terus nongki bisa juga lhoh. Meskipun nggak terlalu luas tapi nyaman buat nongki. Apalagi sambil lihat kendaraan berhenti di stopan jalan Cendana malam hari.                         

Kedai cuanki ini ada di seberang Taman Pramuka. Selain menu cuanki ada juga menu olahan mie dan olahan nasi. Aku memesan cuanki. Cuanki yang disediakan di sini ada 2 versi dengan harga yang berbeda. Bedanya ada di jumlah isiannya.

Menurutku rasanya biasa aja. Kuahnya agak kurang berasa. Area tempatnya sudah lumayan oke. Banyak meja kursi dan ada mushola kecil.