Ana Farkhana

Lagi pengen makan susi dan kebetulan lagi jalan-jalan di mall baru Sumarecon yang baru jadi di Bandung. Dan kebetulan di Sumarecon Mall ada cabang Tom Sushi. Sistemnya pilih langsung, sushinya diletakan di atas rel sushi. Tapi kalau engga ada yang lewat, kita bisa pilih di buku menu dan manggil waiters.

Waktu makannya 60 menit ya. Untuk harganya menyensuaikan warna piring ya. Piring warna kuning 10.000, merah 15.000, biru 20.000, hitam 25.000.

intah Jawa Barat untuk memajukan produk lokal di kancah Mancanegara. Di Bandung, cafe ini ada di Braga dan Pasar Kreatif Jawa Barat yang ada di Jalan Pahlawan.

Tempat yang aku kunjungi yang ada di Braga. Tempatnya emang lebih gede daripada di Pahlawan. Karena memang di pusat Kota dan banyak wisatawan yang berkunjung. Dan ramai banget tentunya. Aku pas ke sini aja area indoornya penuh, yang masih kosong yang outdoor.

Berhubung aku nggak bisa ngopi, jadinya aku pesen teh aja. Aku pesen teh teman buku dan redvelvet cromboloni. ini pertama kalinya makan cromboni yang mana perpaduan antara croisant dan bomboloni. Rasanya enak nggak bikin eneg juga. Enaknya tu kalau bs buat nongkrong sambil lihat padatnya jalanan dan lalu lalang wisatawan.

Mie ini merupakan mie legend yang ada di Bandung. Sudah ada sejak tahun 1987.

Mienya ini khas sekali. Cabangnya ada beberapa di Bandung. Aku ke sini yang cabang Cicaheum, terminal Cicaheum masuk lagi ke arah Antapani. Cabang yang di Cicaheum kedainya emang biasa.

Aku pesen yang mie ayam baso pangsit balado. Baladonya itu ada pada kriuk yang ditaburkan di atasnya. Mienya emang banyak karena harganya juga lumayan. Seharga 27.000, tapi ada juga 15.000. Rasanya kenyal enak dan pedes juga sambelnya. Kuahnya gurih.

Nyari tempat sarapan yang lagi happening. Kali ini aku ke Djaya Mandiri yang ada di Jalan Nanas. Aku ke sana hari Senin jam setengah delapan pagi. Masih sepi. Meja kursi di bagian halaman depan masih kosong, yang terisi yang di halaman tengah sama dalam rumah.

Sistemnya pesan langsung bayar yah. Aku pesen bubur ayam dan hot coklat. Aku suka sama bubur ayamnya dan coklatnya itu kental banget.

Tempat ini spealisnya choux. Aku nyobain yang peuyeum cheese cake, red velvet sama strawberry cheese cake. Rasanya enak. Aplagi ketika dingin ditaruh dalam kulkas.

Oh ya gerainya ada di Jalan Kemuning. Tempatnya emang kecil, tapi kalau mau nongki-nongki di sana bisa juga. Harga 1 pcsnya 18.000 rupiah.

Sudah lama banget nggak ke tempat ini, dulu awal-awal ke tempat ini pas awal opening jadi udah lama banget. Jadi udah banyak yang berubah. Aku pesen hotplate beefslice with kailan krispy dengan ongbak sauce.

Menurutku rasanya asin semua. Ada telur goreng, beef slice sampai ke kailan asin dan kering. Saus ongbaknya rasanya mirip seperti sayur asem.

Sekarang the parlor bisa untuk outdoor activity seperti gocart, flying fox dengan harga 50.000 kalau weekeday

Nama tempatnya yang agak unik. Nggak tahu juga artinya apa. Cuman yang menjadi slogan di tempat ini adalah ayam bakar resep karuhun. Sepertinya yang diunggulkan dari tempat ini adalah ayam bakar, cuman aku nggak nyobain ayam bakarnya karena cuman mo nongkrong aja. Konsep tempatnya pun seperti tempat nongkrong dengan view cityview Kota Bandung.

Aku pesen hazelnut latte dan bola ubi keju. Yang bola ubinya datangnya agak lama. Oh ya di sini tersedia colokan juga. Enak nongkrong di sini, ada kursi yang nyaman baget seperti di halaman rumah

Bakso ini enak banget lhoh. Yang bikin enak adalah pada sambelnya. Jadi sambelnya chili oil dan after tastenya itu ada rasa gurih kacangnya. Ada paket A, B, C dan D. Tapi ada selaen itu ada menu tambahan bakso dan laennya. Aku pilih yang A. Sebenarnya kalau kuahnya masih ori belum dicampur tu rasanya terlalu asin, tapi setelah dicampur rasanya bisa ternetralisir.

Tempat nongkrong yang viral beberapa bulan terakhir dan masih selalu waiting list. Vibes tempatnya berasa kaya di pantai. Areanya sebenarnya luas. Tapi selalu penuh. Apalagi kita waktu itu untuk 11 orang. Areanya ada indoor dan outdoor. Ada juga meeting room.

Menu makan dan minumnya macem-macem. Aku pesen caramel biscoff. Untuk rasa lumayanlah. Tp agak eneg dikit.

Tempat nongkrong yang satu ini sulit terlihat karena menurutku papan namanya kurang gede. Dari depan emang terlihat kecil. Tapi ternyata ketika udah masuk ke dalamnya, areanya luas memanjang. Tempatnya estetik dengan nuansa temaram. Wifi available, bisa buat nugas juga.
Aku pesen artisan tehnya yang mandarin chocolate. Rasanya unik, coklat yang strong sama sedikit rasa seger-segernya. Pizzanya juga enak.