Anjani Disti

Siang hari itu saya ke Pancious Senayan City karena ada janji dengan beberapa orang untuk rapat. Niat awal saya cuma minum kopi saja, eh ternyata saya lapar juga. Akhirnya saya memilih Beef Carbonara (IDR 80K) dan Green Apple Ice Tea (IDR 36K) untuk menemani saya siang hari itu.

Bagi saya pribadi, Pancious di Senayan City ini agak kurang nyaman untuk duduk berlama-lama. Hal ini dikarenakan posisi restoran yang berada dekat sekali dengan bioskop serta foodcourt. Pada waktu-waktu tertentu rasanya sangat ramai sekali dan agak sulit untuk berbicara.

Green Apple Ice Tea yang saya pesan datang tidak lama setelah itu. Rasa asam dari green apple bercampur dengan manisnya ice tea sangat cocok di lidah saya. Ditambah pula dengan sedikit daun mint menambah kesegaran dari minuman itu. Hmm ... Rasanya saya perlu memesan satu gelas lagi.

Ketika makanan yang saya pesan datang, saya tidak berharap apa-apa. Dari bentuk penataan dan warnanya, Beef Carbonara saya tidak menarik sama sekali. Dagingnya yang diberikan tampak kering, gosong dan tidak menggugah selera. Saus carbonaranya pun sedikit sekali sampai saya pikir ini bukan pesanan saya. Tapi ternyata rasanya cukup enak. Tingkat kematangan pastanya pas dilengkapi dengan pemberian bumbu pada saus yang tepat. Meskipun ketika awal memakannya saya merasa agak asin, tapi lama kelamaan rasanya menjadi pas dan sangat lezat.

Yang tidak saya sangka-sangka, daging yang diberikan diatasnya ternyata sangat lembut dan juicy sekali! Awalnya saya pikir saya akan memakan daging yang alot dan tidak ada rasanya. Tapi ternyata dagingnya benar-benar lezat sekali.

Meskipun nampaknya terlalu cepat untuk memutuskan, tapi dimata saya Pancious telah membuktikan bahwa mereka unggul baik dalam makanan manis ataupun asin. Meskipun penataan makanannya agak mengecewakan sih ...

Siapa sih yang gak suka sama nasi goreng? Makanan ini gampang banget dibuat dan kayanya gak pernah ada nasi goreng yang gak enak. Apalagi kalo dicampur sama daging kambing. Enaknya gak nahan! Tapi gimana kalo nasi goreng yang identik dengan masakan Indonesia ini dicampur dengan rasa nasi kebuli yang khas dari Arab? Keunikan ini cuma bisa kamu dapetin di Nasi Goreng Kebuli Bombom.

Nasi Goreng Kebuli Bombom ini berlokasi di perempatan Gandaria. Mereka satu tempat sama Iga Bakar Panglima Polim. Kalo bingung nemuin tempat ini, cari aja yang ada papan besar warna ijo terang di sekitaran situ. Setiap kali lewatin tempat makan ini, pasti selalu rame dan bikin penasaran. Untungnya pas saya mampir kesana lagi agak sepi.

Pilihan makanan mereka gak cuma nasi goreng aja loh! Mereka juga nawarin mie goreng sampai roti bakar dan juga siomay. Tapi malem ini saya pilih Nasi Goreng Kebuli Kambing mereka ditambah dengan telur. Yang unik dari nasi goreng ini adalah mereka gak pake kerupuk atau emping buat pelengkap nasi gorengnya. Mereka melengkapi nasi goreng mereka dengan cheet*s. Seru kan? Siapa sih yang gak suka cheet*s? Rasanya pengen nambah lagi lagi dan lagi!

Untuk rasa nasi gorengnya sendiri agak unik menurut saya. Rasanya kaya nasi goreng tapi ada aroma minyak samin (bener gak sih namanya?) yang bikin kita bingung ini nasi goreng apa nasi kebuli sih? Nasinya agak sedikit berminyak tapi kayanya ini yang bikin ketagihan dan pengen nambah lagi. Rasa daging kambingnya pun bener-bener enak dan gak pelit ngasihnya. Gak ada bau aneh dari kambingnya. Ini nunjukkin kalo mereka bener-bener tau cara ngolah kambing yang benar.

Dari review diatas bisa disimpulkan kalo saya benar-benar suka dengan makanan unik tapi super enak yang satu ini. Porsi yang cukup besar dengan harga yang gak bikin kantong bolong jadi salah satu pertimbangan saya untuk balik lagi.

Cake-A-Boo! I see you!

Tempat makan yang mengkhususkan diri di kue-kue dengan nama dan bentuk yang lucu ini, sudah menjadi tempat yang wajib banget untuk dikunjungi di daerah Pantai Indah Kapuk. Menawarkan berbagai macam makanan manis mulai dari kue sampai parfait, Cake-A-Boo tidak pernah sepi pelanggan. Nuansa yang mereka buat pun sangat 'cozy' dan manis membuat siapapun betah untuk duduk berlama-lama didalamnya.

Green Dome (30K) merupakan kue berisi greentea mousse dengan ogura brulee. Kue yang satu ini selalu menjadi favorit saya setiap kali datang kesini. Adapula Apple Trouble (25K) yaitu kue dengan dasar pie vanilla dengan isian apel yang dikaramelisasi dan ditaburi dengan remah-remah almond diatasnya. Rasanya? Sangat enak! Manisnya karamel tercampur dengan apel yang sedikit asam. Tapi untuk saya pribadi, tidak ada yang spesial dari kue ini. Bagi saya kue ini tidak lebih dari sekedar apple pie.

Kemudian ada lagi Nutella Burger (35K) yang seketika menjadi 'hits' saat pertama kali Cake-A-Boo dibuka. Kue yang satu ini benar-benar berbentuk seperti burger. Hanya saja burger yang biasanya diisi dengan daging, kali ini diisi dengan 'patty' nutella. Dilengkapi dengan berbagai macam buah segar dan dibungkus dengan dua buah roti red velvet. Saya tidak begitu mengerti mengapa semua orang tergila-gila dengan kue yang satu ini. Bagi saya, semua makanan yang menggunakan nutella sudah pasti enak dan menurut saya ini agak "curang".

Makanan yang saya coba terakhir adalah Choco Bear Parfait (30K). Parfait berbentuk beruang yang lucu terdiri dari es krim coklat, kaviar coklat, pannacotta coklat dan kue sponge coklat. HELP! I'm chocolate overdosed! Parfait yang ini enak banget! Setiap lapisannya benar-benar enak dan bikin siapun yang mencobanya pasti ketagihan.

Overall, saya cukup senang dengan Cake-A-Boo. Interiornya yang lucu membuat saya betah ngobrol dan duduk berlama-lama disini. Rasa makanan yang mereka tawarkan pun cukup enak meski cenderung biasa saja. Namun Cake-A-Boo jelas patut dicoba bagi semua orang yang menyukai makanan manis.

Fook Yew adalah salah satu tempat favorit saya untuk memakan chinese food. Terutama yang berada di Gandaria City selain karena lokasinya yang sangat dekat dengan rumah saya, dekorasi restoran ini juga sangat seru dan meriah. Membuat saya serasa seperti di Cina. Saya memesan Salted Fish & Chicken Fried Rice, Chicken Fillet & Tomato Sauce Baked Rice, Ni Chang Sweet & Sour Crispy Chicken dan juga Two Flavors Fook Yew Mushroom dengan Garlic Mie.

Saya suka sekali dengan nasi gorengnya. Awalnya saya kira akan terlalu asin karena mereka menggunakan ikan asin dalam masakannya ternyata saya salah. Jamur dan bihunnya juga enak. Bumbunya sangat lezat dan dimasak dengan tingkat kematangannya yang pas. Untuk baked rice-nya saya tidak terlalu suka karena baked rice nya tertutup dengan keju dan saya tidak begitu suka dengan keju. Sementara ayam asam manisnya cukup enak tapi terbilang biasa saja.

Saya mendapatkan bonus Sweet Butter Hot Bun karena memposting (follow dan mention) tentang Fook Yew di twitter. Dari penampilannya roti ini tampak sangat menggoda karena warna coklat keemasan yang menggoda, menandakan roti ini digoreng dengan sempurna. Sayang rasanya tidak semenarik penampilannya. Butter yang diberikan sedikit sekali dan tidak mengimbangi rasa dari rotinya itu sendiri. Meski begitu saya cukup suka dengan rotinya.

Saya selalu datang ke Fook Yew jika saya sedang ingin makan chinese food. Meski belum pernah mencoba semua menu yang ada, saya berani bilang mayoritas makanan Fook Yew sangat lezat.

Penasaran banget sama tempat makan yang satu ini karena setiap lewat selalu ramai dan banyak orang yang ngerekomendasiin tempat makan ini ke saya. Akhirnya sempet juga nyobain dan ternyata beneran recommended.

Saya memesan Chicken Chop Pumpkin Sauce Baked Rice, Curry Chicken Chop Nissin Ramen, Fried Prawn Dumpling with Mayonaisse dan Steamed Chicken & Prawn Dumpling. Saya jatuh cinta sekali dengan ramennya! Bumbu kari yang diberikan kaya akan rasa kari tapi tidak membuat kita eneg memakannya. Kadang ada kari yang terlalu berbumbu sehingga mencium baunya saja kita sudah eneg, tapi tidak dengan yang ini.

Dumpling yang saya pesan juga sangat lezat. Pangsit udang mayonase nya sangat garing dan enak. Mayonaise yang diberikan pun cukup banyak dan punya rasa unik, tidak seperti mayonaise yang biasa di sajikan di restoran lain.

Secara keseluruhan, seneng banget sama Hong Kong Cafe ini. Meskipun lokasinya yang ga begitu enak karena pas di depan pintu masuk mall, saya senang sekali dengan suasananya serta interiornya yang lucu. Balik lagi? Pastinya!

Umaku! Saya selalu memilih Umaku untuk makan siang yang cepat dan tentunya enak atau hanya untuk sekedar kabur dari pekerjaan sebentar karena lokasi Umaku Tebet sangat dekat dengan kantor saya. Meski kalau dihitung-hitung, Umaku termasuk mahal.

Umaku Tebet terletak di satu bangunan yang sama dengan Kopi Oey di Jl. Tebet Raya. Meskipun dari luar Umaku tampak kecil, ternyata dalamnya cukup luas. Dinding restoran yang ditutupi dengan wallpaper koran Jepang serta dekorasi khas Jepang seperti lampion, kaligrafi, dll membuat suasana di restoran ini seperti terlalu dipaksakan. Mungkin karena perabotan seperti kursi dan meja yang adaa di dalamnya tidak mendukung suasan Jepang yang ingin dimunculkan.

Pelayan yang ada sangat ramah dan membantu memilihkan makanan yang menjadi andalan  Umaku. Sayang tidak semua pelayan mereka seperti itu. Saya pernah dilayani pelayan yang cuek dan tidak paham dengan menu makanan yang ada serta lamban. Begitu pula dengan dapur mereka, seringnya makanan keluar setelah menunggu selama kurang lebih 30-45 menit. Saya pikir karena restorannya sedang ramai, tapi pernah satu kali saya datang kesini saat sepi, makanan yang keluar tetap saja lama.

Siang itu saya memesan Volcano Roll dan Chawan Mushi. Dua-duanya sangat enak. Volcano Roll memang menjadi favorit saya di Umaku. Sementara untuk chawan mushi-nya agak sedikit kurang lembut dan toppingnya diberikan terlalu sedikit. Meski begitu saya tetap tidak bisa berhenti memakan keduanya.

Dari pertama kali tau tentang tempat ini di sosial media, langsung penasaran dan ngebet banget buat ngunjungin tempat ini. Akhirnya kesampean juga buat dateng dan nyoba makanannya, setelah jalan-jalan keliling museum di kota tua Jakarta.

Dari luar keliatannya sepi dan kecil banget. Pas masuk ke dalemnya, ternyata luas dan lucu banget tempatnya!!! Restorannya terbagi jadi dua bagian, smoking dan non smoking. Saya dan teman-teman duduk di bagian non smoking. Saya gak sempet ngeliat bagian yang smoking karena lagi rame banget disana.

Interior dan desainnya super lucu pake banget! Kursinya di dominasi sama sofa panjang yang bikin pengen selonjoran karena kecapean setelah seharian jalan-jalan di kota. Pernak pernik yang ada di ruangan ini terbilang jadul tapi lucu dan bikin suasananya jadi agak tempo doeloe. Tapi yang bener-bener bikin terpana itu mural di dindingnya. Pokoknya keren! Cocok banget buat ngopi dan ngobrol berjam-jam sama teman-teman.

Menurut kabar yang beredar di sosial media, makanan yang wajib dicoba disini itu makanan ringannya. Tapi berhubung saya laper banget, saya pesan Nasi Keraton dan Lychee Ice Tea. Nasi Keratonnya terdiri dari opor ayam, sambal krecek, urap, telur balado sama orak arik tempe. Rasanya biasa aja. Bukan sesuatu yang wah banget dan bukan sesuatu yang bikin pengen balik lagi. Sementara Lychee Ice Tea nya ya standar aja sih.

Cukup seneng ada tempat makan yang keren kaya gini di kota tua dengan harga yang masih masuk akal. Sekarang gak perlu bingung-bingung lagi mau ngecharge gadget dimana setelah seharian foto-foto di kota tua.