Kopi nusantara menyajikan taste original yang kenikmatannya tak bisa dielakkan, satu diantaranya adalah Kopi Gayo. Keberadaan kebun kopi di Datarang Tinggi Gayo sebenarnya sudah dimulai pada awal kolonial Belanda kala itu yang ingin menguasai tanah Gayo, Aceh. Varietas kopi Arabika yang berasal dari dataran tinggi Gayo tersebut kemudian tumbuh subur hingga sekarang, dan bahkan menjadi komoditas ekspor kebanggaan Indonesia. Keunikan dari Kopi Gayo ini ialah cita rasanya yang cenderung tidak konsisten, sebab ketinggian dimana biji kopi ini ditanam sangat mempengaruhi taste dari kopi asal Aceh ini. Maka dari itu, yuk kenali lebih jauh jenis-jenis Kopi Gayo yang paling populer dan sesuai dengan taste lidah kamu!
sumber: pinterest.com
1. Bergendal
Kopi Bergendal adalah varietas kopi Arabika yang ditanam
dari perkebunan Bener Meriah, Aceh. Varietas bergendal tumbuh di ketinggian
1.200 sampai 1.500 mdpl dan sangat rentan terhadap penyakit karat daun, namun
varietas ini punya kualitas biji kopi yang sangat baik. Bahkan rasa dan
aromanya juga sangat disukai oleh para penikmat kopi. Kata bergendal sendiri
berasal dari Bahasa Belanda yakni Berg (gunung) dan Dal (lembah). Sehingga oleh
masyarakat Gayo biasa menyebutnya "Bergendal". Taste yang dihasilkan
oleh kopi Bergendal adalah fruity, herbal, spicy, low acidity, full body, dan
long aroma after taste.
2. Rambung
Kopi Rambung adalah varietas kopi Arabika yang memiliki biji
paling besar di antara jenis kopi Arabika lainnya yang ditanam di tanah Gayo. Buahnya
pun besar dan panjang. Selain itu, kopi Rambung juga menjadi varietas tertua di
dataran tinggi Gayo yang sudah mulai sulit dijumpai. Hal ini dikarenakan
pertumbuhan kopi Rambung yang begitu pesat, sehingga memerlukan lahan yang
cukup besar untuk membudidayakan tanaman ini.
3. Sidikalang
Varietas Sidikalang mempunyai kualitas biji kopi yang sangat
bagus. Bahkan menurut info yang didapat, kopi Sidikalang juga amat disukai oleh
konsumen di luar negeri sehingga tak heran kalau permintaan ekspornya begitu
tinggi akan varietas kopi arabika ini. Kopi sidikalang tumbuh di ketinggian
1.500 mdpl. Sama seperti varietas Bergendal, kopi Sidikalang juga rentan
terhadap penyakit karat daun walaupun ditanam di dataran tinggi yang sejuk dan
dingin. Meski begitu, varietas Sidikalang punya masa hidup tanaman yang sangat
Panjang jika dirawat dengan proses budidaya yang benar.
4. Lini Ethiopia
Lini Ethiopia merupakan varietas kopi Arabika yang pertama
kali masuk ke Indonesia pada tahun 1928. Daerah yang pertama kali mengembangkan
budidaya tanaman ini adalah Aceh. Varietas Lini Ethiopia kemudian mulai dibudidayakan
di kawasan lainnya di Sumatera dan Flores. Kopi Arabika Linie Ethiopia pada
dasarnya punya cita rasa yang berbeda-beda dan beragam tergantung dimana ia
ditanam. Namun kopi Lini Ethiopia punya karakter rasa yang begitu menawan jika
diolah secara basah. Biasanya tanaman ini tumbuh di ketinggian 1.400 mdpl.
5. Tim Tim Arabusta
Varietas Tim Tim Arabusta biasa dikenal juga dengan nama varietan Hybrido De Timor. Varietas ini merupakan persilangan antara kopi Arabika dan kopi Robusta yang ditanam pertama kali di Timor Timur pada tahun 1978. Itulah mengapa varietas ini diberi nama "Tim Tim Robusta". Barulah pada tahun 1980-an varietas ini kemudian dibawa ke dataran tinggi Aceh dan dibudidayakan disana. Varietas kopi Arabika ini mempunyai mutu yang sangat baik, namun kurang diminati oleh konsumen luar negeri. Meski begitu, penikmat kopi tanah air masih tinggi peminatnya akan permintaan kopi Tim Tim Arabusta ini.
Itu dia jenis-jenis Kopi Gayo yang paling populer dan wajib diketahui. Setelah membaca artikel ini, teman kuliner sudah tau mana kopi yang sesuai dengan selera kamu? Untuk lebih memastikannya lagi, ada baiknya teman kuliner jalan-jalan ke coffee shop rekomendasi dari PergiKuliner yang sudah dirangkum di bawah ini!