Mengenal Banchan, Makanan Pendamping Khas dari Korea

21 Januari 2021 | 0 Komentar

Buat kamu penggemar makanan Korea tentunya udah nggak asing lagi dengan banchan alias lauk pauk pendamping khas dari Korea. Banchan sudah menjadi tradisi dalam adat kuliner Korea. Pada setiap meja makan, selalu ada minimal tiga jenis banchan yang tersaji. Banchan dihidangkan dalam porsi kecil di atas piring kecil yang harus habis dalam sekali makan. Semakin formal suatu jamuan makan, semakin beragam pula banchan yang disajikan. 

Keluarga Korea pada umumnya memasak banchan dalam jumlah yang banyak untuk disimpan dalam kurun waktu tertentu, terutama jenis acar seperti kimchi. Mereka biasanya menyimpan banchan dalam wadah kedap udara yang disimpan dalam lemari es. Untuk orang-orang yang sibuk atau mereka yang tinggal sendirian, banchan siap saji bisa dibeli di supermarket dalam ukuran gram, kemasan kecil, dan juga kalengan. Salah satu banchan yang paling populer di Indonesia adalah kimchi. Selain itu, ada berbagai macam banchan yang biasa disajikan di Korea. Apa aja?


1. Kimchi


Sumber : Koreanbapsang.com


Kimchi adalah berbagai jenis sayuran yang difermentasi. Kimchi yang paling terkenal adalah kimchi sawi putih (baechu kimchi). Selain itu ada nabak kimchi yakni kimchi sawi putih beserta lobak yang lebih berair dan juga dongchimi atau kimchi sayuran tanpa cabai. Tersedia pula geotjeori alias kimchi sawi putih yang masih baru dan belum terfermentasi, ggakdugi atau kimchi dari lobak yang dipotong seperti kubus dan berbumbu cabai, dan juga oi sobak-i, kimchi dari mentimun dengan cabai dan daun bawang.


2. Namul


Sumber : Maangchi.com


Namul adalah sayuran yang ditumis atau direndam dengan bumbu seperti minyak wijen, garam dapur, cuka, bawang putih, daun bawang, bubuk cabai, atau kecap asin. Namul yang sering disajikan dalam keluarga-keluarga di Korea adalah kongnamul yang terbuat dari tauge dengan campuran minyak wijen, sigeumchi-namul atau bayam yang dipadukan dengan minyak wijen, bawang putih, serta kecap asin, dan juga miyeok-muchim alias rumput laut atau wakame yang dicampur dengan cuka, gula, dan garam dapur. Selain itu, ada juga mu-saengchae/mu-chae atau sejenis asinan dari lobak yang diiris kecil-kecil dan diberi cuka, gula, garam dapur, dan cabai, serta gosari-namul atau tumis pucuk pakis.


3. Jorim


Sumber : Pressablecdn.com


Jorim adalah sebutan untuk makanan yang dimasak dengan saus. Beberapa jenis jorim yang sering ditemui yaitu dubu-jorim atau tahu yang ditumis dengan saus berupa campuran kecap asin, minyak wijen, bawang putih, dan daun bawang serta jang-jorim alias daging dan hati sapi yang dimasak bersama kecap asin dan telur ayam atau telur puyuh rebus.



4. Jeon


 Sumber : Koreanbapsang.com


Jeon adalah sebutan untuk berbagai jenis makanan yang digoreng di atas wajan. Salah satu jenis jeon yang paling terkenal adalah buchimgae yang terbuat dari adonan tepung terigu dan sayuran yang digoreng tipis seperti panekuk. Selain itu ada juga pajeon atau panekuk isi daun bawang yang mana bisa dibuat tanpa tepung terigu, hanya telur ayam dan daun bawang saja. Jenis jeon yang lainnya adalah kimchijeon atau panekuk dengan kimchi yang sudah masam, gamjajeon atau panekuk kentang, saengseon jeon atau potongan goreng ikan yang dibalut kocokan telur, dan donggeurang ttaeng atau perkedel yang terbuat dari tahu, daging, dan sayuran.


Nah, itulah beragam jenis banchan alias makanan pendamping khas dari Korea. Fyi, banchan yang disajikan di restoran Korea kebanyakan bisa diisi ulang secara gratis! Jadi, kalau kamu pengen tambah banchan, jangan takut karena kamu tidak perlu merogoh kocek lagi untuk mendapatkan banchan favoritmu. Dan buat kamu yang kepingin makan makanan Korea, bisa mampir ke restoran Korea di Jakarta rekomendasi Pergikuliner di bawah ini ya!

Oppa Korean Food Cafe

Jjang Korean Noodle & Grill

Born Ga

Noodle King

Dookki


Topik artikel ini: