Siapa yang suka makan cincau? Cincau merupakan salah satu kuliner khas Indonesia yang sering dijumpai dalam dessert dingin atau makanan penutup karena rasanya yang menyegarkan. Ada dua jenis cincau yang beredar di pasaran, yakni cincau hitam dan cincau hijau. Keduanya ini memang bisa dibedakan dengan mudah karena warnanya yang berbeda. Meski demikian, banyak orang masih saja mengira kalau kedua jenis cincau ini sama saja alias yang membedakannya hanya segi warna tampilannya saja. Padahal cincau hitam dengan cincau hijau tak hanya berbeda dari tampilannya saja, tapi tekstur dan rasanya pun berbeda karena dibuat dari bahan yang berbeda. Untuk lebih jelasnya lagi, Teman Kuliner bisa melihat perbedaan cincau hitam dengan cincau hijau di bawah ini!
Sumber: Detik.net.id
Bahan Pembuatan
Kedua jenis cincau ini sangatlah berbeda dari segi bahan pembuatannya. Untuk cincau hijau sendiri terbuat dari daun tanaman rambat Cylea Berbata Myers dan tanaman perdu Premnaoblongifolia. Sedangkan untuk cincau hitam bahan utama pembuatan cincau hitam dibuat dari daun tanaman Mesonapalustris atau yang lebih dikenal dengan sebutan daun janggelan. Dengan bahan utama yang berbeda inilah, rasa dan teksturnya akan membuat cincau hitam dengan cincau hijau menjadi tak sama.
Cara
Pembuatan
Meski namanya sama-sama cincau, tapi cincau hitam dengan cincau hijau punya cara pembuatan yang berbeda. Cara pembuatan cincau hijau lebih simpel. Untuk membuatnya, kita perlu memeras daun Cylea Berbata Myeres yang sudah dicuci dan direndam air matang. Peras daun cincau tersebut dan saring untuk mendapatkan sarinya. Ampasnya bisa dibuang sementara air sarinya dibiarkan begitu saja selama beberapa jam hingga teksturnya agak mengeras.
Sedangkan untuk cara pembuatan cincau hitam terbilang cukup rumit karena daun harus dikeringkan terlebih dahulu baru kemudian direbus bersama merang hitam. Inilah yang membuat warna cincau menjadi hitam pekat. Setelah direbus hingga mendidih, masih ada proses lainnya. Hasil rebusan akan disaring lalu ditambahkan air dan pati tapioka lalu rebus kembali hingga mendidih. Barulah setelah itu cincau dicetak dan didinginkan hingga mengeras.
Berhubung cincau hitam
proses memasaknya hingga dua kali, maka daya tahannya lebih lama dan tidak
mudah basi jika dibandingkan dengan cincau hijau.
Sumber: Twitter.com
Tekstur dan
Rasa
Untuk tekstur dan rasa dari cincau hitam dan cincau hijau ini sangatlah berbeda. Untuk tekstur dari cincau hitam cenderung lebih lembut dan mudah hancur sehingga kita tidak bisa mencetaknya. Oleh karena itu, ketika akan mengambilnya, Teman Kuliner harus menyendoknya. Berbeda dengan cincau hitam yang teksturnya lebih padat dan kenyal. Berhubung teksturnya padat, cincau hitam ini bisa dipotong-dipotong atau dicetak sesuai selera. Biasanya potongan yang paling sering dijumpai adalah potongan dadu kecil-kecil.
Untuk rasa dari cincau hitam dan cincau hijau ini juga ada perbedaan. Cincau hijau cenderung nemiliki rasa yang hambar tapi ada sedikit rasa pahit dan aromanya seperti aroma daun hijau. Lain halnya dengan cincau hitam yang hanya memiliki rasa hambar saja.
Penggunaan
dalam Kuliner
Perbedaan yang terakhir dari cincau hitam dengan cincau hijau bisa dilihat dari segi penggunaannya dalam kuliner. Untuk cincau hitam, berhubung teksturnya padat dan bisa dipotong sesuka hati, cincau hitam bisa dicampurkan pada aneka dessert khas Indonesia seperti pada es campur, es doger, hingga campuran pada es kopi susu. Lain halnya dengan cincau hijau yang disajikan khusus menjadi es cincau karena teksturnya yang mudah hancur. Biasanya, cincau hijau ini akan disajikan bersama dengan es serut, sirup merah atau gula merah, dan susu kental manis.
Teman Kuliner sudah paham kan tentang perbedaan cincau hitam dengan cincau hijau. Jadi, mulai sekarang jangan sampai salah mengenalinya lagi ya.
Sekarang, waktunya untuk cari dessert dan minuman manis seperti es cincau. Nah, kalau Teman Kuliner mau cari kedai minuman yang enak, bisa cek di bawah ini ya!