Selai dan Spread, Sama-sama Olesan Roti Tapi Apa yang Membedakannya?
Suka makan
roti? Roti menjadi sumber karbohidrat yang sangat digemari oleh masyarakat
Indonesia selain nasi. Biasanya roti disantap dengan menggunakan olesan
mentega, meises, keju parut, selai, spread, dan lain sebagainya. Tapi tahukah
kamu apa perbedaan dari selai dan spread? Selai dan spread merupakan olesan
roti yang paling banyak digunakan. Keduanya sama-sama dijual dalam bentuk
toples. Tapi tahukah kamu kalau kedua jenis olesan roti ini ternyata berbeda
satu sama lain, baik itu dari segi tekstur dan proses pembuatannya. Lantas apa
perbedaannya?
Sumber : Simplygluten-free.com
Masyarakat Indonesia terbiasa mengenal olesan roti yang dijual dalam toples dengan nama selai atau jam. Sebut saja selai strawberry, selai cokelat, selai kacang dan lain sebagainya. Pada dasarnya, selai terbuat dari campuran dasar air atau water base dan buah-buahan yang dimasak hingga tekstur buah menjadi lembut lalu ditambahkan dengan gula dan petcin sehingga ada campuran rasa asam buah alami dan juga manis. Setelah dibuka, selai biasanya hanya tahan hingga 3 bulan lamanya sehingga kamu harus menyimpannya dalam suhu sekitar 20 derajat celcius.
Sumber : Pergikuliner.com
Sedangkan spread bisa tahan disimpan dalam suhu udara hingga 30 derajat celcius. Selain itu spread juga akan menjadi agak keras jika disimpan di kulkas karena spread terbuat dari bahan dasar minyak atau oil base sehingga memiliki tekstur yang lebih kental dan padat jika dibandingkan dengan selai. Cita rasanya juga lebih creamy dan legit. Beberapa jenis spread yang terkenal di dunia adalah peanut spread, chocolate spread, cheese spread, dan masih banyak lagi.
Jadi sekarang kamu bisa membedakan kan antara selai dan spread? Jangan keliru lagi ya teman PergiKuliner. Nah jika kamu ingin segera menyantap roti-roti tersebut, mampir saja ke salah satu tempat makan yang ada di bawah ini ya!