Soun vs Bihun, Apa Sih Perbedaannya?
Soun dan bihun, secara
kasat mata keduanya sekilas tampak sama dengan warna putih bening dan tekstur
yang kenyal. Soun dan bihun sangat sering dijadikan campuran bahan masakan
berkuah seperti sup atau soto. Teksturnya yang lebih licin dibanding mie ini
membuat keduanya sangat digemari banyak orang. Tak hanya dijadikan campuran
bahan masakan berkuah, soun dan bihun kadang kamu temui dalam isian camilan
seperti dumpling atau dimsum, pastel, dan lain sebagainya. Meski keduanya
terlihat sama, tapi keduanya ini ternyata sangat berbeda loh guys. Jika kamu
perhatikan dengan seksama, tekstur dan warna keduanya sangat berbeda karena
terbuat dari bahan baku yang berbeda. Ingin tahu lebih lanjut saja
perbedaannya? Mari kita lihat!
Bihun (Sumber: pergikuliner.com)
Bahan Baku Pembuatan
Soun terbuat dari bahan baku pati seperti kacang hijau, umbi-umbian (kentang, ubi jalar, singkong), sagu, dan aren. Pati yang menjadi bahan baku dicuci terlebih dahulu hingga bersih lalu diberi larutan pemutih, setelah itu baru dicuci kembali hingga bersih. Pati yang sudah dicampur air ini kemudian dimasak hingga menjadi adonan bubur kental lalu dimasukkan dalam mesin ekstruksi untuk menghasilkan lembaran-lembaran soun. Soun basah kemudian dikeringkan atau dijemur lalu dikemas dengan cara terlipat seperti sarang burung.
Sementara bihun terbuat dari bahan baku tepung beras sehingga sering disebut juga dengan nama rice vermicelli atau rice noodles. Tak jauh berbeda dengan soun, bihun dibuat dengan mencampur adonan tepung beras dan air yang diaduk dan dimasak menjadi satu. Bihun tak memerlukan larutan pemutih sehingga warnanya lebih putih kusam dibanding soun yang memiliki warna putih bening yang lebih cerah. Setelah selesai dimasak, bihun dimasukkan dalam mesin ekstruksi untuk dibentuk kemudian dijemur hingga kering. Bihun dijual dalam bentuk lembaran yang lebih besar daripada soun.
Soun (Sumber: pergikuliner.com)
Tekstur
Saat masih mentah, soun memiliki tekstur yang lebih padat dan kuat dibanding bihun yang mudah rapuh atau patah. Saat sudah matang, soun memiliki warna bening seperti kaca dengan tekstur yang sangat kenyal dengan permukaan yang lebih licin dibanding dengan bihun yang memiliki tekstur lebih kesat dan lebih padat dibanding soun. Perbandingan tekstur keduanya ini membuat waktu memasak soun dan bihun jadi berbeda.
Soun dan bihun bisa dimasak dengan cara direbus atau hanya diseduh dengan air mendidih. Hanya saja waktu memasak keduanya ini berbeda. Soun membutuhkan waktu memasak yang lebih singkat yakni sekitar 10 menit. Sementara bihun membutuhkan waktu dua kali lipatnya yakni sekitar 20 menit karena tekstur bihun cenderung lebih padat sehingga lebih lama matangnya. Soun yang dimasak terlalu lama akan mengembang sedangkan bihun yang terlalu dimasak teksturnya akan lembek.
Soun memiliki cita rasa yang lebih hambar dibanding dengan bihun. Saat dimasak dan dicampurkan dengan bahan lainnya, soun akan menyerap kaldu dan cita rasa bahan-bahan makanan yang dimasak bersamanya sehingga cita rasa soun tergantung dari apa saja bahan pendampingnya.
Penasaran jadi ingin mencoba sendiri perbedaannya? Yuk santap soun dan bihun yang ada di tempat-tempat berikut ini!