Logo Ringkasan PergiKuliner Logo Ringkasan PergiKuliner

Tak Hanya Satu, Ini Dia Ragam Jenis Yakitori si Sate Khas Jepang!

List Artikel
21 Juni 2018 | 0 Komentar
Jika Indonesia punya sate, Jepang punya yakitori yang merupakan kuliner yang ditusuk dan dimasak dengan cara dibakar. Meski sama-sama ditusuk dan dibakar, tapi keduanya memiliki cita rasa yang sangat berbeda karena dibuat dengan bumbu yang berbeda. Sate diberi bumbu khas Indonesia dengan siraman bumbu kacang, sementara yakitori diberi olesan saus yang terbuat dari kecap asin, kecap, mirin, sake, dan jahe. Bagi kamu yang suka makan yakitori, tahukah kamu kalau kuliner Jepang ini punya banyak ragam. Ini beberapa ragam jenisnya!

1. Negima

Sumber: food.detik.com

Negima merupakan salah satu jenis yakitori yang paling populer, baik itu di Jepang maupun di Indonesia. Negima terbuat dari potongan daging ayam (bisa bagian dada atau paha) yang ditusuk dan di sela-sela bagiannya diberi irisan daun bawang dengan bentuk potongan yang sama. Daun bawang ini bisa membuat aroma daging ayam jadi lebih wangi dan cita rasanya jadi lebih berbeda. 

2. Hatsu

Sumber: instagram.com

Hatsu merupakan yakitori yang terbuat dari jantung ayam. Berbeda dengan negima yang memiliki tekstur empuk, hatsu justru bertekstur kenyal dan padat. Ditambah lagi bagian jantung ayam ini punya lemak yang lebih banyak sehingga membuatnya memiliki cita rasa yang lebih gurih. Hatsu memiliki bentuk seperti kerucut karena bagian dalam jantung ayam dibalik sebelum ditusuk dengan tusuk sate. 

3. Sunagimo

Sumber: kevineats.com

Suka makan bubur ayam dengan sate ampela? Di Jepang, ada yakitori yang terbuat dari ampela ayam, yakni sunagimo. Perbedaannya dengan sate ampela asal Indonesia adalah cita rasanya. Sate ampela Indonesia biasanya direbus dengan bumbu kuning terlebih dahulu sedangkan sunagimo dibumbu dengan kecap asin serta garam dan merica saja sebelum dibakar. 

4. Reba 

Sumber: gurunavi.com

Kalau ada yakitori yang terbuat dari ampela, pasti ada yakitori dari hati ayam juga karena keduanya pasti tidak akan terpisahkan. Yakitori yang menggunakan hati ayam ini dinamakan dengan reba. Meski dari luar terlihat sangat padat, tapi saat digigit tekstur reba sangat lembut dan empuk. Tak berbeda jauh dengan sunagimo, reba juga dibumbui dengan bumbu yang sama simpelnya.

5. Torikawa

Sumber: ringofcolour.com

Ternyata bukan orang Indonesia saja yang suka menyantap sate kulit ayam, tapi orang Jepang juga suka sate kulit ayam yang sering dijuluki dengan nama torikawa. Torikawa terbuat dari kulit ayam yang sudah direbus lalu dibumbui dan dibakar hingga teksturnya jadi lebih garing. Bagian kulit ayam yang sering digunakan untuk torikawa adalah bagian leher ayam yang punya lemak lebih banyak sehingga rasanya jadi lebih gurih dan lezat.

6. Nankotsu

Sumber: thehungruox.com

Berbeda dengan jenis yakitori di atas yang sudah familiar dengan lidah orang Indonesia, nankotsu merupakan yakitori yang terbuat dari tulang lunak yang ada di persendian maupun dada ayam. Nonkotsu hanya memiliki sedikit daging sehingga lebih terasa tekstur kenyal dan renyah dari tulang lunak. Nankotsu sangat bermanfaat bagi kulit karena mengandung banyak kolagen.

7. Tsukune

Sumber: pergikuliner.com

Terakhir ada tsukune yang sekilas mirip dengan bakso bakar. Tsukune merupakan yakitori yang terbuat dari daging ayam yang digiling lalu dibumbui dan dibentuk bulatan kecil kemudian ditusuk dan dibakar. Saat masih dibakar, tsukune diolesi dengan saus olesan yang terbuat dari campuran sake dan kecap asin. Biasanya dalam satu tusuk hanya terdapat tiga bulatan saja. 

Ternyata ada banyak sekali bukan jenis-jenis yakitori. Nah, di Indonesia kamu bisa lho nemuin aneka yakitori tepatnya di tempat-tempat rekomendasi PergiKuliner di bawah ini. Jadi, kamu nggak perlu jauh-jauh ke Jepang ya!

Toridoll Yakitori

Foto Toridoll Yakitori
Foto Toridoll Yakitori
Foto Toridoll Yakitori

Yakitori Box

Foto Yakitori Box
Foto Yakitori Box
Foto Yakitori Box

Tomio Japanese Izakaya

Foto Tomio Japanese Izakaya
Foto Tomio Japanese Izakaya

Naka NakaYa

Foto Naka NakaYa

Topik artikel ini:
0 Komentar
[ ... ]

Bagaimana ringkasan ini menurut pendapatmu?