Suka nonton drama Korea? Bagi Teman Kuliner yang sering nonton drama Korea pastinya pernah melihat adegan menyantap salah satu kuliner khas Korea, salah satunya adalah sujebi. Mungkin beberapa di antara Teman Kuliner tidak terlalu mengenal sujebi karena nama kuliner ini terbilang cukup asing jika dibandingkan dengan tteokpokki, kimbab, hingga jjajangmyeon. Tapi sebenarnya jika Teman Kuliner melihat tampilannya pasti akan terasa tidak asing karena memang kuliner ini juga sering muncul di drama Korea.
Sujebi (수제비) merupakan jenis kuliner berkuah yang paling sering disantap saat musim gugur dan dingin karena selalu disajikan dalam keadaan hangat sehingga bisa membuat badan kita terasa lebih hangat setelah menyantapnya. Kuliner ini bisa disantap sebagai menu sarapan, makan siang, hingga makan malam. Sujebi punya rasa yang gurih asin dengan tekstur kenyal. Terlepas dari rasanya, sujebi ini ternyata memiliki beberapa keunikan tersendiri. Coba langsung kita lihat bersama yuk uniknya sujebi ini!
Sumber: Idntimes.com
Dijuluki Sebagai Mie Sobek Ala Korea
Keunikan yang pertama adalah julukan dari sujebi. Kuliner ini punya sebutan mie sobek ala Korea. Mengapa disebut mie sobek? Bukan tanpa alasan mengapa sujebi dijuluki sebagai mie sobek ala Korea karena penamaan ini diambil dari cara membuatnya. Sujebi dibuat dengan cara menyobek-nyobek adonan mie dan memasukkannya ke dalam panci untuk direbus. Jadi tidak dibuat dengan cara digiling dan dibentuk panjang-panjang seperti mie pada umumnya. Berhubung dibuat dengan cara disobek-sobek dengan tangan, maka hasilnya tidak akan sama satu sama lain. Mie sobek ala Korea ini punya tampilan seperti adonan yang tercabik-cabik.
Meski demikian, rasanya sangat lezat, kuah dari sujebi sangat gurih, sementara tekstur dari adonan sujebi yang sudah matang akan terasa sangat kenyal tapi lembut saat masuk ke dalam mulut. Selain dijuluki dengan nama mie sobek ala Korea, sujebi juga dijuluki dengan nama hand torn noodle soup atau sup mie sobek tangan.
Sumber: Klimg.com
Sudah Ada Sejak Dinasti Goryeo
Jika
menilik dari sejarah perkulineran Korea, sujebi sudah ada sejak jaman Dinasti Goryeo
yakni sekitar tahun 935-1392. Meski sudah ada sejak jaman Dinasti Goryeo, tapi
pada masa itu nama sujebi belumlah dikenal. Baru pada awal jaman periode Dinasi
Joseon, nama sujebi baru mulai dikenal. Nama sujebi diambil dari kata "su" yang
artinya tangan dan "jeob" yang artinya lipat karena pada masa tersebut, sujebi
dibuat dengan cara melipat-lipat adonan, barulah saat akan dimasukkan ke dalam
panci yang sudah berisi air mendidih, adonan akan disobek-sobek.
Dikenal Sebagai Kuliner Rakyat
Pada awal masa kemunculannya, sujebi lebih banyak dikonsumsi oleh rakyat, bukan kaum bangsawan. Sujebi kerap kali dijadikan sebagai kuliner alternatif oleh para petani saat persediaan beras sudah habis. Bahan dasar pembuatan sujebi memang sangat mudah didapat dan murah karena hanya menggunakan tepung gandum dan air. Sedangkan untuk kuah kaldunya hanya menggunakan ikan teri dan kelp atau rumput laut.
Untuk bahan pelengkapnya bisa berupa sayur-sayuran seperti timun Jepang,
kentang, telur, hingga kimchi. Intinya bahan pelengkap yang digunakan bisa
beragam tergantung dari persediaan bahan yang ada saja. Hingga saat ini, sujebi
juga masih dikenal sebagai kuliner rakyat karena memang dijual dengan harga
yang sangat terjangkau sehingga dapat disantap oleh semua kalangan masyarakat.
Terlihat unik bukan, mie sobek ala Korea di atas? Buat Teman Kuliner yang ingin menyantap aneka kuliner khas Korea yang ada dalam drakor seperti tteokpokki, ramyun, kimbab, Korean BBQ, dan lain sebagainya, mampir saja ke salah satu restoran Korea yang ada di bawah ini!