Carolin Lim

Jor2an pesen ini selagi ada promo. Poin plus untuk ilustrasi logonya yang cucok meongg uwu

RASA: 3/5
Wanginya semerbak, bantalan martabaknya ngga tebel-ngga tipis, ngga se-berminyak martabak lain, tekstur tengahnya lembut dan kulit pinggirannya renyah 👌 Sayang perut gentong gw ga kenyang dengan fillingnya yang seiprit :(
Ada taburan kacang, coklat dan keju diatasnya. Di dalamnya sendiri, kacangnya pas, tp coklat dan kejunya kurang banyak, ngga tersebar rata dan potongan paling pinggir hampir ngga ada filling. Ketika dimakan, yang lebih berasa adalah bantalan martabaknya ketimbang fillingnya. Taste jd sedikit hambar. Semoga next time fillingnya dibanyakin utk monster2 seperti gw yesss.

PACKAGING: 3/5
Packagingnya bagus, ikonik, tp bahannya sedikit kempot pas nyampe di tangan gw krna uap panas martabaknya ketransfer ke boxnya :( Sygnya jd rentan berminyak, dan karena bahannya ga tahan air, jadinya mudah rusak. Semoga stelah tambah suksess packagingnya juga bisa diganti dgn yg foodgrade, degradable, tapi tetap tahan air/minyak (or at the very very least, tnggu martabaknya adem dlu baru di settle dalam box ya pak)

Repurchase? Only when in dire need. Ada tetangga pinggiran yg lebih superior.
But I won't stop you from trying! Give them a chance.

RASA: 2.4/5
Menu: New Zealand Tenderloin Steak with Mashed Potato (medium-well)
Plating: Sangat biasa ~
Daging: temperatur pas, daging tebal, tekstur cukup kenyal, juicy, seasoningnya hanya sedikit dan ngga meresap.
Dressing: seperti hanya saus tomat (?) Underwhelming untuk harganya yang tinggi
Mashed Potato: kurang seasoning, masih ada beberapa chunk potatoes yang kurang halus.
Side vegetables: colorful, segar, tapi kurang dressing. Bisa bikin sendiri di rumah.

Beberapa temen ada yg pesan local meat. Tekstur dagingnya lebih kasar dan alot sampai sulit dikunyah (yang akhirnya ga dimakan smp habis )
Rekanan lain ada yg nyobain lava cakenya. Temperatur kurang pas, fillingnya jd lebih padat dr yg seharusnya. Coklat balok masih lebih better?

Comparison: masih ada banyak restoran penyedia steak lain yang jauh lebih murah, namun penyajian makanannya jauh lebih menarik dan rasanya jauh lebih enak.

Waaaayyyy overpriced, but doesn't taste like it should.

SUASANA & HYGIENE: 4/5 ❤
Pertama kali ngeliat logo Abuba, first impressionnya adalah: "gw sering liat logo kayak gini. Kayak logo tempat makan orang tua." Terus mulai belaga ngejudge kalau ini 3B: bland, boxy, boring. Masuk restorannya juga belom.

Trus begitu masuk, it's the COMPLETE opposite. Tempatnya didekor dengan baik, lighting nya warm, interiornya nyaman dan enak di mata. Fasilitas, mulai dari parkiran, tempat duduk, hingga WC - semuanya kinclong, dijaga dgn baik. Jatuh sejatuh2nya cinta. ❤

SERVICE: 4/5
Kita makan di lantai 3 yang sepi kehidupan, sepi waitress juga, tapi sekalinya ada, waitress yg melayani lumayan sigap dan atentif. Waktu tunggu antar pesanan ngga lama. Overall, service is nice!

Rumah makan besutannya Eka Gustiwana & Yessiel Trivena. Check out their IG, daridulu ngefans banget sama karya2nya Eka di yutubb

RASA: 3/5

Crispy Beef Steak: dgn harga dibawah 40rb, dagingnya enak, teksturnya kenyal non-alot, kebantu sama balutan tepung garingnya. Kurang bercita rasa, seasoning daging minimum, tidak ada wangi semerbak. Tapiiii kentang gorengnya plussssplus karena renyah dan asinnya pas. Vegetable juga seger n bersih meski tanpa dressing. Untuk harga yg hopeng banget sama kantong, ini bukan yg terenak tapi bukan yg ter-ga enak juga. Cukup buat ngisi usus yg kopong

Party Snacks: Nuggetnya keliatan mateng, tapi tengahnya dingin :') Not cooked properly. Sementara itu, sosis, otak2 dan kentang gorengnya masih oke. Overall, underwhelming untuk harganya.

SUASANA: 4/5
Adem, berAC, berwifi, bercolokan, nyaman dan spacy Sukaa banget sama interiornya. Dekor yang dipakai bagus dan bersih. Apparently ada lantai 2nya, tapi hanya buka ketika ada reservasi aja.

PELAYANAN: 2/5
Sisi pemakluman: kita dtg di jam makan siang hari jumat, dimana tim dapurnya masih pd jumatan. Needless to say, it's a very long wait. Waitress yang melayani hanya 1 org saat jumatan, dan itu perempuan. Ramah dan baik, tapi kurang sigap dan blm inisiatif memberi penegasan untuk ekspektasi waktu tunggunya.
Setelah selesai makan, banyak staff yg lounging dan ngobrol di belakang counter. Not a pretty good sight when there's a customer around, but still forgivable.

Overall impression:
Worth it untuk dibela2in dateng dari luar kota? Nope.
Worth it untuk disamperin selagi lewat jalanan grogol? Masih oke.

WHAT I LIKE:
+ Rasa makanannya. FIX demen banget sama Salted Egg Crispy Chicken nya yang udah gw pesen entah berapa puluh kali di Grabfood Asin dan wanginya pas, saus telor asinnya enak, dan bayam crispy nya membuat dia jauh lebih mencolok dibanding ricebox dan ricebowl brand lain. Beef Gyudon nya juara bangett. Saucy, juicy dan irisan dagingnya halus. Good balance of flavors and texture; left me craving for more!
+ Homey interior decor, dan ambience yang bikin nyaman. Tp volume lagu yang disetel menyaingi volume live music di late night bar, jd kalau mau ngobrol kudu digas dikit suaranya.
+ Packaging (for takeaway). Tipe boxnya sendiri simpel, tapi desain ga abal2 cetak 1 sisi, melainkan seluruh sisi didesain juga. Again, this sets it apart from its competitors.

WHAT I DON'T LIKE:
- Kaki dan tangan gw jadi tempat silaturahmi puluhan nyamuk :') semoga bisa segera dikondisikan biar gw ga dikit2 garuk paha pas lagi sok2an ngobrol ama org penting
- Buat yg bawa mobil mungkin agak susah nyari tempat parkir. Kita dateng kesini sekitar jam 11 malem dan parkirnya harus di klinik Tomang (?)

All in all: SUER, MAKANANNYA JUARA BINGGO.
Will I repurchase? Definitely.
But will I return to this restaurant? Big fat nope.

I'd rather just order a delivery

WHAT I LIKE:
+ Konsep tempat makan yang apik: desain interiornya baik; selain meja berkursi standar, ada meja untuk duduk lesehan dan ada meja bersofa. Ambience yang hangat kebantu banget sama lighting dan lagu yg diputar. Interior decor nya homey, enak di mata. Not much space to move around, but they did a good job in fitting everything inside.
+ Pelayanan yang top-notch: ramah, sigap dan atentif. Ada pemberian form survey setelah dine-in.
+ Rangkaian menu yang didesain dgn bagus, banyak pilihan - bahkan mungkin terlalu banyak pilihan, which can be both a good and a bad thing in such a small kitchen.

WHAT I FIND DECENT:
- Rasa makanan yang agak underwhelming setelah first impression yg bagus bgt Tetep enjoyable untuk dimakan karena padu-padanan bumbu nya yang kaya, jadi ngga bosen nyicipinnya, tapi ngga terlalu banyak yg berkesan karena rasanya kurang pas. Nasi Bakul Telor Asinnya biasa aja. Nasi Goreng Remboelan nya berwangi asap, dan meskipun banyak campuran bahan dan bumbu, rasanya kurang flavorful karena hanya wangi asap dan rasa sayurnya aja yang dominan. Aftertastenya kurang enak di lidah. Beberapa menu seperti Udang Garing nya renyah, tapi banyak minyak di dalamnya, jadi tekstur udangnya sendiri jadi kelibas, dan tenggorokan kita kena imbas dr minyak yg kurang bagus. Maybe it'll be different with the desserts, ada banyak menu dessert yg belum kita icip (dan keliatannya menggugah selera semua, kayak martabak dan roti panggangnya), so we'll give it a try later.
- Kebersihan restorannya. Beberapa piring dan utensil masih berminyak. Dari restorannya sendiri semuanya terlihat lumayan bersih.

WHAT I DISLIKE: Gaada! Mayan suka sama restoran ini. Tp semoga kualitas menu makanan yg direcommend bisa ditingkatkan lagi dari segi olah rasa nya.

Will I come back? Yes, buat kalau2 ada acara temu semi-formal atau sekedar makan bareng keluarga dan temen.

But will I recommend it? No. Remboelan hanya menang di ambience, mood set-up, dan desainnya. Ada banyak tempat makan lain yang harganya lebih murah namun menawarkan rasa yang lebih nendang dan berkesan di lidah. Semoga bisa dikembangkan lagi!

FYI, Re.Juve itu singkatan dari bahasa inggris "rejuvenation", yg berarti monggo google translate dewe.

Purchase flow nya: pilih varian yg sudah dibotolin, lalu bayar. Ga ada yg namanya tuh buah ama sayur diperes on the spot, macem kang jus buah. Jadi ga banyak yg bsa dikomen selain packaging, hygiene, dan rasa minumannya sendiri.

RASA: 4/5
Varian yg gw beli: Asian Green, Classic Green dan We.Glow. Konon katanya, ketiganya ada kandungan sayurnya. Yg awalnya gw pikir nih minuman pasti rasanya pahit, eneg, bertekstur dan dipenuhi wewangian mistis, ternyata 180° terbalik = bener2 hanya air sari aja, tapi rasanya enak, segar, ada rasa manis yg well-balanced, dan wanginya bikin lu mensugesti diri lu sendiri bahwa oh yes i believe yg gw minum ini adalah sari timun dan bayam asli. Kombinasi ingredientsnya pas dan ga saling overpowering. Tasted really, really nice. Oh dan ga ada aftertaste sama sekali.

Yang mereka jual adalah healthy lifestyle. Do I feel healthy after drinking this? 50/50. Pencernaan kebantu sedikit. Tapi se-baik2nya jus buah, alangkah baiknya jika di-sekalian-in juga sama healthy lifestyle yg sesungguhnya. (karena harganya ga murah meeeen..)

HARGA: bikin manyun dikit
HYGIENE: kinclong
BRANDING & PACKAGING: cakeup

Repurchase? Yep.
Other recommendations? Fruithouse, naked press juicery.

Konon katanya, tempat makan yg diem2 rame dan diem2 diomongin orang itu pasti ada makanan yg bikin kecanduan. So be it.
Makan siang sponsored by bos kantor jd gausah ditanya nikmatnya kayak apa

SALUT SAMA:
- Bakmienya BEST bakmie in grogol so far. 1 porsi bakmi = 3 mangkuk terpisah, yaitu bakmi polosan, daging plus kulit ayam rebus, dan kuah sayur berkaldu. Porsinya yg non-jumbo itu merupakan porsi jumbo bagi manusia berusus pendek. Tekstur mienya kenyal, tebel, agak berminyak. Kebantu banget sama daging ayam yg lembut dan seger. Demen beud sama kuah kaldunya: wangi dan flavorful. Selesai makan ini rasanya begah, meski aftertastenya lumayan berasa di mulut, thanks to daun bawang dan kawan2nya. Once you're done, las bilasss pakai es tehh.
- Pelayannya. Pelayanannya sendiri lama ya, tapi orang2 yg melayani itu loh. Banyak tegur sapa dan senyumnya ga mahal. Makes it a warm and inviting place.

SEDIH SAMA:
- Suhu tempatnya Ga ada yg blg ke rombongan bahwa makan siang disini bakalan dpt spa gratis. Kipas doesn't help. Semoga bsa dikondisikan ya dr cici Acing dan keluarganya xixixi
- Pelayanan yg kurang sigap dan sedikit lambat. Bakmie harusnya dtg berbarengan dgn kuah dan ayamnya. Ada sedikit miss di pemesanan minuman. Overall, bukan sesuatu yg bikin wowww omggg ogah dtg kesinii lageyy. Still a good place to eat.

Dateng lagi? Iyes, sambil bw kipas
Lebih prefer takeaway at this point.

FYI: "meogda" itu diambil dr bahasa korea yg artinya "makan." Kebayang ga turis Korea yg lg ada di indo, trus kepengen nyobain resto ini. "Kita makan di Makan yuk!" (????)

FAQs about resto:
- 100k untuk 90 menit.
- Ada 3 jenis daging: Sapi, Babi dan Ayam (daging ayamnya ada yg udah dibumbuin dan dimasak). Khusus untuk daging, sistemnya pesen-antar dan bakal dibantu sama waiternya. Selebihnya, untuk minuman, alat makan, condiments dan side-dish sistemnya self-service alias kudu bolak-balik kayak roomba.
- Condimentsnya ada 6 jenis, di antaranya ada Samjang, Bulgogi, sambel2an dan saus Marinate. Ada sekebon sayur dan keluarga bawang disampingnya.
- Menu side-dish yang bisa diambil sendiri adl: Tteokpokki, Sushi, nasi dan soup.
- Minuman ada 2: lemon tea dan air putih.
- Stelah lu kelar makan, kalo ada daging sisa yg ga kemakan, akan kena charge 40k per 100gr nya. Bijaklah.
- Ngga ada exhaust, jd lu akan senantiasa dihantam oleh luapan asap. Tempat lumayan adem dan banyak seat. Pas gw dtg sepi (jam 8 - 10 malam).

WHAT I LIKE
+ Pelayan yg atentif, sigap dan ngga bertele2. Daging yg dipesen bsa dtg kurang dr 3 menit. Waiternya ud berkali2 bolak-balik dr meja gw, tapi senyumnya ttep kaga pamrih. Uwu. Love you mbak dan mas.
+ Harga 100k. Nikmat mana lagi yg kau dustakan.
+ Pilihan 6 jenis condiments yang enak2 dan bsa diracik sesuai selera. LOVE THE SAMJANG SAUCE. Jarang2 ada resto ayce yg se-variatif ini sausnya (atau gw aja yg awam)

WHAT I FIND DECENT
- Rasa daging sapi dan ayamnya B aja. Ada lumayan banyak lemak di daging sapinya, irisannya juga kurang halus (tapi ngga se-kasar daging di m4n5e). Daging sapinya ngga dibumbuin darisananya, jadi kudu pinter2an ngeracik bumbu dr condiments ama bawang yg udah ada.

WHAT I DON'T LIKE
- Wadah condiments yg ga transparan dan always tertutup. Di 1 sisi, lalat ga ngantri. Di sisi lain, KITA yang ngantri krna tutupnya mesti dibukain dulu satu2 dan dituang pelan2 ke wadah karena sempit. Ofc ada petunjuk di menu condiments utk tiap2 lokasi bumbunya, tp alangkah baiknya jika petunjuk2 itu langsung ditempel di tutup condimentnya masing2 utk pengunjung macem gw yg sering amnesia :') same goes to sayur mayur yg seger2 itu.
- Banyak yg kotor, mulai dari meja, tempat duduk, tempat bumbu dan saus, perangkat makan, sampai wastafel dan WC. Lokasi restonya persis disamping jalan yg notabene macet tiap malem, jd kotoran itu adl percampuran dr asap grill dan asap jalan.

Important to note: restoran ini termasuk baru banget buka pas gw dtg cobain, but they do very minimum cleaning, khususnya tempat duduk yg berasa banget banyak debu dan pas dilap pake tissue, tissuenya gelap gulita Chajang-nim dan kru, ku percaya kalian lebih bersih dr ini. Semoga kinclongnya disegerakan ya!