Darsehsri

Sekilas dari luar seperti bukan coffee shop, low lighting dan pakai lampu-lampu gantung mirip kelab, kelap kelip. Saya di sambut ramah sama baristanya, ternyata tempatnya spacious. Posisinya bersebelahan sama iam bensu.

Menu kopi dan teh banyak, pilihan beans berjajar. Begitu juga dengan tea, tapi sayangnya menu makanan lagi banyak yang kosong. Saya pilih Latte, datang dengan gelas tinggi, sayang latte-nya sudah pakai syrup jadi sangat manis dan saya ngga bisa menikmatinya, padahal udah request kopinya agak pahit.
Teman saya yang justru minta manis, di buatkan bonbon latte yang agak pahit, komposisinya seperti kopi, susu dan sedikit syrup juga, cuma lebih dominan kopinya.
Tiramisu yang saya jadikan kudapan, cukup enak meski dominan creamnya.
Oh ya terima kasih juga sama baristanya yang udah ngijinin saya numpang makan bakso karena lapar dan cuaca dingin hahaha.

Sedang ada promo sampai tanggal 15 oktober, buy one get one. Penasaran juga sama minuman asal taiwan ini, akhirnya beli Cheese Umami Matcha (38k) ukuran large dan dapat free Classic Milk Tea (20k). Lumayan banget kan, kenyang dan bahagia karena rasanya semua enak, ngga kalah sama pendahulunya.

Selain itu beli Umami Matcha Coffee (30k) juga, kental dan matchanya wangi. Kopinya siy samar-samar, tapi okelah buat siang hari yang gerah ini, oh ya kalau pengen manis bisa tambahkan gula sesuai selera sewaktu order.

Hidden yard ini menempati sebuah bangunan rumah dengan parkiran luas dan taman belakang yang rimbun. Paling asyik memang nongkrong di area taman belakangnya, apalagi kalau bogor habis di guyur hujan, adem.

Tapi karena hujan juga saya pilih duduk di bagian dalamnya, cukup nyaman dengan kursi sofa. Tapi penerangan agak redup kalau menjelang malam.

Beberapa menu saya pesan, ada vietnam drip(26k),moachacinno (27k), risoles stuffed mozarella (26.5k), lamb rice (46k), dori asam manis (35k), Pisang Goreng (25k).
Untuk kopinya biasa aja, kurang nendang di lidah saya. Mochanya terlalu manis, milky, hilang rasa kopinya. Sementara vietnam drip juga ngga jauh beda, terlalu milky buat saya.
Risoles Moza, Terenak!!! Baru kali ini beli risoles moza isinya full dan lembut, cheesenya melaar, tapi ngga hambar, bikin ketagihan siy.
Untuk Lamb Rice, nasi curry plus tiga potong lamb shank yang ngga terlalu empuk, tapi saya suka karena rasanya tasty.
Pisang goreng juga ngga kalah enak, pisangnya manis, seperti pisang tanduk, cmmiw, matang pohon.
Dori asam manis juga recommended, dorinya renyah berbalut tepung, ada potongan nanasnya juga sebagai pelengkap bumbu asam manis. Saya minta cabe rawit iris seperti biasa, biar menggigit di lidah.

Btw semua staffnya ramah dan cekatan, saya pasti balik lagi deh. Semoga tempatnya makin rame biar makin asyik nongkrongnya.

Sebetulnya cafe imut ini cukup cozy buat nongkrong, tapi sayangnya sore itu pendingin ruangan ngga dinyalain jadi cukup gerah juga.
Staffnya ramah-ramah. Saya beli Paket Promo 50k, udah dapet coconut pie 1, pasta/lasagna 1, tiramisu 1. Lumayan banget lho buat di makan sendiri atau buat oleh-oleh juga, packingnya cukup rapih dan bagus.

Ternyata coconut pie ini mirip klapertaaart tapi versi asinnya, cukup enak karena pakai kelapa muda. Tiramisunya juga lumayan enak dan lasagnanya gurih.
Minumnya sempat beli yang coffee jelly kemasan dan coconut coffee, jadi daging kelapa di blender lalu ditambahi espresso.

Selalu penasaran setiap kali hadir restoran arab baru di area cibubur. Kali ini mampir ke Ar Rayyan yang ngga sulit dicari karena posisinya dekat gerbang masuk perumahan legenda wisata. Menempati ruko dengan interior simple, lantai satu seating area memakai kursi dan sofa, sementara lantai dua memakai permadani tebal ala lesehan, tanpa partisi antar permadani.
Oh ya setiap hari jum’at ada diskon 10% all item.

Saya suka dengan Ruz Kabsah Laham (70k) rempah pada nasinya terasa pas di lidah, lebih medok dari pada Ruz Mandhi Laham (70k) yang lebih light dan berwarna kuning pucat tentunya. Dua potong daging kambing menjadi topping kedua jenis nasi tersebut, selain acar dan sambal pedasnya yang enak. Sayangnya kambingnya agak berbau sedikit dan hanya di goreng biasa bukan yang berbumbu, mungkin beda style ya, tapi cukup empuk lho.
Jangan khawatir bagi yang ngga bisa makan kambing karena ada Ruz Kabsah/Mandhi Dejaj (60k) juga, yaitu ayam goreng sebagai pelengkapnya.

Hobbus (6k) berupa roti arab tebal ternyata enak buat cocolan Kibdah (35k) yaitu hati kambing yang di masak pakai yoghurt. Sepertinya buat cocolan soup kambingnya juga oke, saya jadi penasaran dengan sup kambingnya dan kebabnya, kapan-kapan pasti mampir lagi buat mencicipinya.
Bagi yang mau makan cepat tapi ngga ribet, ada Musagaah (45k) berupa french fries dengan topping daging cincang dan terong, recommended deh.

Makanan pedas selalu masuk list saya setiap hari, apalagi sore-sore pas pulang kerja, kepala ngebul butuh yang pedas dan segar hahaha. Ini salah satu ayam taliwang favorit saya dan teman, termasuk enak menurut saya, meskipun Ayam Bakar Taliwang (45k/ekor) ini agak kencang dagingnya, teksturnya ala ayam pejantan. Tapi bumbunya melimpah dan pedasnya sedap, bukan pedas aneh. Setiap ayam bakarnya di lengkapi sambal dua macam seperti ayam bakar taliwang pada umumnya. Ukurannya juga cukup besar, satu ekor di potong dua bagian biar kenyaaang hahaha.
Pelengkapnya saya pesan Plecing Kangkung (12k), kangkung dan toge kukusnya segar, sengaja bumbunya dipisah karena saya kurang suka aroma terasinya.

Pelayannya ramah-ramah, tempatnya sederhana tapi cukup nyaman.

Pecel madiun ini cukup terkenal di bogor, terutama area bantarjati. Tempatnya kecil dan sederhana, tapi kalau kesana di jamin kalap luar biasa. Pecel disini sayurannya segar, bumbunya agak kasar dan pedasnya biasa aja bukan yang pedas sekali, biasanya dapat komplimen kerupuk gendar. Kalau porsi, hampir sama dengan kedai pecel madiun lainnya .

Herannya saya justru lebih suka sama olahan lainnya, sebut saja garang asam ati ampela (12k) selain porsinya banyak juga bumbunya cukup enak tapi kuahnya encer, ngga pakai santan banyak jadi ngga enek kalau untuk makan harian. Selain itu ada ayam bakar (14k) yang disajikan pakai tusuk sate, kelihatannya sedikit padahal itu lumayan banyak, satu dads mentok deh, cuma di potong jadi beberapa bagian aja. Yang harus banget di coba, aneka gorengan dan sate. Bakwan udangnya enak buat teman makan pecel atau pun menu berkuah lainnya.