Darsehsri

Sudah lama ngidam popcorn ini karena fotonya sempat hilir mudik di feed instagram. Mumpung ke mall ini saya pun mampir buat beli beberapa varian popcornnya.

Sebelum memilih buat di takeaway, saya sempat icip beberapa varian. Kurang lebih mirip garret, tapi masih kalah renyah sama garret. Mungkin karena tempat penyimpanannya juga mempengaruhi kualitas kerenyahan popcorn ya, meskipun sama-sama display kaca tapi ngga kedap udara jadi bisa membuat popcorn sedikit kurang renyah.
Pelayanan lumayan baik, meskipun ngga menawarkan tester tapi saya memberanikan diri buat bertanya apa mereka menyediakan tester.

Harga lumayan pricey, di packing dalam tub. Saya beli varian :
French almond caramel
Enak, almondnya renyah dan manis caramelnya pas. Popcornnya agak alot.

Cheesy parmesan
Katanya ini best seller, rasa cheesenya bukan yang asin banget, masih ada rasa manisnya dan sekali lagi kurang renyah.

Choco peanut butter
Manisnya sedang, cukup renyah dan bikin ketagihan.

Hanya butuh 5 menit buat nunggu meja makan yang lagi dibersihkan, saya dan anak saya pun langsung masuk ngga melewati waiting list yang cukup panjang karena kami hanya berdua.

Tempat duduknya saling berdekatan, kurang nyaman tapi mau gimana lagi karena gyu-kaku cabang sini tempatnya memang ngga spacious.

Saya dan anak pesan premium buffet, sudah dengan tax idr 928k. Sebetulnya kalau pesan paket yang biasa juga wort it kok, cuma memang dagingnya banyak mengandung lemak. Sementara yang premium ini selain sedikit lemaknya, pilihan dagingnya lebih banyak, salah satu yang diunggulkan ada king karabi yang super tasty. Beberapa jenis daging saya pesan seperti rosu, harami, gyukaku karubi, wagyu shabu, dragon karubi, spicy karubi. Semuanya enak, tapi favorit saya spicy karubi sementara anak saya lebih suka kig karubi dan dragon karubi.

Appetizer yang sempat kami coba ada Ayam namban yang bumbunya creamy banget, ayamnya renyah sepertinya memakai daging bagian paha cmiiw, jadi sangat juicy. Cream sauce di atasnya kental sekali, bukan mayonaise atau sour cream, sepertinya homemade dan kalo banyak-banyak bisa enek.

Vegetable banyak pilihan tapi kami cuma pilih selada aja, sayangnya ngga ada daun mint. Minumnya pilih ocha dingin dan sebagai appetizer pilih Milk Pudding yang enak banget, mirip pannacotta, lembut dan manisnya pas karena memakai gula aren cair.

Sebetulnya saya pesan dessert sweet potato with ice cream, tapi sebelum pesanan datang ada satu kejadian ngga mengenakan, justru bikin enek. Di meja sebelah serombongan cowo kayanya lagi adu makan dan salah satunya ngga kuat, memaksakan diri padahal udah diperingatkan sama pelayannya batas waktu mereka udah habis. Jadilah pas berdiri salah seorang dari mereka bikin hal memalukan.

Please makanlah sesuai kapasitas perut meskipun udah bayar mahal buat buffet. Dari pada bikin malu dan ngerepotin pelayan buat bersihin. Untungnya pelayanan disini cekatan dari awal sampai saya selesai makan.

Kesukaan suami saya banget pempek disini, menurut saya rasanya lumayan aja bukan yang enak banget. Tapi karena dari dulu rasanya konsisten jadinya suami merasa udah hafal banget rasa pempeknya.

Cukonya cukup kental cenderung manis, kurang pedas menurut saya. Oh ya karena sekarang makin rame dan kuliner disini tambah banyak, buat pesan pempek aja kita butuh pelayannya, cari aja yang pake kaos merah bertuliskan pempek megaria. Pesanan datang dan harus langsung di bayar.

Kebetulan sekali kemarin pas datang saat makan siang tempatnya full sama pengunjung, untungnya saya kebagian duduk meskipun di dekat pintu masuk. Interior di thai alley ala ala street food di thailand, memakai bata exposed dan mural serta meja kursi kayu warna warni.

Sayangnya pelayanan kurang maksimal, saya harus menunggu sekitar 15 menit buat semangkuk Kway Teow Neua idr 59k. Kuahnya manis sekali, jadi buat yang suka pedas kaya saya, lebih baik request potongan cabe rawit dan masukin semua deh ke dalam kuahnya. Baru deh terasa manis pedas, lebih enak. Kwetiawnya kecil-kecil khas pad thai, pakai sayuran, bakso juga potongan daging sapi. Nah, potongan daging sapinya ini yang bikin ketagihan, kecil-kecil, tebal tapi tender dan sedikit chewy, gurih sekali.

Sebagai penutup mulut, saya pesan Man Cham idr 39k yaitu singkong thailand yang legit banget, porsinya cukup banyak dan kebetulan teman saya datang jadi makan berdua. Ada sekitar 6 potong, cukup besar potongannya, santan siramnya sedikit manis dan asin, saya suka banget sama tekstur singkongnya yang agak kenyal tapi legit ini.

Sesuai pesanan anak saya sebelum pulang ngemall minta dibelikan Burrito idr 75k, satu aja ukurannya cukup besar dan sangat mengenyangkan. Dengan kulit tortilla cukup tebal, saya pilih isian beef, brown rice with cilantro, lettuce, black beans, paprika, onion dan corn.

Rasanya lumayan enak, karena Burrito khas dengan isian yang padat, sudah pasti sangat mengenyangkan.

Kalau mau dine in, tempatnya juga cukup asik dan nyaman. Pelayanan cepat dan sigap sewaktu taking order.

Kurang lengkap rasanya kalau ngopi tanpa ngemil, kemarin di urban kitchen nyari-nyari cemilan tradisional, pengennya pisang goreng atau ubi goreng. Ternyata adanya cuma pisang bakar idr 32k ini, lumayan enak tapi terlalu royal toppingnya, rasa pisangnya jadi kurang terasa. Pisangnya sendiri memakai pisang nangka cmiiw, agak asem manis, bukan jenis pisang favorit saya tapi tetap suka hehehe.

Mampir ke urban kitchen karena pengen ngopi berdua sama mba {Ika Nurhayati}
Breva coffee merupakan salah satu tenant di urban kitchen yang menjual kopi dan minuman lainnya.
Saya pesan Avocado Coffee idr 48k, lumayan enak karena memakai buah alpukat asli yang di jus lalu di beri tambahan kopi dan satu scoop ice cream juga taburan meses. Gelasnya tinggi, cukup mengenyangkan meskipun rasa kopinya tenggelam.
Lain halnya dengan pesanan teman saya, Ice Latte idr 41k, enak tapi makin lama makin terasa watery karena kebanyakan es batu.

Udah tiga kali beli Buffalo Wings dari mcdonalds, kalau menurut saya ini olahan ayam terenak yang pernah di keluarin mcd.

Ayamnya juicy, bumbunya pedas dan kulitnya renyah tapi ngga keras. Cocolannya ada yang cheese dan garlic butter. Pertama kali beli yang cheese tapi saya kurang suka, kedua kali beli yang garlic ternyata enak. Ini sekilas mirip salad dressing keluaran kuhne. Eh ketiga kali beli via g*j*k, mungkin karena kelamaan atau kepanasan di jalan, garlic butternya mencair hahahaha.