Darsehsri

Saya kira gyu kaku cabang citywalk ini ngga seramai cabang yang lainnya, ternyata salah besar. Gyu kaku disini tetap jadi resto favorit yang pengunjungnya rela mengantri dalam daftar tunggu.
Saya booking satu jam sebelumnya, dapat tempat duduk nyaman dan karena cabang gyu kaku disini ngga terlalu luas jadi makin kelihatan full. Enaknya disini tuh kalau beli paket buffet, tinggal pesan semua makanan yang kita mau, karena bukan tipe prasmanan, jadi ngga capek mondar mandir.

Saya pesan paket Exclusive Buffet 534rb nett/person. Sepertinya paket ini terbilang baru, cmmiw, karena terakhir ke gyu kaku ngga ditawari paket ini. Saya dan teman hanya memesan yang kami sukai aja, meskipun all you can eat tapi tetap mengutamakan yang lezat di lidah dan sesuai kapasitas perut juga kan.

Menunya paling komplit, untuk appetizer teman saya pilih chicken namban, takoyaki dan wakame soup. Sementara saya langsung ke main course (orangnya ngga mau rugi 😆)
Dagingnya komplit mulai dari king karubi, king harami, tongue, harami, roso, jumbo karubi, dragon karubi dan lain sebagainya. Intinya puas sekali, semua dagingnya enak, ngga ada yang mengecewakan, semuanya fresh, tender dan yummy.

Untuk vegetable saya hanya order vegetable wrap, sayangnya disini ngga ada daun mint-nya. Tapi masih oke karena seladanya fresh. Teman saya pesan assorted vegetable, ada jamur, jagung, daun bawang, labu dan wortel.

Dessert yang kami pilih pun hanya milk pudding yang super enak itu, tapi cuma pesan masing-masing satu mangkuk saja karena perut sudah full.

Bersantap di Iseya Robatayaki pastinya akan di buat terkesan, selain suasana resto yang mewah dengan konsep fine dining, disini juga kita bisa menikmati omakase di bantu para chefnya yang handal.
Lokasi yang strategis di tengah ibukota yang strategis, juga menjadikan Iseya Robatayaki salah satu resto jepang ternama dan terfavorit.

Bertepatan dengan Relaunched Iseya Robatayaki, saya dan teman foodies berkesempatan menikmati aneka sajian hidangan plus hiburan seru dari grup musik Benten dan Komedian The Three.

Beberapa sajian yang menarik hati dan memanjakan lidah sempat saya cicipi, di antaranya Sukiyaki, Unagi Roll, Tamago, Robatayaki, California Roll dan Salmon Sashimi. Overall semua makanannya enak dengan taste yang sudah disesuaikan dengan lidah orang indonesia.

Kesan pertama sewaktu melihat exteriornya seperti biasa aja, hanya bangunan berwarna putih dengan signage menempel di dinding depan bertuliskan fedwell. Tapi begitu memasuki cafenya, wow kece. Cukup berani dengan dinding pale pinkish-orange, terkesan fresh. Tempat duduk juga nyaman dengan beberapa spot ootd yang cukup keren.
Saya baru sadar kalau cafe ini satu group dengan berrywell dan catering leafwell, ngga asing lagi karena saya penggemar healthy foodnya berrywell juga.

Healthy food yang ditawarkan fedwell semuanya menarik, tapi karena sudah agak lewat jam sarapan jadi cukup lapar dan langsung pesan signature menu-nya, next time pengen nyoba yang do-it-yourself bowl kayanya menarik sekali.
Pelayanan juga baik, meskipun agak lama karena mas pelayannya sibuk bikin menu sambil manggut-manggut goyang dengerin musik, ceria sekali nampaknya. Untuk menu minuman aja baru tersaji setelah hampir 15 menit karena mesin kopi nampaknya baru dibersihkan.

The Don idr 95k
Signature bowl satu ini cukup memikat hati waktu dihidangkan sama pelayannya, brown rice yang jadi base-nya lembut dan enak. Kemudian toppingnya berupa horenzo, corn, onsen egg dan rib eye steak, dengan dressing peanut sesame sauce dan furikake. Ketika diaduk semua, yummm enak sekali. Rib eye-nya cantik, luarnya medium dan dalamnya masih agak rare. Wah ini siy mau banget setiap hari sarapan begini.

Beetroot Soy Latte idr 35k
Harus banget nyoba menu minuman ini, enak banget. Tampil dengan warna pink muda, terasa light di mulut tapi cukup creamy. Adududu saya suka banget, ada sensasi mirip coconut juga lidah usai menyeruputnya. Satu gelas ngga cukup deh kalo enak begini, hihihi.

Coconut Coffee idr 35k
Menurut anak saya menu ini lebih enak dari coffee shop ternama di bali, lebih terasa coconut-nya tapi ngga aneh kaya tengik gitu. Seger banget.

Long Black idr 25k
Kalau ini pesanan suami saya, terbilang biasa aja karena mungkin memang menu kopi disini hanya penunjang saja.

Sengaja mampir karena lagi kepengen menikmati dessertnya aja berdua dengan anak saya. Jittlada cabang karet ini interiornya lebih mewah di banding cabang yang di grand indonesia. Ambience-nya nyaman dengan low lighting tapi ngga terkesan suram, ada beberapa semi private room juga di dalamnya.

Saya pesan dessert khas thailand, Pumpkin in Syrup idr 49.5k beberapa resto sering menamainya sang kaya. Jadi dessert ini berupa labu kukus dengan isian sarikaya di tengahnya, di lengkapi santan dengan taburan wijen. Labu kukusnya lembut dengan isian sarikayanya yang sangat manis.
Anak saya pesan Mango Sticky Rice idr 49.5k, kalau menu ini udah cukup sering kami pesan kalau ke jittlada karena memang enak dan terbukti pesanan kali ini langsung di sikat habis tanpa sisa oleh anak saya, lol.
Untuk minumnya seperti biasa pesan Thai Ice Tea idr 30k, dengan gelas ukuran sedang thai ice tea-nya cukup kental dan manis, untung es batunya agak banyak jadi balance ngga kemanisan.

Menjelang siang saya mampir ke coffee shop ini bertiga dengan suami dan anak, sudah lama kami pengen mampir tapi baru sempat sekarang. Kurang lebih satu jam disini tapi hanya ada satu tamu saja sedang laptopan, cukup sepi dan nyaman nampaknya buat numpang kerja disini.
Terkesan hangat dan lapang coffee shopnya, kalau istilah suami saya bilang coffee shop ganteng, lol. Di dominasi ornamen kayu, interior juga lebih banyak berwarna coklat dan hitam.
Suami cukup puas dengan pesanannya, Manual Brew-V60 idr 45k dengan beans ethiopia. Sementara saya pesan Latte idr 38k, foamnya tebal di lebih menyerupai cappuccino, enak cuma ya itu tadi karena lagi pengen latte jadi merasa ketebalan foamnya.
Untuk makanan saya pesan Truffle and Cheese idr 38k, kejunya melimpah, begitu di potong langsung keluar lelehan keju dari tengah croissant. Agak asin memang, tapi saya suka.

Pelayanan standar aja, baristanya cenderung cuek, mungkin yang penting bikin kopinya enak.

Le Quartier terlihat fancy, seating area-nya cozy, cukup berdekatan memang jarak antar mejanya. Mau datang sendirian, berdua atau ramai-ramai tetap asik, karena meskipun agak hectic entah kenapa tetap nyaman aja suasananya.

Pelayanan disini biasa aja, para staffnya sigap dan terlalu tegas saat bicara sama pengunjungnya jadi terkesan galak dan kurang ramah, mungkin karena kami rombongan.

Semua hidangan yang disajikan ada yang enak tapi ada juga yang biasa saja. Seperti Salmon Canape dan Assorted Mushroom Risotto, enak sekali, sukses bikin saya pengen balik lagi ke Le Quartier. Tapi sayangnya untuk norwegian steak dan roasted half chicken-nya cenderung biasa saja. Saya agak surprise sama harga makanan disini, pocket friendly sekali untuk restoran western sekelas.