Darsehsri

Sebagai pecinta bakmi dan bakso rada nyesel juga baru kemari. Tempatnya cukup tersembunyi, datang pagi lebih asyik karena masih sepi pengunjung, niat juga karena pengen sarapan bakmi hehe. Cukup cozy buat sekedar menikmati bakmi favorit atau ngopi disini, yang kurang mungkin pelayanannya aja cenderung cuek sama pengunjung dan kurang informatif. Kalau soal rasa makanan jangan ditanya, enak banget deh.

Pesan Bakso & Pangsit Kuah (25k), ENAK. Kuahnya segar, beda rasanya sama pangsit kuah di tempat lain. Baksonya lembut, ngga terlalu meaty tapi enak dan pangsitnya, the best banget. Ukurannya besar, padat, lembut, isiannya mirip siomay, perpaduan daging ayam dan udang sepertinya. Porsinya banyak, saya sampai sharing karena cukup mengenyangkan pangsitnya.

Bakmi Ayam Bakso (30k) justru kurang cocok sama lidah saya, ada hint jahe di dalam bumbu mienya. Tapi tekstur mienya sendiri keriting lembut, ayamnya juga enak.

Hasil kalap, order Siomay (25k) yang isinya tiga pieces, enak banget, lembut, terasa sekali daging ayam dan udangnya, sambal kacangnya juga pas antara pedas dan manisnya.

Es Limun Sedjuk (25k) jadi penyegar lidah sehabis makan asin dan pedas karena cukup asam dan segar.

Sake menempati area lantai satu plaza arcadia senayan, kalau dari pintu lobby sudah terlihat jelas karena desain bagian depannya paling menarik diantara resto lain di gedung ini.
Makan siang disini bareng anak saya, pilih beberapa menu dan rasanya enak.

Momiji (355k)
Sashimi set yang terdiri dari 5 jenis ikan, segar dengan potongan sedang, ngga tipis juga ngga tebal.

Jho (160k)
Sushi set yang isinya 5 sushi dengan topping ikan segar, ukurannya lebih kecil daripada sushi yang banyak dijual resto lain, tapi rasanya enak.

Umaki Tamago (150k)
Salah satu tamago terenak yang pernah saya nikmati, tamagonya lembut, ngga terlalu manis, dibagian tengahnya menyembul potongan unagi yang tasty. Ukuran tamagonya jadi sedikit terlihat lebih besar karena pakai isi.

Arajiru (105k)
Sop kepala ikan salmon yang gurih, saya request irisan cabe rawit dan cocok sesuai selera. Potongan ikan salmonnya cukup banyak, lembut, ngga bau amis.

Shitake Tsukune (50k)
Yakitori jamur yang kalau dibalik terlihat chicken meat di bagian belakang jamur, enak, manis, tapi makan satu tusuk aja saya udah enek karena cukup manis.

Kanimayo (30k)
Gunkan pilihan anak saya, sebetulnya pesan dua tapi staffnya cuma nyatet satu. Rasanya enak, suwiran kaninya cukup padat.

Makan siang berdua anak saya, meski weekday tapi pengunjungnya ramai. Meski begitu, seluruh staff melayani dengan baik.
Ambiencenya cukup cozy buat makan bareng keluarga, tempatnya spacious, didominasi warna hitam dan coklat. Area open kitchen terlihat jelas dari dining area.

Tertarik sama rekomendasi staffnya, kami pesan Godzilla Beef Burger (165k). Sesuai namanya, ukurannya besar, cukup untuk 3-4 orang pun. Worth it dengan harga segitu karena beef pattynya aja tebal, dilengkapi lettuce, aragula, egg, dan onion ring. Bunnya tebal, agak kasar teksturnya, biasanya tekstur begini mengenyangkan. Pelengkapnya ada french fries bertabur herbs dan sauce merah pedas yang cocok untuk cocolan french fries.

Hanging Beef Kebab (170k) sudah bikin penasaran dari awal, dua tusuk kebab menggantung di besi yang juga dijadikan sebagai alas piring. Daging sapi lembut yang tingkat kematangannya medium well, ditusuk bersama potongan paprika, bombay dan jalapeno. Pelengkapnya ada biryani rice pilaf dan jalapeno yang lebih mirip cream berwarna hijau. Biryani rice-nya enak sekali, gurih tapi sedikit manis, sementara jalapeno creamnya enak.

Terakhir kami pesan Pistachio Milk Cake (45k), berupa cake berwarna hijau, penuh taburan pistachio diatasnya. Dalam cawan terpisah ada susu yang sepertinya sudah dicampur dengan bubuk pistachio, tinggal diguyur keatas cake tadi, yummy. Ini recommend sekali dessertnya, next time saya pengen pesan yang durian kalau sudah ngga pantang durian lagi ah, presentasinya cukup menggemaskan.

Mengisi salah satu sudut crystal lagoon senayan city, signage resto Pesto terlihat jelas dari kejauhan pun. Bentuk restonya seperti lingkaran tidak besar, nyatanya bagian dalam menampung banyak tamu. Selain sofa santai dan bar, juga ada ruang vip dan private room. Pelayanan oke, semua staffnya ramah.

Disuguhi compliment berupa assorted bakery hangat lengkap pakai butter dan olive oil, yummy. Crema Di Funghi (55k) pesanan pertama yang keluar, hangat dan wangi, cukup creamy tapi sayang sekali mushroomnya kurang strong buat saya. Tapi bagi yang suka mushroom soup yang cukup creamy, pasti cocok. Pelengkapnya ada dua potong baguette empuk di sisi mangkuk.

Berikutnya ada Angel Hair Scallop (135k) awalnya sempat ragu waktu pilih medium size, ternyata dihabiskan berdua bareng teman pun masih kekenyangan. Pastanya creamy, tapi dasar saya orang indonesia doyan pedas, jadi minta pakai irisan cabe rawit. Alhasil jadi ketagihan karena pedas creamy berpadu sama scallop chewy dan tasty.

Minumnya selain mineral water, pilih Orange Squeezed (55k), terbuat dari perasan jeruk murni, manis dan asam jeruknya bikin segar.

Satu area dengan salon kecantikan, Hasea Eatery berinterior menarik. Baik indoor maupun smoking area didominasi unsur kayu dan warna hijau tua. Seating area dibuat senyaman mungkin, toilet bersih serta ruang shalat yang menumpang di area salon juga tersedia.

Pesan Three Cheese Pizza (87k) yang sedari awal pesan sudah yakin kalau menu ini enak. Betul saja, pizza tipis berukuran medium dengan tiga macam keju melimpah diatasnya. Tenang saja, ngga terasa asin yang menyengat, tapi justru savory. Baik di kondisi hangat atau dingin tetap yummy.

Pesanan lainnya, dua menu nasi yang sepertinya juga jadi favorit banyak pelanggan disini. Nasi Goreng Cakalang (58k) dsn Loco Moco Fried Rice (60k).
Nasi goreng cakalang bercita rasa lokal, pedas sesuai request, potongan ikan cakalangnya melimpah, ikannya lembut, wangi, bumbunya pas, dilengkapi acar dan emping.

Lain lagi dengan loco moco fried rice, nasi goreng dengan sedikit sentuhan western. Nasi gorengnya berkubang cream dengan potongan jamur, enak sekali, apalagi beef patty yang terasa tasty jadi pelengkapnya, juga sunny side up cantik.

Minumnya selain pesan Iced Lychee Tea (37k), juga pesan Orange Sunrise Special (30k) berupa teh dengan es batu yang berhias edible flower didalamnya. Rasa orangenya samar-samar, saya agak enggan menambahkan gula cair karena penasaran sama rasa es batunya ketika cair, ternyata agak sepet hehe.

Sebetulnya saya suka nongkrong di palmier, makanannya enak-enak dan staffnya pada ramah. Tapi entah kenapa palmier yang menjual menu western ini kurang terasa fancy, entah karena interiornya yang terlalu simple dan agak kaku, atau karena letaknya di food area basement.

Pesan Hamburg Steak (108k) sengaja ala carte dengan sayuran melimpah, terutama togenya. Beef hamburgnya tebal, juicy dan saucenya blackpepper. Karena saya suka sekali pedas, agak sempat kecewa karena disini ngga punya chilli flakes.

Banoffee Pie (42k) dipilih sebagai kudapan buat sharing karena porsinya cukup besar. Pire crustnya cukup lembut, tengahnya penuh cream dan pisang, lalu ditutup taburan coklat bubuk yang menggiurkan.

Minumnya pilih Peach Tea (35k) yang segar dengan buah peach yang kondisinya masih cukup keras, seperti peach segar bukan peach kalengan. Gula cairnya request dipisah.

Sementara Vanilla Latte (45k) disini ternyata bukan seperti vanilla latte umumnya, esnya di blended, rasanya cukup enak.

Posisinya di ujung dekat mezzanine, berseberangan sama musholla. Dibawahtangga tampil simple, hanya ada coffee bar dan bangku panjang yang saling berhadapan.

Selain menjual minuman, juga ada jajanan pasar yang jumlahnya ngga banyak tapi cukup variatif.
Seperti biasa, saya beli Kopi Susu Kampung (18k), enaakk, creamy, tapi rasa kopinya tetap terasa.
Kopi Hitam Kota (29k) juga pekat, terasa aroma fruity dari beans yang dipakai.
Leci Tea (33k) juga segar, buah lecinya mengapung.
Cemilannya pilih Apem Medan (13k), enaak, mirip apem kampung yang biasa saya beli. Lembut dan manisnya sedang, potongannya sekilas mirip bika ambon.