Darsehsri

Tampak luas dan cozy begitu saya memasuki hunter and grower, seating area depan diapit coffee bar dan toko tanaman hias. Sementara bagian tengah diisi kursi-kursi panjang untuk grup dan smoking area berada di ruangan semi outdoor, penuh dengan tanaman hias.

Pesan Pink Lady (45k)
Minuman segar tapi cenderung creamy, yang terbuat dari perpaduan pineapple, orange, almond, banana, vanilla ice cream, saya suka sekali.

Sementara teman saya pesan Iced Homemade Lemonade Coffee (45k), tersaji dalam gelas pendek yang biasa dipakai untuk americano. Ini pun rasanya kurang lebih mirip americano pakai perasan lemon, pahit dan asam segar.

Pesan dua pieces brownies untuk cemilan, ada Ovomaltine Brownies (43k) dan Salted Caramel Brownies (40k). Agak pricey untuk brownies yang cenderung kering, biasanya harga segitu harga produk gluten free, saya lupa nanya juga sama staffnya. Kalau dibanding salted caramel brownies, saya lebih suka yang ovomaltine, agak basah dan nyoklat banget.

Sudah ngga asing memang kalau kintaro sushi terkenal dengan dekornya yang cantik, mulai dari red bridge fenomenal di area depan resto yang kerap dijadikan spot buat foto, area foyer hingga seating area, fotoable. Meski terkesan agak padat, tapi tetap cozy.

Staff attentive, terutama yang bernama Rian. Menu yang saya pilih pun hasil rekomendasinya, staff lain pun cukup ramah, kecuali resepsionisnya.

Pesan Original Gyukatsu (180k), kalau tidak salah kintaro ini pelopor gyukatsu pertama di indo (cmmiw). Disajikan dengan tiga saus berbeda, ada soy sauce, tonkatsu sauce dan garlic sauce. Fyi, saya lebih suka tanpa ketiganya, di grilled begitu saja lebih terasa juicy.

Buat yang ingin praktis, bisa pesan Hamburg Wafu (55k), tidak mengecewakan, hamburgnya tebal, cukup juicy dengan cheese nangkring diatas hamburg dan sauce yang terpisah.

Saya suka sekali kalau ke resto jepang yang punya signature dishes yang cukup populer, di kintaro sushi, selain ada Sashimi Cabinet juga ada Sushi Bridge.
Saya pilih Sushi Bridge, bisa pesan 6 jenis sushi untuk satu sushi bridge. Pilihannya cukup banyak, agak galau juga pas milih, akhirnya pilihan jatuh pada Dynamite Hana (50k), Salmon w/ Tobiko Hotate Mentai Hana (50k), Salmon Aburi Cheese Mentaiko Nigiri (40k) dan Salmon Belly Nigiri (35k). Rasanya? Enak semua dong, rasa sangat sesuai sama harganya.

Selalu menarik untuk di kunjungi, kali ini ngopi di common grounds cabang fx sudirman. Begitu masuk lobby kita bakal melihat tangga common grounds yang cukup eye catching. Desainnya simple, tapi terlihat bagus, seating area di lantai dua di lalui lewat tangga itu.

Pesanan saya berupa iced mocha, manual brew, cappuccino dan klepon cake. Tidak mengecewakan, pesanan kami sesuai selera masing-masing.

Iced mocha favorit saya cukup kental, rasa kopi dan coklatnya seimbang, pahit pahit nikmat.

Manual brew pesanan suami juga nampak sedikit bold, seperti biasa, saya lupa nanya pakai beans apa.

Cappucinno pesanan teman juga oke, bold dan hangatnya pas.

Untuk cemilan klepon cake, layernya tebal, rasanya cukup manis, cake lembut, gula merahnya agak kasar, juga kelapa parut yang di tabur di atas cake cukup banyak.

Makan siang di Alahap cukup membayar penasaran saya sama resto yang menawarkan nasi goreng ala timur tengah ini.

Lokasinya strategis dan area parkir cukup luas, tempatnya sendiri terdiri dari dua lantai. Lantai satu selain ada mini playground, area tempat duduk, juga ada musholla. Sementara di lantai dua ada open kitchen dan area tempat duduk saja.

Samosa Keju & Pangsit Dabba
Dua appetizer yang disajikan di atas piring kecil, renyah dengan isian berbeda, isi keju cenderung gurih, sementara pangsit dabba berisi daging kambing cincang dengan bumbu rempah, keduanya appetizing selama menunggu main course datang.

Lara & Lalai
Nasi goreng yang ditawarkan Alahap sebetulnya ada tiga jenis, nasi rempah, nasi gulai dan nasi kebuli. Tapi disini saya cuma nyobain nasi rempah dan nasi gulai saja. Semua bisa di pesan dalam porsi personal dan porsi rame-rame dengan harga yang ngga bikin kantong menjerit karena banyak promo.

Sesuai dengan nama menunya, Lahap Rempah (Lara) terlihat berempah berwarna kecoklatan, rasanya agak pedas, cocok bagi penyuka makanan berempah, bersanding dengan dabba alias daging kambing atau ayam atau telur tetap cocok.

Lalai berupa nasi gulai, warnanya lebih kuning, bumbunya light, gurih dan saya lebih suka menikmati nasi gulai ini sama dabbanya yang lembut, ngga berbau sama sekali tapi tetap ada taste daging kambing.

Pelengkapnya ada tiga jenis sambal, sambal merah, sambal hijau dan sambal matah. Favorit saya sambal merah yang pedas gurih dan sambal matah yang pedas dan oily. Satu lagi yang ngga boleh ketinggalan, kerupuk udang renyah yang disajikan di atas piring terpisah.

Gerai Gordon terbaru di mall ini, lebih mudah di jangkau oleh saya ketimbang cabangnya yang di perkantoran. Peminatnya cukup tinggi, terlihat dari banyaknya varian donat yang habis dan pelayannya bilang dari pagi non stop produksi.

Beli Perfect Match (30k)
Berupa paket Kopi Susu plus satu gourmet donuts, saya pilih kopi susu dan red velvet donut. Sementara suami pesan kopi susu strong dan vanilla regal donut.
Kopi susunya pesan yang strong, hmm enak banget pairing sama donut yang lembut, padat dan manisnya sedang. Apalagi red velvet pesanan saya ini best seller katanya, di tengahnya ada cream cheese yang nendang banget di lidah saat bertemu dengan donut bertopping manis.
Kalau vanilla regal donut cukup manis, menurut saya lebih cocok untuk pairing dengan teh.

Box of 6 (88k)
Disini varian donutnya ada yang versi sweet dan savory, meskipun hanya beli setengah lusin tapi cukup buat keluarga. Kalau di banding donut lain, ini lebih tebal dan padat, tapi lembut dan toppingnya agak beda sama yang lain. Saya pilih toppingnya random, lupa juga nama-namanya, yang jelas ada abon, red velvet, cheese, coffee almond dan cream cheese.

Sebelum hits banget, saya udah suka sama kokumi, meskipun saat itu minuman boba belum seheboh sekarang, justru saya ke kokumi karena suka sama kopinya.

Kalau sekarang, ke kokumi lebih sering pesan okinawa brown sugar boba, enak, creamy, manisnya pas dan bobanya cukup lembut. Ukuran gelasnya medium, cukup mengenyangkan buat saya.

Kalau diperhatikan, booth kokumi dimana-mana hampir sama, menggemaskan dengan ikon ala unicorn.

Makan rawon ngga pernah semudah dan seenak ini. Packaging cukup rapih saat saya terima paket, satu Nasi Goreng Rawon dan satunya lagi Rawon Klasik, dalam paper bowl berwarna hitam bertuliskan Rawon Bar berwarna merah, lengkap dengan alat makannya, mudah di bawa dan praktis tentunya.

Kondisi makanan juga masih panas, jadi bawaannya pengen langsung menyantap habis.
Nasi Goreng Rawon termasuk menu unik dari rawon bar, terlihat medok dengan tambahan telur dadar diatasnya. Bumbunya merata, well seasoning, sudah meresap ke dalam nasi dan daging rawonnya sendiri. Ini cocok bagi yang ngga mau ribet, porsinya juga besar, bisa untuk sharing.

Sementara Rawon Klasik komposisinya pas, kuah berbumbu keluwek ini ngga terlalu medok, juga ngga encer. Bumbunya pas, biasanya kalau rawon cenderung asin. Potongan dagingnya juga cukup banyak, ditambah toge mentik segar juga sambal yang pas pedasnya. Buat saya yang berdarah jawa timur, Rawon Bar cukup mewakili rasa kangen kampung halaman saat pengen menikmati olahan khas jawa timuran.

Sudah lupa kapan terakhir kali saya mampir ke caribou cabang senopati ini, ternyata tempatnya tetap asyik sama seperti dulu waktu coffee shop belum begitu menjamur di area senopati.

Lantai satu dan dua full ac, cukup dingin kalau datang di pagi hari. Smoking area berada di bagian teras lantai dua. Karena area parkir terbatas, jadi pakai vallet parking, sepertinya sudah lumrah kalau nongkrong di kawasan senopati.

Pesan Earl Grey Latte kesukaan saya, wangi earl grey tea-nya cukup strong, di tambah susu jadi seger. Ngga mau ditambah gula karena sudah cukup enak buat minum di pagi hari.

Berikutnya pesanan suami saya, Manual Brew Coffee, tetap dalam paper cup. Pilih beans bali kintamani, cukup bold tapi less acid, tumben-tumbenan juga di pairing sama Klepon Cake yang secara tampilan cukup memikat, tapi sayang kelapa parutnya kurang fresh, tekstur bolunya masih oke.