Darsehsri

Salah banget kalau mengira one fifteenth coffee saat weekdays ngga seramai weekend, nyatanya saya datang siang hari dan hampir semua kursi terisi.
Satu gedung dengan beberapa tenant lain, one fifteenth menempati lantai satu, melalui anak tangga disambut entrance artistik.

Kapasitas tempat duduk kurang lebih sekitar 60 pax, tapi entah kenapa saya suka ambience disini meskipun cukup padat dan jarak antar meja cukup berdekatan.

Pesan dua minuman dan satu cake, Hot Mocha jadi pilihan saya, nyoklat banget tapi kopinya tetap nendang di lidah, sesuai selera saya. Hangatnya juga pas, meski suhu ruangan cukup dingin tapi hangatnya mocha cukup awet.

Single Origin dipilih suami, terlihat mirip americano, kelihatannya kurang cocok sama seleranya.

Untuk cake saya pilih Banana Lime Cake, sepotong banana cake berukuran cukup untuk sharing, lalu ada lime jelly yang mudah mencair dan dua iris pisang yang diberi taburan gula lalu di torched. Cakenya enak, ngga bau kayu manis, rasa manisnya sedang dan lebih enak kalau kena lelehan lime jelly, asam segar meresap ke dalam cake. Jadi sensasi makan cakenya jadi unik, belum lagi potongan pisang berkaramel, enak dan wangi.

Lebih dulu di kenal dengan butiknya, kini Harlan + Holden yang merupakan brand asal korea membuka cabang because coffee pertama di indonesia. Konsepnya kurang lebih sama dengan butiknya, menghemat waktu pengunjung buat menikmati kopi, intinya ngga pake ribet.

Tempatnya bersebelahan sama butik bajunya, terkesan simple dan modern, banyak pakai warna abu-abu interiornya.

Pembeliannya secara online, jadi harus install aplikasi harlan+holden dulu, baru kita pilih menu dan bayar secara online, bisa pakai debit atau kartu kredit, lalu dapat nomor antrian. Pesanan diambil sesuai nomor antrian.Because coffee hanya menjual minuman dan makanan ringan saja.

Saya pesan Mocha (30k), ternyata iced mochanya kental, balance antara kopi dan coklatnya, tipe mocha favorit saya. Meski ngga bisa request less ice atau less sugar, tapi rasanya sudah pas, ngga manis yang berlebihan juga.

Sementara Long Black (30k) pesanan suami cukup pekat, pilih medium roast untuk beansnya. Semua minuman disajikan dalam paper cup, sementara tutup gelas, sedotan dan gula disiapkan di atas meja khusus yang bisa diambil kapan saja oleh pengunjung.

Patchi ini tempatnya imut, dekat dengan lobby, ruangan kacanya dari luar tampak dihiasi pohon artifisial. Aneka hampers dan coklat di pajang, kebetulan masih dalam tema imlek dan valentine, jadi beberapa produk coklat di display sesuai tema.

Disini selain bisa beli chocolate package, juga bisa beli kiloan. Tidak ada sample, jadi bisa minta rekomendasi staffnya buat pilih coklat yang sesuai sama selera kita.

Saya beli 150gr Classic Dark Chocolate, harga di bandrol 219k, isinya kalau tidak salah 13 pieces dalam bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Dark chocolatenya ngga terlalu pahit, tapi cukup nikmat buat di santap. Karena saya suka sekali dark chocolate di atas 80%, jadi beberapa dark chocolate patchi ini masih ada manis-manisnya menurut saya.

Selain coklat polos, ada juga yang isiannya kacang, buah juga sedikit caramel. Overall enak semua, cocok memang kalau untuk hampers, baik hampers ukuran kecil atau pun besar.

Snack favorit keluarga, pilihannya banyaak, mulai dari keripik, kerupuk, kacang sampai kembang gula, komplit. Harga ditimbang per ons, sudah tercantum di setiap toples besarnya yang bertuliskan "tidak untuk di coba", padahal kalau kita niat beli, pelayannya dengan ramah nawarin buat nyoba.
Oh ya disini juga selalu ada festival jajanan, sering gonta ganti temanya dan disini juga ada member pelanggan.

Kualitas makanannya tentu jauh berbeda sama snack kiloan yang di jual di luaran, ini lebih premium. Jadi ngga khawatir batuk, tenggorokan gatal atau radang kalau beli snack disini.

Minggu lalu baru mampir lagi buat beli kacang mete dan emping pedas. Kalau beli snack disini biasanya ngga lebih dari 500gr setiap variannya, biar cepat habis dan ngga bosan. Packingnya di plastik transparan dengan sealed rapih.

Kacang mete beli sekitar 300gr, udah cukup banyak, di banderol sekitar 130k. Renyah, garing, ngga berminyak dan seasoningnya pas, ada asin tapi sedikiit sekali, makan banyak ngga pake khawatir.

Satu lagi Emping Pedas, beratnya sama sekitar 300gr juga, sekitar 70k. Beli emping pedas biasanya kalau lagi kangen sama oleh-oleh dari daerah. Bedanya disini empingnya pedas manis, ngga lengket dan rasanya ngga bikin gatel tenggorokan.

Bukan main antrinya dari semenjak awal buka, apalagi pas weekend, sampai waiting list. Saat weekdays pun tetap ramai, terutama saat lunch. Restoran besutan anak orang nomor satu di indonesia, bareng chef ternama ini memang cukup menarik perhatian. Kalau pesan makanannya di mangkok ku, pesan minumannya di goola, cucook.

Beli Ox Tongue Dabu (49k) plus Onsen Egg (9k), hati hati pas disajikan mangkoknya panas banget kata mbaknya, eh bener aja pas kesenggol tangan luar biasa panas, lol. Nasinya wangi, potongan ox tongue imbang dengan porsi nasinya, sambalnya juga pas, pedas dan asam segar dari tomat. Onsen egg ngga lupa saya aduk di bagian tengah nasi, selain jadi penambah protein juga membuat nasinya jadi lebih gurih. Nah, sayangnya kita ngga bisa pesan extra topping, agak repot buat saya yang doyan protein lebih banyak dari pada nasinya.

Kalau kangen masakan taliwang bali, ngga salah lagi, pasti mampir ke Taliwang Bali yang sudah punya tiga cabang di jakarta.
Decor bambu, alunan gamelan bali, staff yang ramah dan makanan yang enak, menjadi daya tarik sendiri bagi saya.

Nasi Ayam Taliwang (67k)
Ini salah satu primadonanya Taliwang Bali, wajib di coba karena tasty banget. Ayamnya well seasoned, bumbu melimpah, meresap sampai tulang. Di lengkapi plecing kangkung, sambal pedas dan nasi putih pulen.

Nasi Bakar Betutu (59k)
Kalau ini baru sekali saya coba, porsinya banyak, wangi daun pisang melekat pada nasinya yang di beri topping suwiran ayam betutu, daun singkong dan teri. Kuah betutu meresap sampai ke dalam nasi, rich flavour, bagi yang suka makanan berempah, wajib coba.

Sate Ayam Plecing (38k)
Kalau sate ayam plecing denpasar, salah satu menu favorit yang suksea bikin saya balik lagi terus ke Taliwang Bali, bumbunya itu lho, tebal, medok, meresap ke dalam ayamnya yang lembut, juara sekali.

Bakwan Jagung Udang (26k)
Meskipun yang namanya gorengan banyak di mana-mana, tapi tetap saja bakwan jagung udang disini selalu terkenang rasanya. Gorengan bagian luarnya agak garing, dalamnya lembut, jagungnya terasa sekali, cocok bersanding sama aneka menu nasi ataupun buat cemilan aja.

Bali Sunset Punch (29k)
Berupa minuman segar, perpaduan beberapa jenis buah-buahan, manisnya dari buah jadi ngga bikin tambah haus.