Darsehsri

Makan malam disini bareng teman-teman, berhubung sedang menginap di hotel sebelah jadi tinggal jalan kaki saja. Mama malaka cocok untuk kumpul-kumpul, tempatnya spacious, ornamen ala peranakan menghiasi setiap sudut resto. Pelayanan juga cepat dan hampir semua menu yang kami pesan cocok di lidah. Harga pun terbilang ngga mahal kalau di lihat dari porsi dan rasa.

Menu yang paling ngga mau saya lewatkan tentu saja Mama’s Chicken Rice, olahan nasi hainam plus ayam rebus yang jadi primadonanya. Ayamnya enak, ngga bau jahe ataupun soy sauce, pas di lidah. Nasi Hainamnya juga enak, sedikit gurih asin dan kuah soupnya pas, clear tapi gurih. Menu lainnya juga memuaskan lidah, ada char kwe tiaw yang pedas gurih, egg canai nikmat yang rotinya mirip kulit martabak dan cocolannya kuah kari sedap, mama’s crispy mushroom yang renyah dan pedas, juga grilled sotong dan mama’s fish cake yang kelihatannya sama dengan fish cake di resto lain tapi sambal cocolannya enak seperti cuko pempek bangka.

Minumannya juga enak-enak, saya mencicipi es cincaw susu kedelai dan es teh serai. Teman saya juga order pulut hitam berupa bubur ketan hitam yang gurih dan manis.

Sengaja mampir buat takeaway beliin makan malam anak saya, kebetulan antrian sedikit jadi lebih santai ordernya. Setiap kesini selalu kalap karena hampir semua sayur dan buah disini saya sukai.

Beli CYO Salad Premium Base (90k) with Seared Tuna (25k)
Sayuran premium base pakai kale dan aragula, lalu pilih enam topping lain, saya pilih mushroom, pumpkin seeds, peas, orange, green apple dan paprika. Pelengkapnya bread stick, nah giliran dressingnya saya suka kebingungan. Pengen yang agak beda tapi kebanyakan disini rasanya agak eksotis, akhirnya pilih singapore chilli crab yang agak pedas. Rasanya enak juga, cuma ngga perlu banyak karena sedikit aja cukup, selain kental, pedas juga cukup eksotis di lidah.

Satu lagi beli Truffle Wonder Salad with Baked Salmon (130k), ini varian terbarunya Saladstop. Sayurannya udah dipilihin, dressingnya cukup aromatic, trufflenya kencang tapi memang enak siy. Anak saya suka karena baked salmonnya cukup amis.

Selain beli salad, saya beli Wrap juga, Sunshine Jakarta (80k) dan upgrade tomato tortilla add 5k. Selain cantik tampilannya, rasanya juga enak. Satu porsi minta di potong jadi dua bagian, bisa sharing karena porsinya besaar.

Untuk kudapan beli Mango Muesli (35k) rasanya asam, manis segar. Porsinya juga besar buat ukuran makan tengah, mantap.

Bermalam di city hotel yang penuh dengan spot instagramable, sebelumnya udah pernah menginap di cabang surabaya dan agak ketagihan mengingat harganya terjangkau tapi fasilitasnya oke.

Back to resto, saya dan teman-teman sarapan disini. Area Wok n Tok sendiri sangat spacious, seating area bisa di pilih. Dekat dengan lobby, game station, gym dan internet corner, atau dekat dengan booth-booth makanan atau satu lagi di outdoor dengan pemandangan kota jakarta.

Menu cukup variatif dan rasanya cukup enak, meskipun sarapan di hotel yang saya ambil menu itu-itu saja. Asalkan ada sosis ayam dan salad sudah cukup. Jamunya kurang enak, tapi bubur ayamnya lumayan. Kata teman saya pancake-nya lumayan enak, juga indonesian food corner. Saya sendiri pengen nyobain popcorn dan harum manis yang disediakan di area dessert, tapi apadaya perut ngga nampung.

Oh ya staffnya cukup ramah dan standby dekat area makanan, juga yang ambilin piring bekas cukup sigap.

Cafenya tidak besar, tapi tertata apik dan rapih. Interior pun simple tapi terlihat manis. Ordernya langsung di kasir, pilih tempat duduk, mau di kursi atau di meja kursi ala tatami. Selanjutnya ambil sendiri pesanan karena disini sistemnya self service.

Saya beli Tsujiri Shaved Ice ( O-Matcha) 58k, siapapun yang lihat menu ini pasti ngiler. Tsujiri shaved ice menjadi based dessert ini, lalu diberi topping matcha soft ice cream, mochi, red beans. Enak banget karena meskipun matcha banget tetap ada rasa manis dari ice cream dan red beans-nya.
Karena minum bareng keponakan saya, jadi pesannya O-Matcha Milk Latte (50k) sebetulnya pengen yang float tapi takut kepahitan. Ini rasanya cukup manis, matchanya tetap terasa dan karena blended jadi lama habisnya.

Ngga ada bosan-bosannya makan di Ootoya, menunya beragam dan hampir semua anggota keluarga ngga pernah komplain dengan makanan yang tersaji setiap ke resto ini. Tempatnya ngga seluas cabang lain memang, tapi tetap mengusung tema clean & comfy kayanya, jadi nongkrong berlama-lama juga tetap asyik.

Seperti biasa favorit saya Gyu Tang (148k) ngga boleh dilewatkan, daging super empuk dan juicy-nya nyata bikin ketagihan. Plus nasi putih pulen dan salad juga soup yang jadi pelengkapnya, bikin menu ini mengenyangkan.
Demi Hamburg (114k) juga ngga pernah absen, selalu ada di list orderan. Besf patty juicy dengan sauce sedikit manis dan asin bertabur potongan jamur shimeji.
Karena pengen yang berkuah, teman saya order Miso Nikomi Udon (89k) berupa udon dengan kuah miso yang gurih dan sedikit manis. Untungnya enak dan ngga gagal seperti soup yang pernah saya santap di ootoya pondok indah. Selain itu teman saya yang lain order Tori Kurozu (59k) berupa sauteed vegetables dan fried chicken, menurutnya siy enak.
Kebetulan pergi jalan kali ini bawa dua anak kecil, jadi mereka tetap bisa makan enak berupa Okosama Lunch (64k) yang isiannya cukup komplit, ada nasi, telur, beef dan potongan sayur rebus. Minumnya free juice, pilih orange dan grape. Sayangnya Tobiko Gunkan (29k) terlalu lengket nasinya, padahal tobikonya enak.

Salah satu coffee shop favorit saya, Mokka Coffee Cabana, karena meskipun tampilannnya modern tapi masih menjual kudapan tradisional. Seperti Traditional Steamed (40k) yang porsinya bisa dinikmati untuk 3-4 orang, ada kacang rebus, ubi ungu dan pisang rebus. Semuanya enak, paling cocok di santap pakai Sanger (27k) yaitu kopi susu jadul yang mirip kopi vietnam, kental, manis dan gurih.

Tapi ngga ada salahnya juga disantap bareng minuman lain seperti Earl Grey Chocolate (44k) kesukaan saya, wangi earl grey dan rasa coklatnya ngeblend, enak banget. Kalau ingin minuman yang tampil beda, bisa dicoba Thai Tea Granita (41k) berupa es serut thai tea yang kental dan manisnya bisa diatur sesuai selera.

Karena nongkrong sore itu ramean, jadi pesan tiga minuman lainnya yang ngga kalah enak, ada Salted Caramel Frappe (43k), Vanilla Coffee Granita (44k) dan Mysterious Chocolate (43k).

Tempatnya nyaman, berada di area lobby. Kapasitas tempat duduk juga cukup banyak, tapi karena sering penuh pengunjung jadi kadang waiting list.

Masuk ke dining area Njandoe, kamu pasti dibikin kecanduan. Ambience-nya kece, perpaduan interior jawa di hampir seluruh dinding menambah kental suasana khas jawa, di alasi tegel motif cantik dan para staff berpakaian ala jawa, serasa bukan di cibubur deh.
Lantai satunya luas memanjang, ada smoking area yang ngga kalah kece dengan area depan. Di lantai dua ada ruang foto berupa studio yang dilengkapi penyewaan kostum adat jawa.

Menu yang ditawarkan cukup variatif dan harganya ramah di kantong. Saya suka dengan Bakmi Godok yang tertulis di billnya Bakmi Nyemek (25k), porsinya banyak, kuahnya sedap pakai telur kocok, toppingnya ayam suwir, juga dilengkapi kerupuk udang renyah.
Minumnya Teh Jahe Susu (20k), hangat ke badan begitu menenggak minuman ini. Teh susunya gurih karena pakai evaporated milk, jahenya terasa, saya suka.
Tapi sayangnya Sate Ponorogo (38k) yang disajikan cantik di atas tungku, rasanya cenderung hambar, meskipun pakai bumbu kacang tapi masalahnya ayamnya yang ngga terasa bumbunya.